「...」
"ini sudah jam 8 malam [name] sayang, ayo tidur!" seru yoichi sambil menyilangkan kedua tangannya didepan dada.
ia berbicara pada anak gadis satu-satunya yang masih berusia 5 tahun itu, gadis itu tengah duduk diatas lantai dengan mainan legonya yang berserakan dilantai.
gadis itu menoleh ke yoichi dengan tatapan polosnya.
"tapi kan ayah juga jam segini masih belum tidur!" seru [name] yang tidak ingin tidur.
"ayah udah dewasa sayang, kamu masih bocah harus banyak tidur." ucap yoichi setelah itu berjalan mendekat ke anaknya.
kakinya melangkah dengan hati-hati agar ia tidak menginjak mainan lego milik anaknya, ia sudah pernah tidak sengaja menginjak mainan milik [name] dan sakitnya bukan main.
"umm, tapi aku masih belum- hoamm." [name] belum sempat melanjutkan kalimatnya karena menguap tanda ia sudah mengantuk.
"tuh kan udah ngantuk, ayo cepet tidur." ucap yoichi sambil menggendong tubuh kecil anaknya.
ia menggendongnya hanya dengan satu tangannya, tangan kecil [name] juga berpegangan pada bahu lebar yoichi agar tidak jatuh.
yoichi membawa [name] kedalam kamarnya, ia menyalakan lampu tidur yang berbentuk seperti lobster disamping kasurnya.
"tapi aku belum mau tidur!" seru [name] setelah yoichi membaringkan tubuh kecilnya diatas kasur.
"mau ayah temenin?" tanya yoichi sambil menyelimuti [name] dengan selimut yang bergambar hewan lobster.
sama seperti ayahnya, hewan favorit [name] adalah lobster karena yoichi sering memperlihatkan pada [name] tentang hewan kesukaannya.
sehingga akhirnya [name] ikut-ikutan suka lobster.
[name] menganggukkan kepala, yoichi lalu mengambil kursi kecil ukuran anak-anak untuk ia duduki.
"hmm, mau ayah nyanyiin?" tanya yoichi yang dibalas anggukan kepala lagi.
"lagu apa ya..." yoichi nampak memasang wajah berpikir.
"oh ayah tau, nina bobo aja ya?" tanya yoichi yang dibalas gelengan kepala kuat oleh [name].
"jangan! itu lagu kematian!" seru [name] sambil menutupi wajahnya dengan selimutnya.
sementara yoichi, ia malah bingung kenapa anaknya bisa menyebut lagu pengantar tidur sebagai lagu kematian.
"kok bisa lagu kematian?" tanya yoichi penasaran.
"[name] diceritain sama om kaiser kapan itu, katanya itu lagu kematian!" seru [name] yang kini nampak ketakutan.
"hm? emang gimana ceritanya?" tanya yoichi, ia baru tahu lagu tidur anak-anak ada kisahnya sendiri.
"jadi dulu ada gadis namanya nina, dia udah meninggal."
"tapi ibunya tiap malem nyanyiin lagu nina bobo di kamar nina, terus katanya arwah nina masih ada."
"terus katanya kalau nyanyi nina bobo, nina nya bakal muncul!" jelas [name] sambil menyembunyikan sebagian wajahnya dibalik selimutnya.
yoichi mengerjapkan matanya berusaha memahami lagi cerita yang baru saja diceritakan oleh anaknya.
"ah itu mah cuma ceritanya om kaiser aja, dia kan emang suka nakutin." ucap yoichi sambil terkekeh.
"tapi..." [name] terlihat masih takut dengan cerita itu.
"udah udah gausah dipikirin, yaudah ayah cerita aja ya sampe [name] tidur?" ucap yoichi dengan suara lembutnya, ia mengusap kepala [name] agar ia tidak takut kembali.
yoichi akhirnya bercerita sampai [name] benar-benar tertidur di atas kasurnya, yoichi mengecup dahi [name] sebelum pergi keluar dari kamarnya.
yoichi terdiam sejenak di depan pintu kamar [name], ia jadi memikirkan tentang cerita nina bobo tadi.
"nina... beneran dateng gak ya?" gumam yoichi dengan ekspresi takut, ia menjadi gelisah sendiri setelah mendengar cerita anaknya.
yoichi lalu menggelengkan kepalanya, "ah kan itu ceritanya si kaiser kampret, ngapain percaya." gumam yoichi sambil tertawa kecil.
ia mulai melangkahkan kakinya tanpa melihat ada mainan lego milik [name] yang tadi terjatuh di lantai.
dan benar saja, ia menginjak mainan lego tersebut yang damagenya tidak main-main.
"AH ANJ**G!!" seru yoichi sambil memegang telapak kaki kanannya yang tadi tak sengaja menginjak mainan lego.
setelah menyadari ia baru saja mengumpat ditambah dengan teriakan, ia langsung menutup mulutnya.
ia meringis kesakitan masih dengan memegang kaki kanannya, alhasil kini ia hanya berdiri dengan satu kaki.
cklek
"ayah kenapa?" tanya [name] yang nampaknya terbangun karena teriakan yoichi.
yoichi menatap panik [name], ia harap [name] tak mendengar kalimat umpatannya barusan.
"gapapa sayang, tidur lagi aja ya?" ucap yoichi yang memaksakan senyumannya karena kakinya masih merasa ngilu.
[name] menganggukkan kepala pelan, ia lalu kembali ke kamarnya untuk tidur.
"huft.. mulutku harus lebih di filter lagi."
━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━
yoichi bapak able banget gak sih😋 kalau mau request boleh yaa, boleh di komen atau kirim pesan pribadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
๑˒「ғᴀᴛʜᴇʀ!!」⧽ bllk one-shot
Fanfiction✧ 一 ❛❛ 𝙖𝙠𝙪 𝙢𝙖𝙪 𝙠𝙖𝙗𝙪𝙧 𝙙𝙖𝙧𝙞 𝙧𝙪𝙢𝙖𝙝 𝙖𝙟𝙖 𝙨𝙤𝙖𝙡𝙣𝙮𝙖 𝙖𝙮𝙖𝙝 𝙣𝙮𝙪𝙧𝙪𝙝 𝙖𝙠𝙪 𝙘𝙪𝙘𝙞 𝙥𝙞𝙧𝙞𝙣𝙜!! ❜❜ ☰☰☰☰☰☰☰☰☰☰☰☰☰☰☰☰☰ 𖤐Ꮺ 𝙘𝙤𝙬𝙤𝙠 𝙗𝙡𝙪𝙚 𝙡𝙤𝙘𝙠 𝙟𝙖𝙙𝙞 𝙗𝙖𝙥𝙖𝙠-𝙗𝙖𝙥𝙖𝙠? 𝙜𝙞𝙢𝙖𝙣𝙖 𝙠𝙚 𝙖𝙗𝙨𝙪𝙧𝙙𝙖𝙣�...