MENCOBA BANGKIT DARI KETERPURUKAN
.
.
.
.
Hidup Mahadeska selepas kematian Wening memang sangat menyedihkan, di mulai dengan tidak nafsu makan, sampai tidak nafsu hidup,
Di mulai dari tangisan, teriakan, rintahan, sampai hanya matanya saja yang menatap nanar dari sudut ruang ...
Di mulai dari surat izin sakit, surat dispensasi ujian hingga papanya mengambil jalan belakang membayar joki ujian untuk mendapatkan ijazah SMA ...
untung dia kaya, untung segalanya masih bisa di beli dengan uangnya ...
.
Satu hari Hades menyerah, dia memanggil mamanya untuk membuat pengakuan dosa, tapi Miyah yang lebih dulu datang padanya dengan sebuah wasiat.
.
"Maaf mas ... sebelum mas ngomong sama nyonya, bibi mau minta tolong sama mas ...
Tolong mas, ini wasiat yang almarhumah mba Wening bilang ke saya, dia minta saya tutup aib nya, dan saya janji sampe mati bakalan saya jaga mas ...
Jadi bibi minta tolong sama mas ...
Kalo mas ga mikir tentang almarhumah, pikirin aja nama baik mas, buat apa masalah yang udah berbulan bulan ketutup mas buka lagi,
tolong mas ... kasian anak itu mas ..."
.
Hades kembali dalam keterpurukannya, menerima dimasukan ke rumah sakit karena lebih memilih bungkam dari penyebab kejiwaannya yang berantakan.
Sampai seorang dokter datang padanya, memberikan beberapa arahan untuk menyerah secara total dan tidak lagi mengelak dari semua hal yang terjadi.
.
Setahun akhirnya Mahadeska bisa ikhlas mengakui kejahatannya pada Wening, juga ikhlas mengakui perasaan cinta yang dirinya sendiri tidak pernah tau kapan dimulai.
Hal baru yang di sadarinya adalah bahwa dendam yang begitu membakar dan membuatnya menghancurkan hidup seseorang itu sebenarnya hanyalah sebuah penyangkalan dari segala ketidak mampuannya.
.
.
.
Sepuluh tahun kemudian
.
Hades POV
Setelah melewati fase menyerah, kehidupan sedikit demi sedikit membaik, jiwaku mendapat penyembuhan karena aku pasrah, aku tidak lagi menyangkal kejahatan dan rasa bersalahku
Pergi jauh ke negara orang untuk belajar dengan sungguh sungguh setelah mengulang kejar paket C, tidak mau lagi mengotori hidup yang sudah kotor, sempat mendapat cemooh dari papa tapi aku tidak terlalu peduli ...
Aku itu kelak akan menyelamatkanku dan juga papa yang bermain curang untuk mendapatkan ijazah instan.
Setelah dinyatakan sembuh dari sakit kejiwaan sampai lulus kuliah aku mencoba banyak peruntungan bekerja, tak ingin menjadi penumpang dalam kendaraan mewah papa dan memilih menentukan sendiri arah dan tujuan hidup yang ku jalani.
.
.
Hal yang tidak berubah adalah Wening ...
Aku menghidupkan Wening dalam duniaku sendiri alih alih membiarkannya pergi,