Chapter Two.

11 2 0
                                    

Rolls Royce Limousine, salah satu di antara 5 besar mobil sedan mewah ternama yang sering membawa orang-orang penting didalamnya melaju dengan lembut walaupun kecepatannya berada di atas 80km/jam tetapi karena fasilitasnya yang sangat bagus, keadaan didalam terasa tenang tanpa merasakan guncangan yang di akibatkan oleh jalan yang berlubang ringan merupakan kelebihan dari Rolls Royce yang kini sedang di tumpangi oleh dua orang tua dan anak-anak mereka.

Namun, aura didalam mobil itu tampak sedikit tegang setelah Soonyoung memilih untuk menutup matanya dan menyilangkan kedua tangannya sembari bersandar pada sandaran mobil, ia sedari tadi tidak merespon siapapun yang mengajaknya bicara, moodnya benar-benar sedang buruk karena adanya para wartawan tadi. Tidak ada yang berani bersuara dan mengganggu keheningan kecuali Wonwoo yang kerap terdengar beberapa kali mendumal pelan karena matanya terasa perih ketika banyak sekali flash yang menyorot matanya, ia lupa tidak mengenakan kacamata saat itu padahal kacamatanya bertengger didalam saku kemejanya dan kini ia hanya bisa mengusap ujung kelopak matanya yang mengeluarkan air mata sesekali karena masih terasa perih dengan sapu tangan yang selalu ia bawa kemana-mana.

Para anak-anak hanya sibuk memainkan ponsel mereka dan sekali-dua kali mencicipi hidangan yang tersedia dihadapan mereka. Mobil Limousine ini memiliki nakas untuk meletakkan berbagai macam minuman, gelas, piring, dan makanan di atasnya. Nuansa di dalam Limousine juga sangat mewah dan tentu saja berkelas, interiornya terlihat sangat menawan, CEO Kim memang dikenal memiliki selera yang tinggi dan bagus. Terdapat lampu temaram berwarna neon disetiap sudutnya membuat bagian dalam mobil ini menjadi terlihat semakin elegant.

Menempuh waktu sekitar 2 jam lebih 10 menit dari bandara menuju kediaman Kim Mingyu. Melewati kota yang ramai menuju bukit terjal yang memiliki gunung menjulang di sekitar, Switzerland memang keindahannya tak perlu diragukan lagi. Mereka kini bisa melihat dihadapan mereka terdapat mansion mewah yang berdiri tegap dan dikelilingi oleh banyak tumbuhan hijau dimulai dari rumput yang segar, pohon rindang, lalu bunga-bunga yang bermekaran disela-sela tanaman hias yang telah dibentuk dan dirapihkan oleh penjaga taman mansion tersebut. Mansion ini lebih dari indah dan elegant untuk seorang yang memiliki selera tinggi seperti Kim Mingyu, tampilannya sesuai dan sangat menggambarkan sang pemilik.

Pintu Limousine terbuka dengan sendirinya, di awali oleh sepatu kulit mahal milik Soonyoung yang keluar terlebih dahulu, ia duduk disamping pintu maka dari itu mau tak mau ia harus turun terlebih dulu. Mata tajamnya terlihat melihat-lihat mansion didepannya dengan tatapan menilai, selalu seperti itu, Soonyoung tak bisa menahan tatapan judgement nya pada saat netranya melihat sesuatu yang ia lihat.

'Seleramu memang takkan pernah gagal Kim, tempat ini benar-benar menggambarkan dirimu dengan sangat baik.'

"Hey, Kwon Soonyoung. Bagaimana menurutmu benteng pertahanan mahalku ini? Mengagumkan, bukan?"

Terdengar suara nyaring menyahut. Soonyoung mendongakkan kepalanya karena suara tersebut berasal dari balkon utama mansion dihadapannya dan terdapat pria berkulit tan di atas sana yang sedang menggoyangkan gelas berisi wine. Terlihat berkelas seperti biasanya. Soonyoung hanya menyunggingkan senyuman kecilnya sebagai balasan, Mingyu tahu jika itu merupakan reaksi yang bagus dari seorang Kwon Soonyoung, dan tandanya pria itu setuju.

"Kau harus menjual agensimu hanya untuk membeli tempat ini, Kwon Soonyoung."

"Ya, kau memang lebih kaya dariku."

Mingyu tersenyum puas mendapat balasan seperti itu, sesuai dengan keinginannya yaitu mendapat pengakuan dari Soonyoung, dan itu merupakan salah satu alasan ia nekat memaksanya kemari. Wonwoo yang melihat kedua temannya yang tengah berinteraksi hanya menggelengkan kepalanya pelan.

"Kapan kau akan menjamu tamu penting ini masuk, presdir?"

Mingyu terkekeh pelan mendengar namanya dipanggil dengan sebutan 'presdir' oleh pria berkacamata dibawah sana.

Diamond Housing (Seventeen)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang