Chapter 3

133 12 0
                                        

Gemini POV

AAAAAHHHHH

Gue mager banget ke perpus sebenernya! Tapi Nanon nyuruh gue ke sini katanya ada hal penting yang mau dibicarain berdua soal club bola. Dia bilang mau ketemu gue di perpus abis pulang sekolah karena kalo di ruang ganti takut keliatan anak bola lainnya..

Gue kan jadi penasaran banget ya? Kesannya ada misi penting yang harus gue tuntaskan dan gak boleh anak-anak yang lain tau. Tapi yang bikin badmood nya adalah udah setengah jam gue nunggu, tuh anak belom dateng-dateng juga!! Niat gak sih sebenernya. Gue mau cabut duluan tapi pas chat dia bilang "bentar yak.. gua lagi ketemuan sama anak osis, paling dikit lagi kelar, lo tunggu aja pokoknya di situ!"

Duuhh.. mana gue ngantuk banget lagi! Hawa-hawa buku di perpus emang bikin gue tambah ngantuk dari dulu. Apalagi semalem gue begadang main FF. Gue tidur bentar kali ya? Mumpung di deket jendela ada kursi kosong.. Lumayan kan kena angin sepoi-sepoi gitu.. tambah adem..

Author POV

Setelah lima belas menit, Gemini benar-benar tertidur pulas. Ia benar-benar kelelahan. Ia tertidur hingga perpustakaan akan ditutup.

Sementara itu, di tempat yang sama, Fourth yang tengah asyik membaca dikagetkan oleh panggilan suara pustakawan. "Dek Fourth.." panggil perempuan berkacamata itu dari meja kerjanya.

Fourth yang merasa terpanggil pun segera menghampiri kakak pustakawan, Kak Jane, setelah menutup bukunya dan mengembalikannya ke rak asalnya. "Eeh iya kak, ada apa ya?"

"Dikit lagi kan udah mau jam 5, perpustakaannya tutup.. Tolong bantu kakak ya taruh buku yang baru aja dibalikin ini ke raknya. Kakak mau cari kunci perpus dulu.." katanya sambil menunjukkan sebuah buku yang berada di atas meja.

Baru beberapa langkah Fourth berjalan menjauh dari sana, tiba-tiba kakak pustakawan berkata lagi "eeh sama sekalian Fourth, tadi kakak liat masih ada cowok yang tidur deket jendela.. tolong bangunin sekalian yaa.."

Fourth pun mengangguk.

Fourth POV

Setelah menaruh buku yang ditunjuk kak Jane, aku pun segera menuju ke pemuda yang tertidur pulas itu.

Wajahnya menelungkup menghadap ke arah meja. Tangannya terlipat sebagai sandaran kepalanya. Bagaimana mungkin ia bisa tertidur dengan posisi seperti itu? Bukankah tidak nyaman??

Aku pun mencoba menepuk-nepuk pundaknya sambil berkata "permisi.. perpustakaannya mau tutup"

Ia tampak terusik sesaat. Kini kepalanya menghadap ke arahku.. dan betapa terkejutnya aku setelah menyadari siapa yang baru saja kutepuk..

KAK GEMINI!!

Aduuuhhh.. Gimana cara banguninnya kalo gini?? Nanti kakaknya marah gak ya kalo aku bangunin?? Tapi dikit lagi perpustakaannya tutup..

"FOUUURTTTH!!"

"IYA KAK SEBENTAR!"

Ok tarik nafas... buang.. kamu pasti bisa Fourth!

Gemini POV

"Kak.."

"Kak Gemini.."

Perlahan gue denger sayup-sayup suara seseorang memanggil nama gue sambil mencoba menggoyangkan bahu gue pelan.

"Hmm?" masih dengan setengah ngantuk gue memaksakan mata gue untuk kebuka.

Tapi yang gue lihat selanjutnya benar-benar menentramkan hati.. Gue liat sesosok pemuda manis dengan tahi lalat di pipi dan hidung kanannya.. pipinya yang merona kemerahan sangat menggemaskan.. dan dia tersenyum ke arah gue..

Cantik.. senyumannya cantik banget.. Belum pernah gue lihat senyuman secantik itu sebelumnya.. Apalagi sosoknya semakin indah dengan sorotan sinar matahari oranye dibelakangnya..

