part 14

328 52 27
                                    

Semakin hari kedekatan jeongyeon dan Mina kian terjalin erat. Kapan pun Mina butuh perhatian, disitu ada jeongyeon yang siap memberikan. Kapanpun jeongyeon mengalami kesulitan, ada Mina yang kerap membantu. Mereka seolah saling melengkapi seperti keduanya bak ditakdirkan untuk bersama.

Pada akhirnya setelah mengikuti saran yang jeongyeon beri, Mina mampu move on dari chaeyoung. Ia tak lagi memikirkan sosok pemuda yang sempat singgah di hatinya. Bahkan Mina sudah memutuskan untuk segera membatalkan pertunangannya dengan remaja laki-laki tersebut.

Selain itu juga Mina tak ingin adanya kesalahpahaman buat jeongyeon. Mina tak mau jeongyeon selalu merasa semua yang ia lakukan berhubungan dengan chaeyoung.

Bagi Mina sejak kemunculan jeongyeon di dalam kehidupannya. Perlahan remaja laki-laki ini mampu mengambil semua perhatian dan fokusnya. Tahap demi tahap berhasil menutupi kehadiran chaeyoung di dalam hatinya.

Pembawaannya yang tenang dan dewasa membuat Mina nyaman seolah diinginkan.

Jeongyeon dan chaeyoung berbeda. Dengan jeongyeon, ia merasa diberikan kasih sayang, perhatian, waktu dan kehangatan. Menciptakan sosok Mina yang baru dalam dirinya. Membangun sisi yang sebelumnya tak Mina miliki.

Terkadang Mina berfikir untuk saat ini ia tak menginginkan siapapun berada di sekitarnya selain jeongyeon.
Jeongyeon yang bisa mengumpulkan kepingan hatinya, jeongyeon yang dapat menyembuhkan luka batinnya. Seseorang yang memang gadis itu butuhkan sejak lama.

Hanya saja ada sebuah ketakutan tersendiri untuknya, Akankah ia menghadapi lagi yang namanya cinta segitiga, dimana pusat mereka sekarang bukanlah chaeyoung melainkan jeongyeon. Ditambah lagi Mina tahu jika Sana juga memiliki rasa cinta untuk lelaki muda ini.

Sungguh melelahkan.

Tapi, untuk kali ini Mina sudah berjanji untuk tak melakukan aksi bodoh demi memperjuangkan seseorang yang ia sayangi, Sejak ia tak mau lagi bernasib sial seperti saat mencintai chaeyoung.

Mina rasa dia masih memiliki kesempatan untuk menjadikan jeongyeon kekasihnya semenjak pria itu masih berstatus single, ditambah lagi jeongyeon hanya menganggap Sana sebagai teman biasa. Situasi yang sempurna bukan untuknya.

*

*

"Melamunkan sesuatu?"

Gemericik air hujan masih dapat Mereka rasakan melalui rinai-rinainya. Semilir angin yang berhembus membuat sang gadis mengeratkan jacket yang ia kenakan.

Keduanya nampak betah duduk di sebuah halte bis yang tak jauh dari sekolah mereka. 

"Hm?"

"Apa yang kau lamunkan, chaeyoung?"jeongyeon tergelak seraya menjulurkan tangannya guna menampung air hujan.

"Tsk, mengapa juga aku harus memikirkannya "decak Mina kesal. Menunduk seraya menendang angin.

Jeongyeon makin terbahak mendapati reaksi pedas Mina.

"Ya, mungkin saja" balas jeongyeon sembari memercikan air ke wajahnya.

Mina tersenyum menyaksikan tingkah random jeongyeon.

"Aku sudah menyerah untuk mencintainya. Semuanya memang salah sejak awal. Segala yang dipaksakan pasti akan berakhir mengecewakan bukan. Maka itu aku angkat tangan. Seharusnya sejak dulu aku melepasnya"

Lelaki muda itu menoleh, memandang pias gadis yang nampak lebih cantik dari biasanya. Surai panjang bergelombang yang kini berwarna pirang itu menjuntai begitu indah, sepasang pupil tajam menegaskan raut dingin bercampur pongah yang senantiasa tercetak di wajahnya.

PURE LOVE (Jeongsa, Jeongmi) COMPLETED Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang