Abyssal Eternity - chapter 3

6 1 0
                                    

"Uhh ... Aku benar benar ceroboh, seharusnya aku tidak bertindak kasar kepadanya sejak dulu, sekarang dia malah takut kepadaku sampai naif melihatku" Raphiel mengeluh menggaruk kepalanya sambil berfikir keras

"Yang sabar saja, lagian sih kamunya juga yang suka banget ngejek,menggertak,sombong ke dia, parah banget"

"Haduhh gimana nih.. aku juga ngerasa deja Vu pas awal awal ketemu dia, kayak auranya bercahaya pokok kaya pernah liat tapi dimana ya ..."

Raphiel menunduk, mukanya sedih dan sangat bersalah karena perilakunya yang sangat kasar, entah apa yang di pikirkanya. teman temannya masih mencoba membujuknya agar situasinya membaik. Raphiel dan teman temannya kembali ke kelas, kepalanya menengok ke atas melihati gheo yang sedang belajar

Raphiel berjalan ke atas bersama temannya, dia langsung duduk di sebelah Gheo, teman temannya terheran heran melihat raphiel duduk sebelah Gheo. Kejadian ini jarang sekali muncul, Makanya mereka semua heren melihat mereka berdua.

"Oliver, kita duduk paling atas aja yuk tapi jangan ajak Raphiel"

"Ada ada aja deh, yasudah"

Oliver dan Ryan pergi ke tempat duduk barisan paling atas, mereka melihat raphiel berusaha membujuk Gheo yang sedang merajuk, tiba tiba saja wanita di samping Ryan berbicara

"Mereka sudah berapa lama begitu? Kasian sekali gheo"

Oliver dan Ryan melihat ke arah wanita itu

"Gabriella?! Tumben banget duduk di paling belakang, biasanya kamu duduk di paling depan demi demian melihat tugas dengan jelas, kenapa kamu malah ke barisan paling belakang?"

"Hah? Memang nya kenapa? Aku hanya ingin melihat mereka, mereka emang sudah lama seperti ini ya? Berantem terus tapi keknya hari ini agak aneh deh, kok Raphiel terlihat berusaha membujuk Gheo begitu ... Ada masalah apa mereka?"

"Ehehee ... Kami juga tidak terlalu mengerti, palingan ya.. ehehe"

Wajah mereka benar benar terlihat kebingungan dan tidak tahu ingin menjawab apa, dengan demikian mereka lanjut mantau gheo dan Raphiel

Gheo merasa sangat tidak nyaman Raphiel membujuknya sepeti ingin dikasihani, dia menyelesaikan tugasnya duluan agar bisa menjauh dari Raphiel.

"Semuanya, jika sudah selesai dengan tugasnya jangan lupa untuk maju kedepan untuk mempresentasikan hasil jawaban kalian, jika sudah melaksanakan hal tersebut, maka kalian boleh keluar"

Guru berkata di depan, Gheo tanpa ragunya dia langsung turun ke bawah. Dia sangat tidak nyaman saat duduk bersama Raphiel, mau tak mau dia harus maju ke depan agar keluar dan menjauh darinya.

"Saya madam."

"Baiklah, namamu?"

"Gheo borrettius."

"Baik, silahkan mulai presentasi nya"

Gheo berjalan hanya beberapa langkah kaki, ia berdiri di depan ruangan dan menarik papan tulis  yang dapat bergerak

"Halo semuanya, terimakasih untuk madam sudah memberikan ku waktu untuk mem presentasikan, saya juga berterima kasih karena kalian sudah memberikan saya waktu, perkenalkan saya gheo borrettius yang akan mempresentasikan pendapat atau jawaban saya pada materi ini"

Gheo melanjutkan presentasinya dengan jelas dan lebar, semua siswa yang ada di ruangan melihat dan fokus kepada penjelasannya, namun Raphiel hanya mentap gheo yang sedang presentasi tidak dengan apa yang di jelaskannya.

"Baiklah, presentasi saya sudah selesai. jika ada yang mau bertanya silahkan, saya akan menunggu, jika tidak ada yang ingin di tanyakan saya akan mengakhiri presentasi ini"

"Maaf, saya kurang jelas. Apa maksudnya dewa Dewi dan manusia berkerja sama?"

Seseorang bertanya di barisan paling tengah

"Dewa maupun Dewi berkerja sama pada manusia untuk membantu kemakmuran ya manusia agar manusia hidup aman di tangan para dewa dan Dewi. Tetapi zamannya kejayaannya iblis di tiadakan oleh para dewa karena kebencian dan juga kedengkian, itu pun masih tidak jelas mengapa mereka begitu benci kepada iblis saat itu, kalau tidak salah sudah 700 tahun yang lalu. bertanya lagi?"

Seketika satu ruangan hening selama Satu menit sepertinya tidak ada yang mau bertanya lagi

"Baiklah, saya akan mengakhiri presentasi hari ini, jadi yang terpenting dalam pelajaran hari ini adalah jangan terlalu gegabah kepada siapapun, dan terus untuk mengetahui inti inti dari apapun itu, terimakasih atas atensinya, sekian dari saya. Terimakasih."

Semua siswa yang ada di ruangan tepuk tangan mereka kepadanya, gheo berjalan ke meja Madan dan menaruh bukunya di sana untuk di nilai.

"Terimakasih gheo, presentasi mu sangat bagus. Kamu boleh keluar untuk istirahat. Dan ini buku kamu, tidak perlu lagi saya nilai di kertas, kamu sudah melakukan presentasi nya dengan jelas sehingga tidak perlu lagi menulis nilai di bukumu, hanya di buku nilai Madan saja yang ditulis nilaimu"

"Saya senang madam menyukai presentasi saya. Terimakasih madam."

Gheo mengambil bukunya dari meja madan, dia berputar balik dan berjalan keluar dari kelasnya. Sementara itu siswa lainnya masih berada di kelas mengerjakan apa yang di presentasikan oleh gheo.

Gheo berjalan ke perpustakaan untuk bersantai sebentar, namun tiba tiba saja seseorang menabrak gheo dari belakangnya

"Aduh ... "

"Ah ... Hei kamu tidak apa apa?"
Gheo meraih tangannya kepada orang itu

"Eh? Matthew? Kamu bukannya lagi ada kelas sains ya? Kok berkeliaran?"

"Itu lah makanya aku berlari , maaf menabrak mu kak gheo"
Matthew mengambil kacamatanya dan buku bukunya yang terlempar

"Tidak apa apa, sini aku hantarkan agar kamu tidak di hukum."

"Wah, terimakasih kak!"

Gheo meraih dan menggandeng tangannya Matthew, mereka berjalan dengan cepat agar dia tidak ketinggalan. Seiringnya berjalan Mattew berbicara tentang apa yang terjadi kemarin, dia senang sekali berbicara tentang apa saja yang dia alamin

Sesampai di depan kelas sains, Gheo membuka pintu untuk Matthew dan berbicara sedikit kepada guru sains

"Terimakasih sudah mengizinkan Matthew masuk, saya permisi dulu"

"Hati hati Gheo"

Gheo kembali dan menutup pintu kelas, dia berjalan ke papan informasi sekolah di sebelah kelas sains.

"Kompetisi pertarungan sihir? Untung nya aku masih ingat caranya mengontrol sihir, aku ikut deh"

Setelah membaca informasi yang ada di papan, Gheo langsung pergi ke ruang organisasi siswa untuk mendaftar kompetensi, namun sesaat dia mendaftar, Gheo melihat raphiel dan teman temannya mendaftarkan diri juga untuk kompetisi

Gheo tetap diam sembari mengisi formulir hingga selesai mengisi, hanya saja sesudah mengisi formulir Raphiel melihat ke Gheo dan menyapanya dengan lembut

"Hei Gheo! Kamu ikut kompetisi juga ya? Aku ada saingan nih"

"Aku tidak akan kalah dari mu"

"Sudahlah jangan seperti ini terus dong, aku bisa sedih kita seperti ini terus ... lagi pula peringkat ke dua tetap akan berada di peringkat ke dua, aku tidak yakin kamu akan mengalahkan ku"

"... Aku mahir dalam sihir"

"Kamu? Bagus deh kalau kamu mahir, aku sih tidak begitu tapi aku akan berjuang untuk mu, tapi aku tidak akan membiarkan mu berada di posisiku"

"Jijik aku dengernya, sudahlah"

Gheo langsung pergi begitu saja meninggalkan Raphiel dari belakang tanpa basa basi lagi

"Hei jangan pergi dulu ..."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 09, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Abyssal Eternity Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang