Singkat kata, dari awal sudah ngga yakin kalo naruh sandal di atas ratusan sandal lainnya saat acara adalah hal yang benar. Dengan segala kemageranku untuk mindah sandal tadi ke tempat yang lebih aman akhirnya mulut yang penuh dosa ini pun ngelantur ngomong, "kalo nanti sandal ini hilang, aku ikhlas". Qadarullah, acara selesai dan sandalnya pun beneran hilang. Mau ngga mau harus ikhlas karna tadi di awal sudah janji akan ikhlas. Tapi hidup tetap berjalan meskipun sandal hilang, sesampai di asrama tergeletaklah sandal yang tadi di cari di depan asrama (ternyata yang bawa teman asrama sendiri). Akhirul kalam, sandal yang tadi sempat di ikhlasin kembali dengan sendirinya.
jika kita mau berfikir, bukanlah tiap fase kehidupan kita hampir seperti alur kehilangan sandal tadi?
bisa saja bukan sandal, mungkin keinginan kita, mimpi-mimpi kita, goals-goals kita.
Saat kehilangan- Pilihlah ikhlas- Allah kembalikan sesuatu yang sempat hilang.
sekian.