Author's POV
Zahira pun beranjak dan meninggalkan kelas sesuai perintah Bu Sarah. Dan ketika sudah sampai depan kelas, ia menengokkan kepalaya ke kelas sebelah yang merupakan kelas Malik guna memastikan bahwa ia sedang tidak melihat ke arah luar kelas
"Fiuhhh, untung sedang tidak ada di kursinya," Ujar Zahira menghela nafas
Setelah memastikan bahwa keadaan aman, Zahira memutuskan untuk pergi ke toilet terlebih dahulu sebelum nanti ia akan pergi ke Masjid sekolah. Menurutnya daripada harus menunggu di kursi depan kelas akan membuatnya bosan, selain itu ia akan lebih malu lagi jika tiba - tiba Malik keluar kelas dan bertemu dengannya
Zahira pun melewati beberapa pintu kelas sebelum akhirnya sampai di pinggir lapangan, yang artinya jarak antara Masjid sudah hampir dekat, akan tetapi ketika ia melewati jalan setapak disamping lapangan, terdengar suara isakan tangis anak kecil tak jauh dari tempatnya berdiri
"Hiks, hiks bundaa, bunda sama abang dimana? Tiara takut sendiri, kenapa bunda sama abang tinggalin Tiara hiks, hiks"
Zahira yang mulai mendekat ke sumber suara dapat mendengar jelas tuturan dari anak kecil tersebut, hingga ia bertemu dengan gadis kecil itu
"Hei," Ujar Zahira. Seketika gadis kecil itu langsung menghentikan tangisannya dan menoleh ke arah seseorang yang memanggilnya dengan bingung
"Kamu kenapa menangis?" Lanjut Zahira mendekat kepadanya, dan gadis kecil itu menggeser sedikit tubuhnya dengan rasa takut
"Tenang kok, aku bukan orang jahat dan justru aku mau tolong kamu," Ucap Zahira tersenyum sambil duduk di sebelah gadis kecil itu
"Siapa nama kamu adik kecil?"
Dengan perasaan campur aduk, gadis kecil itu menjawab, "Tiara"
"Wahh, nama yang bagus. Halo Tiara, nama kakak Zahira, kamu bisa panggil aku Kak Rara," Jawab Zahira sambil mengulurkan tangannya untuk bersalaman
Tiara yang mendengar ucapan Zahira merasa kalau ia bukan orang jahat, kemudian menerima uluran tangan perempuan tersebut
Setelah dirasa suasana mencair, Zahira pun memulai obrolan bersama Tiara
"Tadi aku dengar, kamu menangis sendirian disini, apa yang membuatmu bersedih Tiara?"
Mendengar itu, Tiara kembali berkaca - kaca "Hiks, hiks kak Rara aku tadi ada disana sama abang dan bunda, tapi aku lihat ada bunga cantik disebelah sini terus aku mau lihat bunga itu, abis aku lihat bunga, abang dan bunda udah ngga ada, hiks hiks hikss" Jawab Tiara sambil menunjuk ke arah ujung lapangan yang terdapat ruang kesiswaan sekolah kemudian ia kembali menangis
Zahira yang ikut bersedih mendengar penuturan gadis kecil itupun langsung memeluknya
"Sebelumnya, boleh kakak tahu siapa nama abangmu? mungkin kalau kakak tahu bisa memudahkan kita untuk menemukannya"
"Namanya Bang Kahfi kak,"
"Shafi?" Zahira bingung mendengar nama itu, pasalnya ia belum pernah mendengar ada yang bernama Kahfi di sekolahnya. Jika ada, dia juga perempuan tapi namanya Kahfiana bahkan sudah lulus dari sekolah ini
"Kak Rara mengenalnya kan?" Ujar Tiara membuyarkan lamunan Zahira
"Eh, ehm. Kakak kenal kok, sepertinya Bang Kahfi teman seangkatan Kakak," Jawab Zahira sedikit berbohong, karena ia benar - benar tidak mengetahui siswa yang bernama Kahfi di sekolah ini
Akan tetapi ia tak kehabisan akal, sepertinya ia akan meminta daftar nama anak kelas 12, dan mencari nama asli dari si pemilik nama Kahfi itu, lalu mencari ke kelasnya mungkin
KAMU SEDANG MEMBACA
IMANTAKA
Random"Gua ga nyangka... hidup gua bakal berubah 360° setelah kehadiran lo Nafisa" *Rangga Aditya Pramana "Apapun skenario Mu Yaa Rabb... jadikanlah aku hamba Mu yang selalu mensyukuri segalanya yang Kau berikan, ataupun hadirkan dalam hidupku..." *Naf...