"Gue di surga ya?" karena sejak kapan di bumi ada manusia semanis ini??

"Eeh?" Dia kelihatan bingung.

"Ngg.. anu kak.. perpusnya mau tutup.. jadi kayaknya kakak mending lanjutin tidurnya di rumah aja deh.."

"FOURTH NATTAWAT!!"

"IYA KAK BENTAR! INI KAKAKNYA BARU BANGUN! Ayo kak.. Kita udah diusir nih.."

Perlahan gue pun beranjak dari tempat gue. Gak lupa gue mengambil tas ransel gue. Aduuh pala gue masih puyeng banget lagi..

"Kakak gak papa?" tanyanya lagi.

"Iya gakpapa.. cuma agak pusing sedikit.. bentar.." gue pun memejamkan mata sejenak, setelah merasa gue sudah enakan, gue pun mulai berjalan dari situ. Pemuda bernama Fourth itu tampak mengekor di belakang gue.

"Akhirnya bangun jugaa.. dari tadi saya bangunin kamu gak bangun-bangun.. Akhirnya sama Fourth bangun juga!" kata Kak Jane, pustakawan di sekolahan gue.

"Hehehe" gue cuma bisa nyengir "abis yang bangunin manis gini sih mbak, gimana gak bangun?" kata gue sambil melirik ke arah Fourth. Damn he is blushing again..

"Halah.. bangun-bangun malah ngegombalin anak orang. Lagian kamu aneh-aneh aja, pulang sekolah bukannya tidur di rumah malah tidur di perpus."

"Iya sekalian nunggu temen tadi mba.. Nanon belum kesini sama sekali ya mba?"

"Selain kita bertiga sehabis pulamg sekolah ya gak ada siapa-siapa di sini.. udah kalian keluar sana.. mau saya kunci ruangannya.."

"Aah sialan tuh Nanon ngerjain gue.. Ya udah saya keluar duluan ya mba.." kata gue sembari keluar dari perpustakaan.

"Permisi kak.." kata Fourth sembari membungkuk sedikit, memberi salam ramah.

"Ya hati-hati"

Setelah lima menit melangkah, gue menengok kebelakang, berusaha mengikuti langkah Fourth.

"Ehm.. lo pulang naik apa?" tanya gue ke dia.

"Eeh??" kayaknya dia kaget karena tiba-tiba gue ajak bicara.

"Emm.. aku pulang naik motor.. sama kakak.."

"Ooh.. jadi lo di perpus nungguin kakak lo?"

Dia pun mengangguk.

"Tapi tega bener kakak lo bikin adeknya nungguin se sore ini" kami pun telah tiba di halte depan sekolah.

"Hmm.. itu.. kakak ada rapat osis.. jadi aku nungguin rapatnya selesai.." katanya pelan.. ya ampun lucu banget nih anak.. gue peluk boleh gak sih??

"Ooh.. emang siapa kakak lo? Siapa tau gue kenal"

"Kak Archen. Joong Archen."

"HAH? ARCHEN YANG KETUA OSIS ITU?"

Fourth mengangguk.

Sial.. pawangnya galak banget ini mah.. Satu sekolah juga tau kali Archen tuh paling terkenal dengan sifat wibawa dan ketegasannya. Bahkan guru BK aja kalah galak daripada ketua osis satu itu.

Saat gue masih mencoba mencerna keadaan, tiba-tiba terdengar suara klakson motor dari arah belakang.

TIN TIIIN!!

"Dek ayo naik!" kata Archen tiba-tiba setelah membuka kaca helm nya.

"Aku duluan ya kak.." kata Fourth sambil tersenyum manis ke gue.. aduuhh senyumnya.. aduuhh.. bisa diabetes gue..

"Iya hati-hati dek.." kata gue.

Setelah naik ke atas motor, Fourth pun melambaikan tangannya sambil masih tersenyum ke gue.

YA TUHAN GEMES BANGEET!.

Dan seketika motor Archen udah ilang dari pandangan gue.

Bodo amat lah kakaknya galak! Buat cowo semanis Fourth gue bakal berjuang habis-habisan buat jadiin dia pacar gue!

Cotton CandyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang