The Second One about Jose

103 16 0
                                    

BIAN mengetuk pintu bernuansa coklat itu dengan tidak sabaran. Lelaki berparas manis tersebut menjabat sebagai manager dari Selebgram yang akhir-akhir ini sedang naik daun, Jose Madellyn.

Jose Madellyn adalah lelaki dengan pahatan wajah yang apik nan ayu. Tidak hanya wajahnya, postur tubuh serta potensi yang dimiliki pemuda berkelahiran April ini ikut serta dalam memperindah sosoknya. Jika memang benar adanya manusia tanpa celah maka orang-orang yakin Jose Madellyn lah yang pantas untuk menggambarkan kalimat tersebut. Namun sayangnya, manusia tetaplah manusia. Tiada manusia yang sempurna.

"Dellyn! Lama banget, sih!" Bian sungguhan kesal sekali jikalau harus menunggu 5 menit hanya untuk dibuka kan pintu.

Pintu terdengar terbuka dari dalam dan terlihat lah sosok manis yang sedang menatap Bian dengan datar. "Apa? Ini hari libur dan harusnya gua dirumah aja hari ini. Please, tolak schedule apapun di hari ini."

Tanpa mendengar perkataan atau meladeni Jose, Bian memilih untuk menerobos ruangan apartemen mewah yang dimiliki oleh selebriti naungannya. Tanpa malu pun Bian langsung menempati sofa yang biasanya menjadi tempat Jose menerima tamu.

"Lo emang paling sialan, Bi." Jose memutar bola matanya, sungguh muak melihat kelakuan manager sekaligus temannya itu.

Jose mengambil salah satu bungkus kripik singkong dan membukanya, lalu memakannya seperti biasa. Netranya menatap Bian yang membuat ekspresi tengil. "So? Kalo muka lo tengil begini, pasti ada sesuatu yang bikin gua kesel, nih."

"Masih inget nggak sama brand Kak Lory yang kemarin baru launching?" Bian bertanya seraya melempar map yang berada di tangannya sedari tadi, menyuruh Jose untuk membukanya.

Jose membukanya dengan kening yang mengkerut, rasa penasarannya melambung tinggi karena ini menyangkut orang yang dulunya pernah mengisi hari-harinya. Setelah dibuka, Jose sungguh terlihat terkejut. "Serius? Kak Lory nawarin gua buat jadi model nya? Mereka baru ngeluarin Lip Product itu kan, Bi?"

Bian mengangguk, lalu mencomot kripik singkong yang tadinya Jose makan. "Gua tau lo bermasalah sama adeknya. Tapi, menurut gua nggak ada salahnya buat di terima. Lo tau sendiri lah, makeup brand Kak Lory peminat dan namanya nggak main-main besarnya. Lo bisa dapat banyak peluang disana, Lyn."

"Gua nggak apa-apa sih sebenernya, even, nantinya gua bakal ketemu Kak Jared. I mean, I've already forgot about him and never expect about him again." Jose berbicara pelan, berusaha mengenang apa yang terjadi diantara dirinya dan Jared. Jika dipikir, muak sekali akan hubungan mereka dulu.

"Kak Jared masih gamon sama lo. Kalo dia tiba-tiba ajak lo balikan, gimana?" Jose terkekeh atas pertanyaan Bian. Lalu menaruh map yang dipegangnya keatas meja.

"Jared is such a dick ass, I swear to God. Tapi, mantep sih." Bian melebarkan matanya saat mendengarnya, lalu melemparkan bantal sofa kepada Jose. "Sinting lo! Pikirannya kotor banget." Hardik Bian.

Jose hanya tertawa lalu terbatuk pelan, "Gimana ya, Bi? Gua mau aja kok balikan sama Kak Jared. He's handsome tho and everyone admit it, siapa sih yang nggak mau sama orang kayak Kak Jared? Gua cuman tarik-ulur dan sok jual mahal aja sebenernya. Sisanya mah, makan hati sedikit."

"Lo putus waktu itu gara-gara apa? Permasalahan lo kelihatan complicated soalnya. Lo nggak tau aja, Lyn. Media sosial pada heboh banget waktu lo sama Kak Jared putus. Nggak lama dari itu, booming lagi waktu berita lo pacaran sama Si Atlet itu." Bian teringat hebohnya dunia Instagram, TikTok, bahkan Twitter mengenai berita asmara Jose.

"Masalah biasa aja, Bi. Kak Jared dulu friendly banget sama tetangga ceweknya, terus gua merasa jealous. Masalah teenager pada umumnya aja, dan kebetulan temen ceweknya Kak Jared itu juga sama-sama Selebgram kayak gua, gua merasa tersaingi pada masa itu. Sebenernya bisa diomongin baik-baik, cuman karena kita berdua waktu itu masih sama-sama egois dan gampang emosi, jadi lah putus." Jose menghela nafasnya kasar sebelum melanjutkan kalimatnya, "Dulu Tante Ari –Mamanya Kak Jared, juga nggak suka sama gua karena gua Selebgram. Kolot. Tapi, denger-denger sih udah berubah, tapi ya nggak tau juga."

Bian hanya mengangguk dan kepalanya mengarah pada map yang berada di atas meja, "Terus itu gimana? Mau diterima nggak?" Tanyanya.

Jose mengangguk pasti, tidak akan ia sia-sia kan kesempatan yang membuatnya mendapatkan banyak peluang untung. "Gua terima."

Jared menegakkan duduknya, tangan kanannya memegang handphone dengan erat dan raut wajahnya terlihat senang. "Serius Kak? Jose terima kerja samanya?"

"Serius! Gue barusan dapet kabarnya. Nanti gue kabarin buat selanjutnya ya, Red. Lo siapin bagian photoshootnya aja."  Lalu telepon dimatikan secara sepihak oleh sang lawan bicara.

Jared tak bisa dan tak berniat untuk menyembunyikan rasa senangnya, biarkan orang-orang melihat betapa senangnya ia mengenai kabar gembira dari sang pujaan. Andai saja Jose melihat betapa riangnya sang mantan kekasih mengenai dirinya. Jared is kinda obsessed with Jose, well, as he should.

Hai! Tolong kalau ada kesalahan kata di bagian mana pun, ingetin aja ya hehe. Anw, enjoy the second part! :]

LET'S END THIS [JAEJEN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang