02.

18 5 0
                                    

Kamu harus terbiasa dengan keaadaan. Bila keaadaan itu membuatmu rugi maka tinggalkan. Sebaliknya, jika keadaan itu membuatmu bahagia, maka teruskan.

- Kalea Jenira -


Suara klakson dari beberapa kendaraan membuat Kalea kesal, sampai kapan gue harus nunggu macet?! Ini pasti udah telat! Melihat jam tangannya yang menunjukkan sudah pukul 07.12 segera saja Kalea memarkirkan motornya di pinggir jalan, Kalea beruntung karena motornya berada di paling pinggir karena itu tidak akan membuat sebagian pengendara risih.

Kalea berjalan di trotoar, beberapa meter lagi dia akan sampai di sekolah Bina Nusantara atau dikenal sekolah BINUS. Rata-rata para murid disana sangat-sangat pintar, katanya.

Mari kita lihat.

Setelah sampai di dekat sekolah, Kalea melihat gerbangnya sedikit lagi akan ditutup dengan terpaksa Kalea berlari-lari dan berteriak.

"PAK SATPAM! JANGAN DI TUTUP!"

Satpam itu menoleh, "Cepet neng!"

Kedua tangan Kalea memegang lututnya, nafasnya tidak teratur, keringatnya bermunculan.

"Neng kenapa bisa telat, baru juga masuk loh" ucap Satpam itu keheranan.

Kalea masih berusaha mengatur nafasnya, setelah itu dia menatap jam tangan yang menunjukan 7.58 astaga! Bisa-bisanya gadis itu telat dikala hari pertama masuk sekolah.

"Macet pak, padahal saya berangkat pagi-pagi" keluh Kalea.

"Yaudah pak, saya ke kelas dulu ya pak" pamit Kalea meninggalkan pak Satpam. Pak Satpam itu hanya bisa menggeleng pelan melihat tingkah laku anak zaman sekarang.

Baru saja pak satpam itu duduk di kursinya, seorang murid cowok berlari-lari ke arah gerbang, gantungan kunci basketnya terapung tidak tentu arah karena cowok itu berlari-lari.

***

Disisi lain Kalea sedang berjalan menuju kelasnya, minggu kemarin tepat di hari rabu, kamis, jum'at gadis itu melaksanakan masa pengenalan lingkungan sekolah dan sudah di pandu oleh kakak kelas menunjukkan beberapa tempat yang perlu diketahui.

Kalea menaiki anak tangga, kelasnya berada di lantai dua, tidak terlalu jauh dengan kantin.

Gadis itu berjalan dengan menahan rasa malu, beberapa orang yang keluar dari kelasnya entah itu sedang jamkos atau izin ke toilet melihat Kalea dengan tatapan aneh, ada beberapa yang menertawakan namun Kalea hiraukan.

Kalea mengetuk pintu kelasnya.

"Kalea Jenira." Absen seorang guru yang terlihat sudah berkepala tiga yang menggunakan kacamata kotak serta tahi lalat di pipinya.

Tepat saat nama Kalea disebut, gadis itu masuk ke dalam kelas dan mengucap salam, seisi kelas semuanya menatap kearah Kalea, ada beberapa orang dari sudut matanya yang sedang berbisik bisik membicarakan dirinya.

"Saya bu Kalea Jenira. Maaf terlambat, tadi dijalan macet."

Guru itu menatap Kalea dari atas hingga bawah, "cepat duduk sebelum ibu berubah pikiran." tegas guru itu membenarkan posisi kacamatanya.

"Baik bu, terimakasih" ucap Kalea.

Baru saja Kalea maju satu langkah namun langkahnya terhenti setelah mendengar ketukan pintu, Kalea manatap ke arah pintu yang sedang dibuka oleh seorang cowok tinggi, blazer yang sedikit melorot dan dasi yang terpasang acak, ditemani dengan keringat yang menjelajar disekitar area wajahnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 14 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Nice to Meet YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang