promise

33 1 6
                                    

"Hobi-aa aku ingin bertanya padamu"

"Ada apa sayang" Jhope lalu menghentikan aktifitasnya dan berbalik ke arahku.

"Ini sebenarnya pertanyaan yang agak konyol dan kekanakan,tapi aku ingin tau apa yang membuatmu sejauh ini padaku. Awalnya Aku tidak cukup mengenalmu dan begitu pula sebaliknya,bahkan perkenalan kita masih belum lama.aku masih tidak mengerti apa yang membuatmu membawaku terlalu dalam di kehidupanmu"

Jhope cukup lama menatapku,aku tidak tau apa yang sedang dia pikirkan saat ini. Aku beberapa kali mendengarnya menarik nafas dalam sebelum akhirnya dia menjawab pertanyaan panjangku.

"Apakah jatuh cinta dengan seseorang harus memiliki alasan Niki?" Jhope menarik wajahku dan menatapnya.

"Cinta?"

"Aku mencintaimu Niki, selama ini aku berusaha mencari alasan kenapa aku jatuh cinta padamu. Tapi semakin aku mencoba,aku tidak bisa menemukan jawabannya" aku bisa melihat tatapan tulus dan hangat darinya malam ini.

"Bagaimana jika aku belum bisa membalas cinta itu" rasa sangat bersalah ada di hatiku saat ini.

"Maka aku akan membuatmu jatuh cinta padaku" aku sama sekali tidak melihat raut wajah kecewanya.

Aku cukup dilema dalam lima bulan ini, orang yang ku cintai dan ku tunggu selama ini menghilang tanpa kabar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku cukup dilema dalam lima bulan ini, orang yang ku cintai dan ku tunggu selama ini menghilang tanpa kabar. Aku tau ini bukan kali pertama Ji oppa melakukannya karna kesibukannya tapi entah kenapa perasaanku sedikit berbeda.

Ada hal lain yang dia sembunyikan dariku. Aku berusaha mengalihkannya dengan menerima Jhope sebagai pelampiasan,aku akui dia cukup bisa membuatku mengalihkan semuanya.

Tapi aku menyadari yang kulakukan ini salah. Namun jawaban yang dia berikan malam ini semakin membuat rasa bersalahku.

"Niki, jika kamu mencintai seseorang karna sebuah alasan, maka aku pastikan itu bukan cinta,itu hanya sebuah perjanjian." Aku di buat takjub dengan kalimatnya.

Tak lama berselang ponselnya berdering. Aku melangkah pergi dari studionya karna aku melihat nama Pd-nim di layar ponselnya.

Pandanganku kini berada di langit korea malam ini. Aku duduk di balkon dan menikmati angin yang sedikit dingin.

"Sayang kamu melupakan ini" tangan kekar Jhope membawa selimut dan menutupi tubuhku yang hanya mengenakan baju tidur tipis.

Dia lantas memelukku dari belakang,kami menikmati suasana malam yang syahdu. Jhope memutar lagu dari ponselnya dan membenamkan wajahnya di leherku.

Entah apa yang ada dalam pikirannya malam ini,aku bisa merasakan nafasnya berderu dan sesekali menarik nafas panjang. Aku tidak berani bertanya dan hanya membiarkannya.

***
Pukul Tujuh pagi

Aku sudah berada di studioku di gedung YG , ada beberapa pekerjaan yang harus ku selesaikan hari ini sebelum. Aku meninggalkan Jhope yang masih tertidur lelap dan tidak tega membangunkannya.

Like A NovelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang