3

139 13 0
                                    

Saat ini Leya sedang berjalan-jalan di pasar setelah mendapat izin duke tadi. Terdengar teriakan-teriakan penjual untuk menawarkan berbagai macam barang untuk dijual, dan yang pasti untuk menarik perhatian calon pembeli.

Tiba-tiba matanya tak sengaja melirik toko yang sudah usang, tiba-tiba kakinya bergerak sendiri seolah ia akan kesana.

Di depan toko itu, nampak jelas bangunan itu terlihat rapuh dan jika terkena badai, angin ribut saja sudah roboh. Entah apa yang ada dipikirannya ia melangkah masuk ke dalam toko itu.

crek..

cringg...

Bunyi lonceng terdengar saat membuka pintu itu. "Selamat datang nona apakah ada yang bisa saya bantu? hingga nona sampai repot-repot datang ke toko usang ini.." ucap pria paruh baya yang menjadi kasir sekaligus pemilik toko itu.

Tanpa menjawab gadis itu melangkah ke salah satu etalase yang ada di situ. Tampaklah pedang yang terlihat berkarat, mungkin? tapi bagi Leya berbeda, ia merasakan energi kuat yang ada di pedang itu.

Sebuah pedang dengan ukiran naga Ying dan Yang yang di ganggang tersebut. warna nya lebih dominan ke emas, tapi ada juga warna lain seperti hitam, merah, dan orange.

Ia pun mengambil pedang itu dengan sangat hati-hati seolah benda yang akan di pegangnya mudah rapuh. "Wow, pedang ini.. berubah" ucap Leya dengan mata berbinar.

"Ya, pedang itu telah memilihmu untuk menjadi tuannya" ucap pria paruh baya tadi yang ada di kasir, seketika berubah menjadi pria tampan dan disertai jubah berwarna hitam.

Leya yang melihat itu bukannya terkejut malah semakin menatap dengan tatapan yang tajam. "Siapa kau?" masih di sertai tatapan tajam tetapi bersikap dengan tenang.

"Haha.. kau tidak perlu tau siapa aku nona kecil. Tetapi aku hanya mengatakan jika pedang itu adalah pedang ilahi, pedang itu terbentuk karena tak di sengaja dengan mengumpulkan mana dan energi QI semua orang yang ada di dunia ini dan terbentuklah pedang itu" jelas pria itu dengan sekejap mata ia menghilang, berbeda dengan Leya malah pingsan tetapi juga ikut menghilang.

o0o

Di pagi hari yang cerah seorang gadis tengah bergelung dengan selimut nya.

brak...

"shh.. kasur sialan" ya, dia Leya yang tiba-tiba tertidur di kasurnya setelah pingsan.

tok.. tok tok

"Nona apakah anda sudah bangun?" ucap pelayan pribadinya itu.

(kita panggil saja Grey ya guys)

"Masuk!" titahnya.

ceklek..

"Astaga nona anda kemana saja saya hampir menyuruh pengawal di kediaman ini untuk mencari anda" tanya Grey, pasalnya saat di tengah-tengah pasar Leya menghilang begitu saja.

"aku baik baik saja kau tak perlu khawatir" ucap Leya dengan tenang.

I'm Not Elleya [BELUM DIREVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang