Setibanya di kantor, Lio berjalan menuju lift dan memencet tombol lantai yang ia tuju.
Pintu lift terbuka tepat dilantai dimana ruangannya berada, ia berjalan melewati beberapa karyawan yang sudah mulai melakukan kewajiban mereka, hingga sekretaris nya Siska menghampirinya.
"Pagi pak Lio" sambut Siska sambil berjalan mengikuti Lio.
"Iya pagi sis, jadwal saya hari ini apa ya??"
"Emm.. jam 10 nanti bapak ada pertemuan dengan para pimpinan anak perusahaan Mahen Company di ruangan meeting, kemudian jam 1 bapak ada undangan makan siang bersama dengan pak Julio di restoran iLLua sambil membahas kerja sama dengan perusahaannya pak"
"Itu aja??" Tanya Lio yang diiyakan oleh Siska.
"Nanti kamu siapin ya keperluan untuk meeting jam 10 sama nanti buat ketemu pak Julio"
"Siap pak, eh sama satu lagi pak, tadi pak Bastian minta pak Lio untuk keruangan nya sebelum meeting dimulai" ujar Siska.
"Oke makasih ya, kamu boleh balik ke ruangan mu"
"Pak Lio mau di buatin minum??"
"Boleh"
"Seperti biasa ya pak" tanya Siska memastikan.
Lio hanya mengangguk mengiyakan.
Ia mendudukkan dirinya di kursi, membuka laptopnya dan mengecek beberapa file penting yang harus secepatnya dia selesaikan.
~
Suara ketukan dari luar pintu berhasil menyita perhatian sang direktur."Masuk" ucap Bastian mempersilahkan seseorang yang mengetuk pintunya.
"papa panggil Lio?" Lio berjalan ke sofa yang ada di ruangan itu dan duduk disana.
"Kamu udah denger ajakan makan siang dari pak Julio?"
"Udah pa" menyandarkan kepalanya menatap langit-langit ruangan itu. "Katanya mau jalin kerjasama?"
"Iya, pak Julio sebelumnya udah membahas ini dengan papa dipertemuan pertama kita soal kerjasama ini, dan papa mau kamu tangani kamu tangani" jelas Bastian sambil mengamati air muka putranya.
Bastian berdiri dari tempat duduk berniat menghampiri Lio. "Kamu kenapa?? Lesu gitu"
"Gak kenapa-kenapa kok pa, cuma lagi banyak pikiran aja"
"Kalo ada apa-apa cerita sama papa" ucap Bastian sambil menepuk pundak Lio. "Papa percayakan sama kamu untuk kerjasama ini"
"Iya pah, Lio pastiin semua berjalan lancar"
"Yasudah kamu duluan aja ke ruang meeting papa masih harus urus beberapa dokumen dulu sebentar" Lio mengangguk dan pergi dari ruangan papanya.
~
Meeting itu berlangsung cukup lama dan berakhir hingga waktu istirahat makan siang.
"Baik bapak-ibu semuanya, saya rasa meeting kali ini cukup sampai sini. Saya harap apa yang menjadi poin penting dalam pembahasan kali ini bisa terlaksana dengan baik. Terimakasih atas waktunya, selamat siang" tegas Lio kemudian menjabat satu persatu orang-orang yang ada disana.
Lio berjalan keluar dari ruangan itu, saat hampir sampai di ruangannya dia bertemu dengan Siska.
"Pak Lio mau langsung bertemu dengan pak Julio??" Tanya Siska
"Iya, kamu udah siapin kan keperluannya??"
"Sudah pak, apa saya perlu ikut juga pak??"
"Gausah, kamu disini aja saya bisa sendiri"
KAMU SEDANG MEMBACA
LIONATH [BL]
Teen Fiction"Kamu adalah rindu paling sialan yang masih setia ku simpan" Begitulah kalimat yang paling cocok untuk menggambarkan kisah cinta antara dua pemuda, Adelio Mahendra dan Nathan Ellias Gerraldy. Dipertemukan oleh cinta dan dipisahkan juga oleh cinta, t...