ᬉིུ֛ 05ོ୭̣༉̥֯֯͜

133 19 1
                                    

݄꒰⚘݄꒱ ₊↷im in 。

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

݄꒰⚘݄꒱ ₊↷im in 。

lapangan bola sore itu ramai. ramai penonton, ramai pemain. pokoknya ramai dengan puluhan eksistensi manusia di sana.

meski begitu, ada satu hal yang menarik dari hiori rei. dia masih terus terpaku pada sosok tinggi karasu yang berlari di tengah lapangan. menggiring bola, melakukan teknik ini-itu yang rei tak paham konsepnya.

intinya, dari sekian banyak raga di sana, cuma karasu yang berhasil memaku pandangan rei begitu lama.

dan ini cukup menyenangkan. karena rei mulai berpikir seperti seorang gadis yang sedang menemani pacarnya bermain bola.

baiklah. mari kita anggap begitu supaya cewek berambut biru ini bahagia.

waktu pun terasa berlalu begitu cepat. matahari hampir turun dengan sempurna. pertandingan berakhir dan karasu berjalan menuju rei sambil mengelap keringatnya dengan handuk kecil.

penampakan itu semakin membuat rei kehilangan akalnya.

"udah mau gelap, rei. yuk siap-siap. kakak anter kamu pulang," kata karasu, lalu duduk di samping rei dan meminum air mineral yang dibawanya dari rumah.

"oke, kak," rei nyengir. lantas bergerak untuk mengambil tasnya dan kembali ke tempat dengan segera.

"gila.. keringetnya kak bito wangi.." meski rei agak bimbang. apa itu betulan, atau karena ia menyukai karasu. jadi semua hal tentang lelaki itu terasa sempurna di hadapannya.

usai berpamitan dengan teman-temannya, karasu dan rei pergi keluar area lapangan menuju parkiran.

"mau jajan nggak? kakak jajanin nih," kata karasu tiba-tiba. sebelum mereka sampai di motor.

"jajan.. jajan apa, kak?"

"apa aja, terserah kamu. timbal balik karena udah nemenin kakak hari ini," karasu membuka jok motor dan meletakkan barang-barangnya di sana.

"em.." rei tampak berpikir. tak mau melewatkan kesempatan ini. ia bisa bersama karasu lebih lama lagi.

"eh tapi bentar, kamu udah izin ke mama kamu, kan?" karasu bertanya tiba-tiba. pertanyaan krusial.

rei melotot, "..!!" lantas menepuk jidatnya, "astaga, aku lupa kak.."

karasu mendengus, wajahnya langsung berubah drastis. "dari tadi sama sekali nggak ngabarin orang rumah?"

rei menggeleng, takut-takut.

"ayo pulang dulu," kata karasu, sambil naik ke motornya.

"kita nggak jadi jajan kak..?" rei mendesah, kecewa.

"jadi, rei. tapi ayo kita bicara dulu sama mama kamu. pasti beliau khawatir. sekarang udah hampir malem dan kamu perempuan. apalagi yang ngajak pergi laki-laki," karasu menjelaskan.

[✔] [8] crush ; karasu tabitoWhere stories live. Discover now