🍁 Chapter : 5 🍁

2.4K 167 13
                                    


Juna tak berhentinya bersenandung kecil sepanjang koridor menuju kelasnya. Ia bernyanyi tidak jelas sambil sesekali tersenyum sendiri. Untung saja koridor sepi, jika tidak mungkin Juna akan diteriaki 'orang gila'

Ketika Juna sampai ke kelas, ternyata di kelasnya itu tidak ada guru. Baguslah setidaknya Juna tidak kena ceramah perihal keterlambatannya datang ke kelas.

"Pagi my friends, si ganteng Juna datang."sapa Juna dengan senyum merekah menyapa ketiga sahabatnya.

"Lu telat lagi?"tanya Morgan yang memang teman sebangku Juna.

"Ya gitu deh, tapi ada beruntungnya juga tahu gue telat pagi ini. Karna gue habis ketemu sama pujaan hati gue tadi."jelasnya.

Krik...krik....krik...

Mendengar kata pujaan hati. Mahes, Jefri serta Morgan serempak memasang wajah datar. Sebenarnya mereka bosen mendengar kata pujaan hari dari mulut Juna. Dia itu kan di kenal buaya, pasti kali ini dia bertemu cewek baru lagi?

"Kok kalian pada diem? Respon kek, sahabat kalian ini sedang berbahagia loh."kata Juna.

"Emang cewek mana lagi yang udah memikat hati lu? Hah!"Jefri bertanya. Ia bosan dengan kelakuan Juna yang sering gonta ganti cewek.

"Tebakan lu salah. Kata siapa cewek, kali ini hati gue terpikat sama cowok alias dede gemes."jawab Juna sembari membayangkan wajah lucu Kenan.

Mahes, Morgan dan Jefri yang tadinya tidak peduli dengan pembahasan soal pujaan hati, kini serempak ketiganya menatap kearah Juna.

"Se-seriusan? Gue nggak salah denger kan? Lu,..lu belok Jun?"tanya Jefri sudah heboh ditempat.

"Iya serius. Gue sekarang belok kayak lu, Jef. Peletnya si dede gemes emang bikin hati gue cenat cenut gini."lontar Juna memegang dadanya dramatis seolah ia memang tengah di mabuk cinta.

"Wih selamat, bro."ucap Morgan singkat, lalu melanjutkan aktivitas mencatatnya kembali.

Disaat semua merespon kebucinan Juna, ada satu orang yang terus terdiam. Mulutnya memang tertutup rapat tapi tidak dengan hatinya yang kini terus merancau, menerka siapa lelaki yang Juna maksud.

"Kalo gue boleh tahu nama cowok yang lu suka namanya siapa, Jun?"Jefri tiba-tiba saja bertanya karna ia baru ingat Juna belum memberitahu nama dari cowok yang dia sebut 'dede gemes' itu.

"Ken-...ken siapa ya? Astaga! mendadak lupa padahal baru ketemu. Bentar gue mikir dulu."

Jefri memutar bola matanya malas. Kebiasaan penyakit goblok Juna kumat lagi.

"Kenan maksud lu!"pekik Morgan.

Juna menjentikan jarinya. Yap! Tebakan Morgan benar, dede gemes yang ia maksud adalah Kenan.

"Gan, kok lu tahu sih? Jangan-jangan lu suka juga sama dede gemes gue?"tanya Juna memicingkan matnya kearah Morgan curiga.

"Ya, kagak lah bego. Lagian yang kenal Kenan bukan cuma gue. Noh si Jefri juga tahu karna kemarin kita dikenalin sama Haikal dan Nando. Ya kan Jef?"

Jefri membalas dengan anggukan.
"Iya. Dia sekelas sama Haikal kalo gak salah. Cocok juga sama lu Jun. Gue dukung deh kalo lu ngehomo sama tuh anak."lontarnya.

"Emang ya dunia itu sempit. Jadi gak sabar pengen ketemu dede gemes lagi."

"Sabar elah entar istirahat kita samperin."tepuk Jefri pada pundak Juna.

BRAK...

Tiba-tiba saja, Mahes mengebrak meja di hadapannya. Dan membuat ke tiga temannya sontak menolah. Tidak hanya mereka bertiga tapi beberapa murid di kelas itu ikut menolehkan pandangan mereka kearah Mahes.

POSESIF BROTHER ||BxB||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang