Chapter 1

223 15 0
                                    

Fourth POV

"Meong.. meong.."

Sudah lima belas menit aku berdiri di sini sambil memandangi kucing di atas pohon itu. Bagaimana bisa kucing itu berada di sana? Dan kenapa tidak ada tangga di sekitar sini??

Aku sedang berjalan kaki sepulang sekolah saat melihat anak kucing manis berwarna abu-abu itu mengeong nyaring. Entah bagaimana ceritanya anak kucing itu bisa berada di atas pohon dan tidak bisa turun kembali.

Ya ampun seandainya aku bisa memanjat pohon.. pasti akan lebih mudah aku membantunya. Dan kenapa di sini sepi sekali? Kenapa tidak ada seorang pun di sini?

Sepertinya mau tidak mau aku harus mencari tangga dulu. Mungkin penduduk sekitar sini mempunyai tangga yang bisa aku pinjami.

"Tunggu sebentar ya kucing kecil!"

"Meong"

Entah kucing itu benar-benar mengerti atau tidak, aku bergegas beranjak dari situ, berusaha mencari tangga yang aku butuhkan.

.....

Setelah lima belas menit aku mencari, akhirnya aku menemukan pemilik toko kelontong yang mau meminjamkan tangganya padaku. Buru-buru aku kembali ke pohon di dekat lapangan bola tadi, tempat aku menemukan si kucing manis berbulu abu-abu. Namun saat beberapa meter lagi aku sampai ke sana, betapa terkejutnya aku saat melihat seorang pemuda tampan berada di atas pohon. Di dalam dekapannya terlihat anak kucing yang hendak ku tolong itu.

Dan dalam sekali loncatan, ia pun mendarat sempurna di tanah. Buru-buru aku segera bersembunyi di pohon terdekat. Melihat pemandangan itu dari kejauhan.

"Lain kali hati-hati ya kucing manis" serunya sambil mengelus-elus anak kucing itu perlahan.

"Jangan naik-naik pohon lagi.. nanti kamu gak bisa turun"

"Meong" kucing itu tampak menikmati elusan lembut dari pemuda itu.

Di bawah sinar matahari yang memancarkan warna oranye cerah, aku bisa melihat dengan jelas bagaimana tampannya pemuda itu.. matanya terlihat berkilau mempesona.. hidungnya yang mancung bagai pahatan pemahat andal.. bibirnya yang indah terlihat sangat menarik untuk dikecup..

Bagaimana mungkin di dunia ini ada pemuda tampan nan baik hati seperti itu??

"Nah kakak pulang dulu.. dadah.."
katanya sambil tersenyum.

DEG

Semenjak saat itu, aku baru pertama kali merasakan senyuman manis seseorang bisa membuat jantungku berdegup kencang seperti sekarang ini.
Siapa dia?

Eh tunggu sebentar.. bukannya tadi  pemuda itu menggunakan jersey sekolahku?? Berarti kami satu sekolah?? Mengetahui fakta itu membuat jantungku semakin berdebar kencang..

Cotton CandyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang