CHAPTER 5
GADIS PENYUSUP
᛫◧᛫
Nakula tidak bisa membohongi diri sendiri untuk mengakui betapa manis dan indahnya senyuman itu.
"TRUK senjata yang dicuri anak-anak Gazter gimana?" Argas bertanya pada Nakula yang langsung membalasnya dengan alis terangkat. "Maksud gue, lu biarin aja truk itu dicuri sama mereka? Tepatnya, dicuri sama adik lu."
Suasana markas saat ini sudah sepi, hanya sedikit anggota Genzaro yang menginap untuk menjaga markas, termasuk para anggota inti. Mereka kini berkumpul di ruang utama. Ketujuh remaja itu duduk mengelilingi meja bundar sembari memakan cemilan yang berhamburan di atas meja.
"Gua udah siapin rencana pembalasan," ujar Nakula. "Tunggu waktu yang tepat ae buat beraksi."
"Jangan dadakan. Tar gua kaga maksimal bikin strateginya," ucap Nando.
"Emang gua pernah dadakan? Tenang, Do." Nakula melempar botol minumnya ke Nico yang tiba-tiba tersedak.
"Pelan-pelan, cil!" suruh Denzo.
Nico terbatuk, tangannya menepuk-nepuk dada. Denzo ikut membantu dengan memukul punggungnya kuat-kuat.
"COOKKK!"
"Nah sembuh kan batuknya," kata Denzo.
"YA SEMBUH TAPI PUNGGUNG AKU ENCOK, BABI!" Nico gantian memukul Denzo, meski pukulan itu tidak terasa apa-apa bagi Denzo.
"Makanya pelan-pelan kalo makan!" cecar Denzo yang dibalas Nico dengan wajah cemberut.
"Romantis bener lu berdua. Cocok dah, yang satu aura sugardaddy, yang satu aura boti," kata Argas dengan cengiran kudanya.
Denzo memukul meja. "Ngomong apa lu?"
"Bercanda, anjing! Serius amat lu." Argas langsung sembunyi di belakang Ron. "Ron, maju!"
"Lah kok gua?" Ron yang tak peduli asyik memakan buah anggurnya.
"Nico bukan boti ya!" Wajah bersungut-sungut Nico tampak lagi.
"Iye iye, udah jangan ceramah. Gue bercanda ae," seloroh Argas cepat-cepat sebelum Nico mulai mengeluarkan jurus bawelnya lagi.
"Razel ke mana?" Nakula bertanya.
"Di kamar kayaknya. Tu bocah lemesan, abis balap langsung tidur. Padahal dia kaga ikut balapan," ujar Ron.
KAMU SEDANG MEMBACA
NADEWA
Teen Fiction❝RAMPAS SEJARAH MENANGKAN MASA DEPAN!❞ ⋆⋆⋆ 𝐍𝐀𝐊𝐔𝐋𝐀 dan 𝐒𝐀𝐃𝐄𝐖𝐀. Sepasang anak kembar yang terlahir sebagai lambang persatuan keluarga, namun tumbuh bersama dendam dan kebencian. Terbalut kema...