Perwakilan dari setiap sekte dan bangsawan melakukan perjamuan khusus dengan Raja iblis di aula utama sebagai bentuk penyambutan sebelum Festival besar di mulai.
Masing-masing dari mereka duduk di kursi di temani minuman dan cemilan. Di kursi paling ujung, Qiu Jianluo yang ikut hadir melirik tajam ke arah Qiu Haitang yang duduk tidak jauh dari kursi raja. Terlihat jelas Qiu Haitang berusaha menghindari kontak mata kakaknya. Kehadiran Qiu Jianluo di sini untuk mewakili keluarga bangsawan Qiu, sekaligus menemui Qiu Haitang untuk membicarakan masalah yang di lakukan adiknya itu lagi.
Binghe berdiri dari kursi sambil mengangkat segelas arak di tangan.
"Para tamu undangan yang terhormat. Dengan ini, aku secara resmi membuka Festival musim semi sebagai bentuk ikatan antara seluruh sekte dataran barat!" Ucap Binghe di hadapan seluruh tamu, lalu meminum araknya di ikuti yang lain.
Para tamu saling bercengkrama, berbagi cerita tentang berbagai hal dari sekte mereka masing-masing.
"Tuan Luo, kudengar istana Huan Hua menyewa seorang pemain Guqin yang hebat. Apakah dia akan menari juga untuk kami?" Tanya seorang pejabat tinggi. Semua yang hadir mengalihkan perhatian mereka ke si pejabat itu.
Baru-baru ini tersebar rumor yang beredar bahwa istana merah memiliki seorang pemain musik Guqin sekaligus penari yang kecantikannya melebihi Dewi. Kemampuannya dalam memainkan alat musik di sebut-sebut mampu memikat siapapun.
Binghe meletakkan gelas araknya.
"Ternyata berita itu menyebar lebih cepat dari yang aku kira." Binghe melirik ke arah Tuan Istana Tua dan di balas senyuman remeh dari kakek tua itu. Pasti Tuan Istana Tua yang menyebarkan rumor ke seluruh pejabat dan bangsawan. Padahal Binghe tidak ingin Shen Jiu semakin di kenal oleh orang-orang.
Para tamu bersorak gembira, tak sabar menantikan pertunjukan pemain Guqin itu nantinya.
Qiu Jianluo tidak terlalu terkejut, dia sudah mengetahui bahwa Shen Jiu bekerja untuk istana merah.
Selain itu ada dugaan Luo Binghe kemungkinan mencurigai Shen Jiu sebagai Shen Qingqiu dari masa lalu.
Namun karena keyakinannya bahwa mantan Shizunnya itu sudah mati dan mustahil keluar dari jurang iblis. Binghe menanamkan pemikiran bahwa kemiripan Shen Jiu dengan Shen Qingqiu hanyalah kebetulan takdir semata.
Menganggap mereka adalah orang yang berbeda dan mengesampingkan kemiripan yang dominan antara keduanya.
Namun hal yang tidak bisa Qiu Jianluo terima adalah fakta bahwa Luo Binghe telah bertemu dengan Shen Jiu.
Jianluo tau, Luo Binghe masih memiliki dendam pada mantan Shizunnya itu.
Cepat atau lambat, kebenaran akan segera terungkap.
.
.
Di belakang panggung semua orang di buat sibuk dengan persiapan mereka masing-masing. Terutama kelompok Istana merah yang akan segera mendapat giliran tampil.
Cailin harus mengurus para penari wanita yang memiliki masalah dengan kostum.
Sedangkan Shen Jiu sendiri masih memasang hiasan rambut di ruang rias. Ia sedikit kesulitan memakai hiasan rambut karena tidak terbiasa memakai nya.
Ketika salah satu hiasan rambut hampir jatuh, tangan seseorang menangkapnya lebih dulu.
Shen Jiu menoleh, terkejut menemukan Binghe berdiri tepat di belakangnya.
"Mau aku bantu?" Tawar Binghe sambil tersenyum.
Jiu mengangguk ragu. Ia tidak mengira Luo Binghe akan datang ke sini sebelum pertunjukan nya di mulai. Seharusnya dia duduk bersama dengan para pemimpin sekte dan bangsawan untuk menonton pertunjukan.
Dengan telaten Binghe memasangkan setiap hiasan pada rambut Shen Jiu. Siapa yang mengira seorang raja iblis yang terkenal kejam dan dingin bisa melakukan sesuatu seperti ini.
"Selesai, apa kau menyukainya." Shen Jiu di buat kagum melihat betapa indahnya hasil karya Binghe dari pantulan cermin.
Tanpa ragu Shen Jiu mengatakan dengan bahasa isyarat bahwa ia sangat menyukainya. Bahkan Binghe menambahkan hiasan emas berbentuk bunga peony yang ia bawa sendiri untuk Shen Jiu.
"Ayo pergi, sebentar lagi giliranmu." Binghe meraih tangan Shen Jiu menuju belakang panggung.
Setibanya di sana para penari wanita sudah meninggalkan panggung. Shen Jiu merasa gugup, ia tidak pernah tampil di panggung sebesar ini di depan banyak orang.
Sebelum naik, Binghe mengeluarkan sesuatu dari kantung jubahnya untuk di berikan pada Shen Jiu.
"Pakai ini." Binghe menyodorkan sebuah topeng setengah wajah.
"Jangan perlihatkan wajahmu pada siapapun sampai acaranya selesai." Pinta Binghe dengan nada serius.
Shen Jiu tidak tau untuk alasan apa binghe memin, tapi ia memakainya atas permintaan Binghe.
Bukan tanpa alasan Binghe meminta Shen Jiu menutup wajah. Akan ada banyak tamu yang hadir dan pastinya menyadari kemiripan Shen Jiu dengan Shen Qingqiu.
Itu akan menimbulkan masalah yang dapat mengancam keselamatannya.
Tibalah giliran Shen Jiu. Baru satu langkah menaiki tangga, Shen Jiu tanpa di duga berbalik untuk memberikan kecupan singkat ke pipi kiri Binghe sebelum melarikan diri ke atas panggung.
Binghe membeku di tempat.
Tangannya terangkat untuk menyentuh bekas kecupan Shen Jiu tadi. Untuk pertama kalinya ia tersipu malu hanya karena kecupan kecil.Dari 3.000 Harem, belum ada yang berhasil membuat binghe segoyah ini.
Binghe terus menatap punggung Shen Jiu yang semakin menjauh.
"Shen Jiu, aku bersumpah akan menjadikan mu milikku seutuhnya." Ucap Binghe penuh ambisi, di sertai mata merahnya yang semakin menyala.
Binghe bersumpah setelah festival musim semi selesai. Ia akan membayar mahal ke pada Cailin untuk memutus kontrak Shen Jiu dengan istana merah, lalu menjadi kan pemuda bisu itu miliknya!
Jika ada yang berani menentang. Binghe tidak segan untuk menghabisi siapapun yang menghalangi.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kelahiran kembali sang penjahat (Sedang Di Revisi)
FanficShen Qingqiu terlahir kembali atas berkat dewa. Sebagai bayaran atas kelahirannya, Shen Qingqiu harus kehilangan ingatan dan hidup sebagai orang miskin yang bisu. Lalu pada suatu hari, Luo Binghe yang baru kembali dari urusan dunia iblis tidak sen...