Keen Nafrandra Diptana, sosok lelaki yang membuat semua percaya bahwa manusia sempurna secara fisik dan hati itu benar adanya. Siswa SMA yang sekarang duduk di bangku kelas XI MIPA 1. Seorang siswa SMA Pelita Bangsa yang terkenal tampan, baik hati dan kaya. Anak dari seorang CEO perusahaan besar, memiliki seorang kakak laki laki bernama Pradipta Rema Bramasta, lelaki yang tak kalah tampan dari adiknya.
Pagi itu adalah hari yang sangat di tunggu-tunggu oleh seseorang yang bernama Keen. Hari minggu, hari dimana ia bisa terbang bebas tanpa terbebani oleh satupun kewajiban. Kini Keen dan temannya sedang berada di sebuah warung WiFi, yaaa meskipun mereka terlahir sebagai seorang anak konglomerat, mereka lebih suka nongkrong di tempat-tempat seperti warkop, warteg, pecel lele, angkringan, warnet dan semacamnya. Tak sedikitpun mereka menaruh gengsi.
"Kenapa harus mahal-mahal kalo ada yang murah, udah murah, deket, enak lagi." ucap Keen waktu itu.
"Isuk-isuk keneh di dieu?." tanya ibu warungnya.
(tumben masih pagi udah kesini)"Nuhun Bu, laper." jawab Keen seraya mengusap-usap perutnya yang terasa lapar.
Keen baru saja sampai di warung pinggir kali atau yang kerap mereka juluki WPK, Keen datang menggunakan motor N-Max bersama temannya yang bernama Danovan Indargio Hardian, yang kerap dipanggil Novan. Mereka berdua datang hanya menggunakan kaos oblong, celana pendek, dan memakai sandal selop.
"Mi instan Bu jiga biasana." ucap Novan yang menghampiri ibu warungnya.
"Siap di antos pesenana tuan anom." jawab ibunya yang mendapat gelak tawa dari Novan dan Keen.
"Aya-aya wae." sahut Novan seraya berjalan ke arah gorengan, lalu ia kembali menghampiri Keen yang sedari tadi duduk di kursi WPK.
"BUU NOPAN NGABISIN GORANGAN BU ATIIII." teriak Keen yang melihat temannya mengambil lima gorengan sekaligus, satu di mulut dan empat di tangan tangan dan kirinya.
Mata Novan melotot mendelik ke Keen. "KAGAA BUU, CUMANN LIMAAA, NANTII BAYARR!!!." teriaknya, kini tangan kanannya sudah mengapit tiga gorengan sekaligus.
Keen hanya tertawa terbahak bahak atas kelakuan temannya itu. Novan = Gorengan, suatu elemen yang sangat mustahil untuk dipisahkan.
Sekilas tentang WPK, warung yang letaknya di pinggir kali, jauh dari perkotaan, warung milik Bu Ati. Memiliki pemandangan indah, meskipun cuma kali, tapi disana sangatlah tenang, dan jauh dari keramaian, meskipun seperti itu, warung ini tak pernah sepi, karena kebanyakan yang kesana adalah anak muda, rata-rata anak muda yang kesana adalah teman-teman Keen yang jumlahnya tak terhitung, tapi yang lebih sering kesana itu Keen dan ketiga temannya.
Bandung, menyimpan sejuta cerita tentang Keen dan sahabat-sahabatnya. Mereka semua bukan asli dari Bandung, tetapi mereka memilih untuk tinggal berjauhan dengan orangtua mereka yang ada di Jakarta dan memilih tinggal menetap serta bersekolah di Bandung.
About them.
Keen Nafrandra Diptana, anak dari Barta Dipta dan Syeril Arinda. Anak kedua dari dua bersaudara, mempunyai kakak laki laki bernama Pradipta Rema Bramasta. Keluarga Keen tinggal di Jakarta, tetapi Keen memilih untuk tinggal di Bandung karena alasan Jakarta panas.
Danovan Indargio Hardian, anak tunggal calon pewaris perusahaan Vions group, tuan muda dari keluarga Revion Sagara. Cowok blasteran Indonesia-Belanda, lelaki terkaya dari empat temannya. Novan, si cowok gorengan yang menyimpan seribu satu cerita di balik tawanya. Novan tipe cowok yang cuek ke semua orang tapi care ke orang-orang terdekatnya.
Dua sahabat lainnya adalah,
Jaedan Grevino Vimirza, cowok dengan darah kelahiran Jawa Timur blasteran Perancis. Tujuh tahun Ja tinggal di Perancis, lalu ia ikut orangtuanya pindah ke Jawa Timur yang tepatnya di Surabaya. Ja sangat lancar berbahasa asing dan berbahasa Jawa. Ia adalah anak pertama dari empat bersaudara, memiliki adik perempuan dan sepasang adik laki laki kembar.
KAMU SEDANG MEMBACA
KEEN AND ALL
Teen Fiction"untuk kalian, saling lah menguatkan, jangan mati" riska egilia