bagian 02

14 2 0
                                    

Sebuah mobil hitam berhenti ditempat yang dibatasi dengan garis-garis kuning beserta polisi yang berjaga disana. Jonathan turun dari mobil itu lantas menghampiri daddy nya yang berdiri tak jauh dari sana. "Apa yang sedang terjadi, dad?"

"Pembunuh itu mulai melanjutkan aksinya lagi, korbannya sama seperti yang kemarin, masuklah kita akan menyelidikinya, sebelum itu jangan lupa memakai sarung tangan" Jeffrey menyerahkan sarung tangan hitam itu kepadanya.

Mereka berdua masuk kedalam bangunan kosong itu.

Bau anyir tercium begitu pekat kala menginjakkan kaki disana. Disisi lain terlihat sebuah tubuh tak bernyawa dengan luka sayatan berbentuk tanda 'X' pada bagian dada sang empu. Jonathan menghampiri mayat itu, terlihat wajahnya sudah hancur sehingga tak terdeteksi wajah siapa itu.

Jonathan mengalihkan pandangannya pada secarik kertas dengan sedikit bercak darah pada tangan sang korban. Ia mengambil kertas itu dan yang terlihat hanyalah 2 buah gambar pisau yang disilang sehingga berbentuk huruf 'X'. Ia pun memasukan kertas tersebut ke dalam saku celananya.

"Hey nak! Kemarilah, daddy menemukan sesuatu disini" panggil Jeffrey. Pemuda tampan itu segera menghampirinya.

Jeffrey rupanya juga menemukan sebuah kertas yang bertuliskan "aku selalu menunggumu, kau terlalu jauh untuk mencariku sehingga kehilangan jejak ku
Kau hanya akan selalu melangkah maju tanpa kau melihat aku yang selama ini dibelakang mu"

Jonathan terkisap. "Jadi... Selama ini pelakunya dekat dengan kita?'

"Benar."

"Jadi... Apakah si pelaku menyuruh kita untuk mundur?" Tanya pemuda tampan itu.

"Aku belum bisa memastikannya, tapi kita juga harus berjaga-jaga. Bisa jadi surat ini hanya jebakan."

"Permisi tuan Lee..." Ucap seseorang dengan pakaian khas rumah sakit."

"Kami dari pihak rumah sakit, akan meneliti jasad ini lebih lanjut. Sebelum itu, saya mohon maaf tapi bolehkah kalian berdua minggir sebentar? Kami akan membawa jasad ini ke rumah sakit."

"A-ah iya, silahkan"

Jeffrey dan Jonathan menepi memberikan ruang. Pihak rumah sakit itu mengangkat sang jasad lalu memasukkan nya dengan perlahan ke sebuah tandu lalu membawanya masuk ke ambulans..

Jeffrey melirik jam di lengannya "waktu kita sudah habis, kita harus kembali."

"Baiklah dad"

Sepasang ayah dan anaknya itu kini memasuki sebuah mobil hitam yang terlihat begitu mewah. Mobil itu pun melesat cepat membelah jalanan sepi yang berada ditengah-tengah hutan.

Srakk!!!!

Bunyi sebuah ranting pohon yang jatuh itu menimpa mobil hitam itu, yang mengakibatkan kaca mobil tersebut pecah dan mesin mobil itu tiba-tiba mati mendadak.

"Arrgh sial!!!" Umpat Jeffrey.

Jeffrey lantas keluar dari mobil itu dan menyingkirkan ranting pohon yang berukuran lumayan besar. Ia pun membuka bagian depan mobil itu guna melihat bagian mesin manakah yang rusak. Rupanya, salah satu dari kabel mesinnya terputus.

Tiba-tiba Jonathan menghampirinya "apa yang rusak, dad?"

"Tak ada masalah yang serius, hanya saja salah satu kabelnya terputus."

Pria berumur itu mengambil sebuah kabel cadangan yang berada di sebuah kotak kecil.

Jonathan kini melihat sekelilingnya tepatnya di hutan. Namun tiba-tiba pemuda tampan itu memicingkan matanya. Di penglihatan nya terdapat seseorang yang menodongkan pistol ke arah mobilnya dari kejauhan. Tanpa menunggu lama, ia menyadari sinyal bahaya itu.

Dangerous Lee || JenoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang