Sebuah negeri yang diperintah oleh sang archon electro sedang tidak begitu baik. Cuaca seringkali berubah secara ekstrem, dengan badai dan petir yang tiba tiba datang sesekali. Para warga mempercayai archon mereka tidak berada dalam suasana hati yang baik.Dan itu benar saja, karena Ei harus mengalami kesedihannya yang mendalam sendirian. Separuh dari dirinya, tidak, mungkin lebih ke saudara perempuannya harus mati di medan perang tanpa ia ketahui. Segala pertanyaan terus muncul dibenaknya.
Mengapa Makoto tidak memberitahunya soal perang itu? Mengapa ia harus turun sendirian, padahal dia tau dia tidak berbakat dalam perang?
Konsep dari keabadian yang terus mereka percayai, kini membuat Ei merasa ragu akan hal itu. Selama ini ia hanya hidup sebagai bayang bayang dari Makoto itu sendiri, archon Inazuma. Makoto adalah orang yang tegas namun ramah dan mudah untuk berbaur dengan rakyat, berbanding balik dengan dirinya. Ei tidak begitu mengerti akan cara berbaur dengan masyarakat, karena itu tugas dari dirinya selama ini adalah hanya untuk terjun ke medan perang.
Namun, apa gunanya? Sekarang ia sendirian yang harus mengurus Inazuma.
Di dalam sebuah ruangan yang terpencil dari semua orang, Ei tengah menciptakan sesuatu. Dengan kekuatan dari gnosis nya ia hendak menciptakan sebuah boneka yang dapat ia gunakan untuk memerintah Inazuma.
Prototype pertamanya, Kunikuzushi, sebuah boneka anak laki laki. Itu adalah prototype pertama yang dibuatnya setelah sekian percobaan. Ei menatap wajah anak laki laki itu, ada yang salah pikirnya. Mengapa boneka yang seharusnya menjadi pemimpin yang tegas itu memiliki ekspresi yang lembut. Ei ragu dengan tubuh anak itu yang terlihat rapuh. Ei menatap gnosis yang ada di tangannya, sebelum menoleh kembali ke anak itu.
Bagaimanapun ia harus melakukannya, ini semua demi konsep keabadian yang dipercayanya. Ei memasukkan gnosis nya ke tubuh anak itu dan seketika kekuatan dari gnosis bereaksi dan memberikan energi untuk anak itu. Ei tetap di sana, memperhatikan detik detik proses anak itu akan bangkit. Namun, hal yang mengejutkan secara tiba tiba terjadi.
Anak itu meneteskan air mata dari matanya yang masih tertutup. Ei terkesiap, dan dengan reflek mengambil kembali gnosis dari tubuh anak itu. Proses kebangkitan pun terhenti. Ei melihat anak itu dengan tatapan tidak mengerti. Mengapa boneka sepertinya bisa memiliki emosi?
Ei melihat gnosis yang kini sudah berada kembali di tangannya, sebelum menoleh dan melihat anak itu dengan tatapan keraguan.
"Dia terlalu lembut untuk menjadi seorang penguasa." Pikir Ei.
Ei pun mengusap kepala anak itu,
"Maafkan aku, nak."Ujarnya sebelum berbalik dan meninggalkan anak itu begitu saja disana. Tapi ada satu hal yang Ei tidak ketahui, bahwa anak itu sudah memiliki sedikit kesadaran yang cukup dari energinya untuk bangkit.
Kunikuzushi menatap seorang wanita yang berjalan menjauh darinya. Pandangannya masih kabur, namun ia dapat melihatnya. Tubuhnya masih sangat lemah karena proses kebangkitan yang tidak dilakukan secara sempurna.
Dengan suara yang lirih, anak itu memanggilnya.
"Ibu.."
Namun, Ei tidak dapat mendengarkan dan menutup pintu dengan dingin terhadapnya. Hari itu menjadi hari lahirnya sekaligus hari pertama diabaikannya ia oleh seorang penciptanya, yang ia anggap sebagai ibunya sendiri.
-
-
-
Beberapa minggu telah berlalu dari kejadian itu. Kini Ei sudah memiliki bonekanya yang lain, yang sangat mirip dengannya. Raiden Shogun, yang terkenal tegas dan berpegang teguh akan keabadian. Sementara dirinya mengurung diri di dalam Plane of Euthymia, di dalam tubuh Shogun.
KAMU SEDANG MEMBACA
ll Karena Ibu Menyayangimu ll Oneshot
FanfictionSetelah kehilangan saudaranya karena perang archon yang terjadi di Khaenriah, Raiden Ei terpaksa harus kehilangan saudaranya. Hal itu membuatnya depresi dan mengurung diri. Ia pun menciptakan berbagai prototype untuk menggantikan dirinya memerintah...