kedua mata itu

4 1 0
                                    

Angin berhembus menerbangkan sejuta debu musim panas yang sangat tidak mengenakan, aku berjalan menyusuri jalanan kota yang asing lagi. Berpindah tempat sedari kecil membuatku berpikir apakah kota kali ini layak? Entah lah aku pun Bingung. Disaat semua teman-teman ku sibuk dengan dunia mereka yang seakan asik dan seru, ada apa dengan dunia ku? Terlihat sepi dan tidak ada hal menarik yang dapat diceritakan. Tapi ini memang bukan cerita ku, aku hanyalah pemeran pendukung dalam cerita ini. Cerita yang akhirnya setelah sekian lama muncul kembali.

Terdengar langkah kaki mendekat, pintu yang bergeser dan tatapan mata yang seolah mencari sesuatu. Tanpa sadar aku terus memperhatikannya, aku menunduk Sepersekian detik. Jantungku berdebar, tanpa sadar aku menatap kedua bolah mata itu lagi.  Dia yang masih fokus dengan aktifitas nya seolah tak menghiraukan sekeliling nya dan aku yang selalu memperhatikan nya. Ada apa dengan hatiku, matanya yang indah itu seakan menarik ku untuk terus memperhatikan nya. Aku bukan lah seseorang yang bisa dengan mudah berkenalan, perlu adanya keberanian Ektra untuk dapat menyapa orang-orang baru. Kepribadian seperti ini pasti sangat membosankan bagi sebagian orang tapi apalah daya, aku tetap lah aku yang apa ada nya. Seorang yang tertutup dan tidak banyak bicara atau lebih tepatnya introvert.

Apakah kali ini akan tersampaikan? Perasaan ku selalu terabaikan ketika aku memulainya maka akan berakhir sama dan lebih menyakitkan bahwa akhir tak pernah bersama. Sebenarnya apa itu cinta? Kenapa setiap orang memiliki arti cinta yang berbeda beda, bukan kah seharusnya cinta itu sama? Dimana kah dapat ditemukan  arti cinta yang sesungguhnya, apakah harus dicari atau biarkan cinta yang memilih tempatnya ingin berlabuh?

Ini kali kesian jantung ku berdebar karena hal yang tak bisa ku sebut cinta, sebab masih ada cinta yang lain didalam lubuk hati yang terpatri seakan tidak bisa pergi. Masih teringat dengan jelas setiap adegan dalam kisah kita dengan aku yang terabaikan lalu dia kembali dengan membawa kisah baru yang tak ku mengerti. Jangan... Aku tak bisa membuka pintu hati yang telah tertutup ini.  Tapi disisi lain ada bola mata manis yang menarik kembali perhatian ku, seolah hati ini mendapatkan obat yang telah sekian lama di cari.

Hoodie.. Lelaki itu membuka pintu dengan tatapan mencari bangku kosong didalam ruangan ini, ia memakai hoodie yang lucu.  Dengan langkah besar dia melewati ku dengan cepat dan duduk di baris belakang. Apakah kami saling kenal? Tentu saja tidak, aku tidak seasik itu untuk dapat langsung berkenalan dengan orang baru. Ini memang kehidupan perkuliahan yang realita nya sangat membosankan. Tapi apakah benar membosankan?

Hari berlalu dengan detik dan menit yang terus berganti,ternyata benar aku tidak jatuh cinta, hati ku kini berdetak normal disaat ku kembali melihatnya.
Tapi kali ini sedikit berbeda dia membalas tatapan ku. Senang? Tentu tidak sepersekian detik aku jatuh ketika melihat kedalam bola mata itu akan tetapi di sepersekian detik nya pula mengalihkan pandangan nya dari ku.
Aku berjalan melaluinya perasaan tidak nyaman membuatku ingin menjauh dari nya dan disaat yang bersamaan dia memanggil ku. Aku mematung... Tidak, dia tidak memanggil ku. Dia memegang pergelangan tangan ku menaruh secarik kertas bertuliskan 'mari berteman'
Dia pergi begitu saja meninggalkan secarik kertas itu dan tak lupa juga dengan mata nya yang memandangi ku dengan sedikit senyuman di bibirnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 22, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

filosofi cintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang