Enigma VS Omega

1.4K 102 210
                                    

Enjoy~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Enjoy~

Pada kegelapan langit malam, beberapa helikopter melintas membelah kesunyian....

Mereka ditumpangi oleh Ice dan Gempa serta beberapa anak buah Ice yang baru saja selesai menjalankan misi. Mereka semua dalam perjalanan pulang.

Ice menoleh ke samping, tepatnya pada Gempa. Mereka berada dalam satu helikopter yang sama. "Thanks Gem udah bantuin gue di misi ini. Sorry lo jadi harus ikut andil sama kerjaan gue."

Gempa terkekeh singkat. "Lo gak perlu segitunya Ice. Gue saudara kembar Lo. Meski gue pernah bilang gak mau terlibat sama urusan Lo sebagai Mafia, bukan berarti gue bakalan tetap diam kalo Lo dalam kesulitan."

Segaris senyuman tulus terukir di bibir Ice, lalu dibalas dengan senyuman yang sama oleh Gempa. Suasana diantara mereka berubah hangat.

"Thanks Bro."

"Your welcome."

Suasana hangat diantara keduanya usai saat Brian yang mengemudikan helikopter memanggil. "Bos, kabut tebal muncul tiba-tiba. Sistem navigasi eror, radar terganggu. Kami tidak tau kita akan ada dimana. Bagaimana? Apa kita harus mendarat?"

Saudara kembar itu saling tatap sejenak. Terlalu berbahaya jika meneruskan penerbangan di tengah-tengah kabut tebal. Selain resiko mereka akan tersesat serta terpisah-pisah, komunikasi antar helikopter pun akan terganggu dan resiko saling tertabrak satu sama lain pun tinggi.

"Kita mendarat," putus Gempa setelah ia dan Ice saling setuju.

"Hati-hati. Pastikan tempat pendaratan kita sepi dan aman. Kita berada di wilayah Mafia lain," timpal Ice.

Gempa terkejut mendengarnya. "Kita berada di wilayah Mafia lain?!" ulangnya. "Jadi sedari tadi kita terbang di atasnya?!"

"Tidak ada jalan pulang lain, saat berangkat pun kita lewat sini. Kesepakatan antar Mafia kalau cuman numpang lewat jalur udara gak akan jadi masalah. Kecuali kalau kita mendarat di wilayah mereka," jelas Ice.

"Dan kita akan mendarat di wilayah mereka," cetus Gempa. Duduknya jadi tidak tenang.

"Yeah, itu kabar buruk. Dan kabar buruk lainnya...gue gak tau ini wilayah siapa," timpal Ice.

"What?!" Gempa semakin terkejut. "Are you seriously?!"

Ice menatap Gempa, ia tampak tenang. "Gem, gue baru aja pegang jabatan ini beberapa tahun, setelah gantiin Ayah. Gue tau siapa saja mafia yang ada di negara kita ini, tapi gue gak tau dimana saja wilayah mereka. Gem, gue belum kuasain sepenuhnya. Tenang oke? Selama gak berurusan dengan Enigma, kita aman."

Nafas panjang ditarik oleh Gempa, lalu dihembuskan perlahan. "Oke...gue tenang," ucapnya. Ia sadar panik hanya akan menambah runyam keadaan.

Akhirnya helikopter-helikopter yang ditumpangi oleh Ice dan Gempa serta yang lain berhasil mendarat dengan selamat. Tidak ada yang terpisah, mereka tetap satu kelompok.

Enigma VS OmegaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang