TWO

1.7K 80 2
                                    

Tacava menghampiri Jevino yang sedang menyesap susu di dalam dot. Ya, walaupun Jevino sudah memasuki kelas 1 SMP tapi dia masih belum mau berhenti meminum susu di dalam dot. Jeffrey dan Tacava juga tidak mempermasalahkannya.

"abis" ucap Jevino sambil menyerahkan dot yang kosong kepada Tacava.

"pinter, udah ya jangan minta lagi sebelum sore hari" jawab Tacava sambil membawa dot kosong dari tangan putra bungsunya.

"tapi nono mau lagi bubu" rengek Jevino kepada Tacava. memang kebiasaan Jevino jika meminum susu tidak cukup satu kali seduh, biasanya ia cukup jika meminum susunya sebanyak 2/3 kali seduh.

"sudah, sekarang adek hanya boleh meminum  susu 1 botol saja" peringat Tacava kepada Jevino

"Mau lagi, mau lagi. Nono mau lagi bubu" bagai tidak mendengarkan Tacava, Jevino terus merengek agar di berikan satu botol susu lagi. bukan apa, jika di berikan ia akan melewatkan jam makannya karena perutnya sudah kekenyangan.

"nope, if bubu says no please listen" jawab tacava dengan lembut

"hiks, mau lagi huaaaa" tangis Jevino karena permintaannya di tolak

Tacava menghela nafas, jika sudah begini Tacava hanya bisa meminta bantuan suaminya atau putra sulungnya untuk menenangkan yang sedang rewel alias Jevino.

Tacava berlalu untuk menyimpan dot kotor bekas susu Jevino membuat Jevino mengeraskan suara tangisnya merasa di abaikan oleh bubunya.

"huaaaaa, bu huhuhu" teriak keras tangisan Jevino

Sedangkan Tacava sesudah menyimpan dot kotor kepada tempat cuci piring lanjut menelepon sang suami untuk memintanya pulang awal.

"hi honey"

"hi jeff, bisa kamu pulang lebih awal?"

"what's wrong?"

"adek rewel karena aku larang minum susu untuk botol keduanya"

"oke, wait for me about 20 minutes. and please be patient with it"

"of course. aku tutup, bye"

setelah menelepon Jeffrey, Tacava kembali ke ruangan yang ada Jevino berada. Ternyata Jevino masih saja menangis bahkan sampai sesegukan.

"hiks bu hhh bu" ucap Jevino kepada Tacava sambil merentangkan tangan tanda ingin di gendong.

Tacava langsung menggendong Jevino dan meletakkannya di pangkuannya.

"huaaaa bubu" tangis Jevino dengan keras

"adek, udah ya nangisnya nanti sesek sayang" ucap tacava

Ucapan Tacava tidak membuat tangisan Jevino reda buktinya Jevino sekarang masih saja menangis

Tiba-tiba pintu mansion terbuka menampilakan Jeffrey yang baru saja pulang dari kantor. ia menghampiri istri dan putranya. baru saja ia akan menggendong Jevino, suara intruksi dari Tacava membuat ia tidak jadi menggendong Jevino.

"Sebelum menggendong Jevino, lebih baik mas mandi buat bersihin badan dulu" intruksi Tacava kepada Jeffrey. Jika mengenai kebersihan Tacava selalu di no 1 kan.

"Nono mau daddy, mau daddy" ucap Jevino memberontak dari pangkuan Tacava

"nanti baby, daddy mandi dulu ya" ucap Tacava menenangkan Jevino yang akan mengejar Jeffrey yang sudah berada di dekat lift.

"huaaa dy dy" tangis keras Jevino.

"iya sayang, nanti ya daddy bersih bersih dulu" jawab Tacava menenangkan Jevino.

Setelah Jeffrey membersihkan diri ia segera menemui Jevino yang tadi menangis karena di tinggalkan mandi.

Setelah sampai di bawah bisa di lihat Jevino masih sesegukan di pelukan Tacava.

Jeffrey segera menggendong Jevino dan memangkunya.

"adek kenapa?" tanyanya lembut kepada Jevino

"hiks mau susu lagi" jawabnya yang sudah melengkungkan bibirnya siap siap akan menangis lagi

"sttt... dengarkan daddy. tidak boleh minum susu berlebihan jika tidak ingin perutnya sakit mengerti?. jika bubu sudah melarangnya harus mendengarkan ya baby." nasehatinya kepada Jevino

"ugh iya daddy nono mengerti" jawab Jevino

"minta maaf pada bubu" suruh Jeffrey

Segera ia turun dari pangkuan Jeffrey dan beralih ke pangkuan Tacava.

"bubu, maafin nono ya. nono selalu nakal" ucap Jevino sambil memeluk erat Tacava

"bubu maafin dan lain kali dengerin ucapan bubu ya sayang" jawab Tacava

"oke" jawab lagi Jevino

Hening sesaat sampai Jeffrey melihat mata sayu Jevino

"adek mengantuk?" tanya Jeffrey

"ugh iya daddy" jawab Jevino

"jika mengantuk, mari kita tidur siang" ucap Tacava sambil menggendong Jevino untuk menuju kamar Jevino

"oke bubu" jawabnya sambil menidurkan kepalanya ke dekapan Tacava

TBC

JEVINOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang