Bab 12

954 97 13
                                    

Disebuah teras rumah terlihat dua orang bocah laki-laki kisaran umur enam tahun tengah asik menggambar dengan buku gambar mereka masing-masing, awalnya mereka anteng-anteng aja gambar akan tetapi waktu mau mewarnai kerusuhan pun di mulai.

Mereka berebut pensil warna kuning untuk mewarnai matahari dan yang bikin keselnya tuh, pensil warna banyak tapi mereka malah berebut dan saling teriak dan tarik-tarikkan pensil warnanya.

"daniel ini punya evan!! Balikin ga?!" seru evan atau jevan dengan menarik pensil gambarnya dan melototkan matanya pada daniel untuk membuat anak itu takut.

Akan tetapi bukannya takut, daniel malah menantang jevan dengan menarik kembali pensil warnanya.

"engga! Ini punya aku! Lagian kan aku yang duluan mau pake!" balasnya tak kalah nyolotnya dari jevan.

Sedang jevan yang memang tak sabaran dengan cepat kembali menarik pensilnya sampai-sampai membuat daniel akan menabrak badannya kalau aja daniel ga kuat buat nahan berat tubuhnya.

"kok kamu kasar sih? Tangan aku kan jadi sakit!!" seru daniel dengan mata yang sudah memerah menahan tangis karna kesal sekaligus kaget karna mau menabrak badan jevan tadi.

Sedang jevan tidak perduli dan terus aja meminta pensil warnya untuk di kembalikan.

"balikin punya evan, daniel!!!" serunya keras.

Daniel menggeleng dan menambah satu tangannya untuk menarik pensilnya.

"engga!! Ini punya aku!" balasnya keras.

"punya evan ih!"

"punya daniel!"

"pun-

"diem woy berisik!" potong anak lain yang nampak kesal sedari tadi mendengar keributan yang di perbuat daniel dan jevan.

Dan anak itu adalah Nevan yang tengah duduk di kursi dengan buku tebal yang berada di tangannya.

Seruan Nevan membuat keributan tadi hening seketika dan mereka berdua nampak tertunduk dengan tangan keduanya masih mempertahankan dari kedua sisi pensil warnanya, karna taada yang mau mengalah walaupun sudah mendapat teguran.

Sedang Nevan menghela nafasnya dan dia simpan bukunya pada meja yang berada di depannya dan beranjak dari duduknya untuk berjalan mendekati sang adik dan merebut pensil warna yang berada di tangan jevan.

Membuat anak itu tersentak dan mundur beberapa langkah begitupun daniel, dia diam tapi matanya menatap sinis jevan seakan mengatakan "gara-gara kamu sih, pensilnya jadi di ambil!" membuat jevan memeletkan lidahnya pada daniel.

Kita beralih pada Nevan yang sekarang tengah menatap malas jevan dan beralih pada pensil yang berada di tangannya.

Dia nampak terdiam dan setelahnya....




























Krak!

Mematahkan pensil warna itu menjadi dua membuat sang adik dan temannya nampak terkejut dengan mata berkaca-kaca melihat pensil warna kesayangan mereka terpotong menjadi dua dengan naasnya di tangan Nevan.

Sedang Nevan yang melihat itu tidak perduli dan menyodorkan pensil warna itu pada mereka.

"nih ambil" ucapnya datar.

Jevan dan daniel dengan cemberut mengambil pensil warnanya dan menunduk menatap pensil di tangannya dengan sendu.

"udah bereskan? Udah ada masing-masing jadi diem jangan ganggu aku lagi baca buku, kalau masih aja ribut aku patahin semua pensilnya"

Nominhyuck family Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang