BS {1} Awal

28 12 7
                                    

Seluas laut, ‘kan kau temui hangatnya penantian dari berbagai rindu yang memburu.
Setabah langit, kita ‘kan menuntun cinta menjadi bintang dalam perjalanan mahapanjang ini.
–Between Secrets–

*
*
*

"Llio,aku kagen."

Dengan air mata yang membasahi pipinya,perempuan itu memeluk nisan yang bertuliskan nama Narellio Haydar Albara.Seolah dirinya memeluk kekasihnya yang sudah lebih dulu meninggalkannya.

Tak pernah terbayang dibenak perempuan itu,kehilangan kekasih sama sekali tak pernah ia bayangkan.Tapi disini lah sekarang,ia kehilangan laki laki yang sangat ia cintai karena suatu tragedi yang menimpa kekasihnya.

"Banyak yang mau aku ceritain ke kamu llio,aku kehilangan rumah ku untuk bercerita yaitu kamu."

ucapnya dengan air mata yang masih mengalir deras.Bahkan hidung mancung itu terlihat merah,dan kedua mata yang sembab.

Sudah 1 jam yang lalu ia menangisi makam kekasihnya itu,ternyata 1 jam belum cukup untuk ia mencurahkan kerinduanya kepada sang kekasih.

Ia menghapus air matanya lalu mencium nisan itu dengan mata yang terpejam,menyalurkan kerinduan yang amat dalam.Sudah 2 tahun kekasihnya meninggalkannya,tak terasa ia menjalani hari-hari tanpa laki laki yang ia cintai disisinya.

Drrttt...drrttt

Bunyi telpon masuk,ia segera membuka handphone nya segera menjawab telpon tersebut dan ternyata mamanya lah yang menelpon.

"Hallo Ayara,kamu dimana nak?." terdengar nada kekhawatiran dari sebrang sana.

"Hallo ma Aya lagi dimakam,ada apa ma?."

Ayara,perempuan itu adalah Raline Ayara Ferragni.Dulu Ayara adalah perempuan yang ceria dan periang,semenjak kepergian kekasihnya ia menjadi agak pendiam dan jarang mau terbuka dengan orang lain.

Arasha-ibu ayara menghela nafas pelan,ia kasihan dengan putrinya itu sudah 2 tahun berlalu tapi belum juga Ayara mengikhlaskan sepenuhnya atas kepergian laki laki yang anaknya cintai itu.Kadang ada rasa iba dalam dirinya melihat anaknya yang dulu sangat ceria sekarang menjadi pribadi yang tertutup.

"Ma?" Arasha membuyarkan lamunannya kala mendengar suara anaknya lagi.

"Pulang ya udah sore,sepulang sekolah tadi kamu langsung ke makam kan? Pasti belum makan.Mama udah masakin makanan kesukaan kamu"

"Iya ma bentar lagi,aku mau pamit dulu sama llio"

"Iya,jangan lama lama ya.Mama tunggu kamu dirumah"

"Iya,udah dulu ya ma.Assalamu'alaikum" setelah mendengar jawaban salam dari mamanya,Ayara memandangi makam itu lagi dengan sendu.

Ia mengusap pelan nisan itu dan menciumnya lagi,tak lama ia berdiri dan meninggalkan makam sang kekasih.

****

Sesampainya dirumah Ayara memasuki kamarnya untuk membersihkan badan terlebih dahulu.Selang beberapa menit ia keluar kamar mandi dengan handuk yang menutupi rambutnya.

Setelah shalat magrib perempuan itu menyisir rambutnya yang masih basah,Ayara sedikit memoles tipis wajahnya agar mata sembabnya tak terlalu terlihat,ia malas menjawab pertanyaan mamanya nanti setelah melihat mata sembabnya.Maka lebih baik ia tutupi dengan make up tipis agar tidak terlalu menor.

Between SecretsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang