BUHUL

2.5K 301 22
                                        

Siang ini, seperti yang pernah dikatakan oleh Eyang Windradi, bahwasanya mereka harus mendatangkan Kyai untuk membantu pengobatan Padma Lintang.

Atas bantuan salah satu temannya yang bernama Pramita, Narwastu berhasil menemui Kyai yang dimaksud.
Perempuan itu menjelaskan panjang lebar apa saja yang terjadi pada adiknya.

Pada siang yang cukup terik hari ini, dua orang Kyai, seorang guru mengaji, serta dua orang santri datang ke rumah Juragan Abhinawa sesuai waktu yang telah ditentukan.
Ke lima lima nya berasal dari dusun Njaban.
Ya, dusun tersebut bisa disebut sebagai dusun paling religius di kelurahan Wuni.
Selain terdapat sebuah Tempat Pendidikan Agama (TPA), disitu juga ada pondok pesantren yang sudah didirikan lebih dari 30 tahun yang lalu. Disitu juga banyak Kyai-kyai atau pun Ustad yang sering dimintai pertolongan untuk mengurus masalah klenik.

Seorang Kyai meminta diantar ke kamar Padma Lintang. Kamar aslinya, bukan kamar tamu yang ditempati saat ini. Sementara yang lainnya menemui gadis itu.

Seorang Kyai bernama Kyai Masrur, Ustad Habib sang guru ngaji, serta dua orang santri yakni Mannan & Fathoni, mereka menemui Padma Lintang yang duduk bersandar diranjang. Ia ditemani oleh kakaknya.

Perlu diketahui, ramuan daun Bidara itu ternyata cukup manjur. Padma Lintang kembali mengingat keluarganya. Hanya saja otaknya masih dipenuhi oleh Mahika Maya. Ilmu pengasihan itu masih tersimpan rapi dalam dirinya. Dan ramuan itu harus terus diminum dan digunakan untuk mandi sampai ia benar benar sembuh.

"Anak ini benar-benar melupakan hidup nya sendiri. Untunglah kalian cepat memberitahu kan pada kami. Kalau sampai terlambat, akibat nya akan semakin fatal" ucap Kyai Masrur.

"Maksudnya bagaimana Pak Kyai?" Tanya Bu Abhinawa.

"Ilmu pengasihan seperti ini jarang kami temui selama kami banyak dimintai pertolongan. Dan parahnya, tidak hanya satu jenis ilmu pengasihan saja yang diterima anak ini" jawab Pak Kyai.

"Pantas saja saya susah sekali menangani nya. Ilmu nya sangat kuat" Eyang Windradi ikut bersuara.

"Memangnya ada berapa jenis ilmu pengasihan yang ada pada anak saya Pak?" Tanya Bu Abhinawa.

"Ilmu Semar Kuning, Ilmu Lintrik, dan Ilmu Pangkanang. Dari ketiga jenis tersebut, ilmu Pangkanang lah yang paling kuat. Kami sangat jarang menemui nya" jawab Pak Kyai.

Narwastu dan ibunya terdiam mendengar nya. Baru kali ini mereka mendengar tentang ilmu pengasihan dan beberapa jenisnya.
Berbeda dengan Eyang Windradi yang sudah terbiasa dengan hal-hal magis.

"Apakah proses ruqyah nya masih belum mau dimulai Pak?" Tanya Narwastu. Ia duduk disamping adiknya yang hanya diam seperti orang linglung.

"Kami harus menunggu Kyai Fanani dulu Mbak. Beliau sedang memeriksa kamar anak ini" jawab Kyai Masrur.





(Beberapa saat sebelumnya)

Kyai Fanani, salah satu Kyai dari dusun Njaban yang dimintai pertolongan oleh keluarga Abhinawa.
Beliau telah sampai didepan kamar milik Padma Lintang. Ia sudah bersiap untuk membuka pintu itu.

"Bismillahirrahmanirrahim" ucapnya pelan.

Pintu kamar itu pun dibuka. Seketika hawa panas menyeruak. Bukan hawa panas biasa, melainkan hawa panas yang dihasilkan dari ilmu gaib.
Dari mata sang Kyai, kamar itu dipenuhi oleh asap asap hitam yang mengepul di seluruh ruangan. Asap-asap itu tentu tidak dapat dilihat oleh mata biasa. Tapi untungnya Eyang Windradi pun sempat melihatnya.

"Astaghfirullahaladzim" ucapnya sembari masuk dan menutup pintu.

Ditengah ruangan kamar itu, Kyai Fanani berdiri. Beliau menatap sekeliling. Asap asap hitam masih mengepul seolah menyelimuti nya dari kebaikan.
Padahal ini masih siang, tapi kamar itu terasa gelap.

"PELET" Mahika Maya (GxG) (tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang