Hai holaa, saya kembali...
Huhuuu vote dong, sepi niii 😭😭😭
—————
Sekarang tempat El dan Zia adalah uks, ternyata tadi El mengajak Zia kesini guna mengobati luka robek di bibir Zia.
"Yaampun gue gak papa El, lagian ini juga bakalan kering sendiri." Ucap Zia yang sedari tadi tak berhenti mengoceh.
"Infeksi nanti." Jawab El.
Zia menghela nafas pasrah. "Serah lo dah."
Zia menyandarkan badan nya di kepala ranjang uks dan El duduk di kursi sebelah brankar yang di tempati Zia dengan tangan yang sibuk mengobati luka Zia.
Zia yang sedari tadi fokus dengan ponsel, tak menyadari bahwa dirinya sedang di tatap oleh El. El menatap inci wajah Zia dengan mata yang menyorotkan ketulusan.
Gue gagal Zi kali ini, tapi gue janji gue bakal coba lagi. Ucap El dalam hati.
"Udah selesai." Ucap El setelah selesai mengobati Zia.
Zia mengalihkan pandangan nya ke arah El. "Thanks, kalau gitu gue pamit ke kelas."
Zia ingin beranjak pergi dari uks tetapi tangan nya dicekal oleh El, Zia menaikkan satu alis nya seolah bertanya.
"Ngapain ke kelas?." Tanya El.
"Ya kan udah mau masuk waktu pelajaran." Jelas Zia.
"Hari ini pulang cepet." Jawaban El membuat mata Zia berbinar.
"Beneran?! Akhirnya bisa pulang cepet jadi nya gue bisa rebahan dirumah, nonton drakor, baca novel, belanja ke supermarket, ber--"
Pletak!
Celotehan Zia terhenti karena El yang menjitak kening nya. Zia mengusap kening nya yang mungkin memerah, mata nya melotot lucu sambil menatap El.
"Kening gue ngapa lo jitak?!." Amuk Zia yang tak terima dengan perlakuan El barusan.
"Lagian lo kalau ngomong kaya kereta sih, nyerocos mulu. Gak capek tuh mulut?." Sewot El.
"Serah gue dong, mulut juga mulut gue wlee." Sahut Zia dengan menjulurkan lidah nya. El hanya geleng, geleng melihat kelakuan gadisnya. Upss, emang itu gadis mu El?
"Udah mending sekarang kita pulang. Tapi gue mau ngajak lo kerumah dulu." Ucap El yang membuat Zia mengerutkan kening nya.
"Ngapain?."
"Mama sama papa mau ketemu sama calon mantu katanya." Goda El dengan senyum tipis nya.
Zia yang mendengar itu tiba tiba merasakan perutnya di penuhi dengan ribuan kupu kupu terbang.
"A-apaan sih?." Jawab Zia dengan gugup dengan matanya yang melihat ke sekitar. Ia tak berani menatap mata hitam milik El.
"Ciee, salting nih?." Lagi lagi El menggoda Zia dengan alisnya yang di naik turun kan.
"Udah lah gue ambil tas dulu." Zia langsung melenggang pergi meninggalkan El sendiri di Uks.
El membentuk senyuman manis di bibir nya. "Gue jadi yakin sama keputusan gue."
El keluar dari uks untuk mengambil tas milik nya dan juga menjemput Zia.
Di sisi lain Zia sedang berbincang dengan kedua sahabatnya di kelas, di kelas itu tidak hanya mereka bertiga tetapi ada beberapa murid yang masih berada di sana.
"Zi, lo abis di ajak kemana sama El?." Tanya Rissa dengan penuh rasa penasaran.
"Ke uks doang buat obatin luka gue." Jawab Zia sambil menunjuk luka di bibir nya.

KAMU SEDANG MEMBACA
ELZIA (Hiatus)
Novela JuvenilZialea Patricia Carolline gadis cantik tetapi terkenal cukup bar-bar yang di pertemukan dengan lelaki dingin, berparas tampan sekaligus ketua dari geng motor, Elviano Keanu Wiratama lah nama nya. Di awal pertemuan yang tidak di sengaja, malah membua...