P r o l o g

42.7K 1.6K 71
                                    

Di pagi hari yang cerah ini seorang Pria mungil Tengahh berada di Depan SMA X ia mengandeng seorang balita laki laki. Pria itu terlihat seperti anak SMA yang sedang mengandeng adek nya tapi usut punya usut ternyata pria itu adalah ayah dari si balita.

Pemuda mungil itu sebenarnya sedang terburu buru untuk ke kantor tapii nasib buruk menimpa diri nya tepat di depan SMA itu mobil miliknya mogok membuat ia harus memesan taxy online, jadi sekarang ia sedang menunggu taxy itu.

sebelum taxy online itu datang anak anak SMA ada yang keluar pagar membuat pemuda mungil itu heran,"ini masi pagi kenapa mereka keluar?" Batin Pria mungil itu, tapi ia tak menghiraukan anak anak Remaja yang sedang bolos mungkin.

Seorang pemuda tinggi dan tegap tidak sengaja menatap Si pemuda mungil itu sedang clingak clinguuk seperti menunggu sesuatu, pemuda itu terus menatap si Pria mungil sampai taxy onlen nya datang dan menghilang dari pandangan dirinya.

"Liatin apa lu?" Tanya teman yang berada di samping nya.

pemuda tinggi itu tersadar,"E-ehh enggak ayok lanjut!" Ujar nya berjalan ke arah samping sekolah untuk mengambil motor kesayangan nya itu yang sengaja mereka parkir di luar sekolah.

Pria mungil itu adalah CEO di perusahaan nya ia berumur 22 tahun tapii bentuk tubuh nya masi kek bocil SMA Gabiell yaa namaa Pria mungil itu Gabiel Marvelo Dan anak laki laki yang ia gandeng bernama Ciel Marvelo anak yang ia besarkan sendiri Gabiel telah merawat Ciel dari bayiii Istri nya meninggal saat melahirkan balita itu untuk nya Gabiel atau yang sering di sapa Pak Biel tidak pernah benci terhadap anak nya yang mungkin sebagian orang berpikir bahwa ia telah merenggut nyawa sang ibuu... terutama nenek dan keluarga lain nya yang tidak menganggap Ciel keluarga mereka kasain sekali balita itu.

Biel ia tinggal di rumah yang hanya di tinggali mereka berduaa Biel tidak mau mempunyai pembantu soalnya dulu ia pernah memperkejakan pembantu tapiii pembantu itu di sogok sama ibu mertua nya untuk melakukan percobaan pembunuhan terhadap Ciel membuat ia trauma mempunyai pembantu.

Jadi Biel mengurus semua nyaa darii memasak, dan lain sebagainya kecuali untuk membersihkan rumah akan ada orang yang dateng setiap minggu nya . Biel juga mengurus diri nya dan Ciel.

"Pak berhenti disini." titah Biel turun Di ikuti Ciel di samping nya.

"Hari ini papa ada meeting Ciel diam di ruangan dan jangan kemana mana." ujar Biel pada Ciel. ia berjalan masuk dengan menggandeng tangan mungil Ciel.

"Otteh papa." jawab Ciel semangat.

Biel masuk Ke kantor ia mendapatkan salam selamat pagi dari karyawan karyawati yang telah berada di kantor itu.

Biel menaiki Lift untuk menuju keruangan nya, "Ciell di sini ya sama tante Nia." Ujar Biel.

Nia Adalah sekertaris Kedua Biel iya Biel punya 2 sekretaris Satu untuk mengurus perusahaan satu untuk mengawasi Ciel di ruangan nyaa. Ingatt hanya mengawasi!! jadi Nia tidak pernah sekali pun di ijinkan menyentuh Ciel kecuali mendapatkan izin dari Biel.

"Nia saya titip Ciel, seperti biasa tolong awasii dia." Nia mengangguk menanggapi ucapan Biel, Biel keluar dari ruangan itu Menuju ruang rapaat.

Nie kembali ke kursi nya ia memantau Ciel yang sedang bermain dengan mainan nya tapi tiba tiba terbersit pikiran nya untuk menanyakan sesuatu sama Ciel.

Ia sedikit mendekat ke arah Ciel,"Ciel bole tante nanya?" Nia berjongkok di depan Ciel.

Ciel mengangguk ia menoleh menatap Nia,"Nana apa ante?"

"Kamu.......Ga mau punya ibu?" Tanya Nia, membuat Ciel terdiam sebentar, setelah ny ia menggeleng.

"Kenapa?" tanya Nia lagi.

"ata papa Ciel enda pellu mama kalena papa na Ciel bica jadi mama naa Ciel uga." Nia mengangguk kaku, ia berdiri dari jongkok nya.

"Oh gitu yaudah lanjutkan main nya ya tante mau kembali ke tempat." Ciel melanjutkan main nya.

"Padahal Pak Biel itu ganteng Lucu Imut Huh Kaya nya lebih cocok kalo dia pasangin sama cowo dehh ughhh Ukeable bangettt.." Guman Nia tersenyum anehh sendiri.

*****

Sedangkan Di pinggiran jalan Segerombolan. anjai engga kok cuma 4 orang Anak sekolahan yang tadi pagi membolos sekarang sedang nongki di warkop.

Pemuda tinggi Itu Nama nya Dion Carloza Yang sering di panggil Carlo sama temen temn nyaa, dan tiga teman nya bernama, Andri ,agung dan satunya Meilano yang sering di sapa Lano.

Mereka berempat Bukan geng motor atau semacamnya mereka hanya anak SMA biasa yang hoby membolos.

"Gue gabut." Gumam Lano membuat atensi teman temn nya itu menatap dirinya.

"Lu apa apaa selalu gabut ya No?." Lano mengangguk, ia memanyunkan bibir kesal.

"Ngapain sih kita lama lama di sinii....Andriii ayoo pulangggg." ujarr Lano manjaaa, membuat Andri yang berada di samping nya bergidik ngeri.

plak!

Andri menampol sayang kepalaa Lano membuat Lano semakin memajukan bibir nyaa, "Jijik anjink." Maki Andri menatap ngeri Lano.

Carlo Mengrol eyes melihat kelakuan mines teman teman nya ituu. Tapi ah ia sedang mengingat pemuda yang mengandeng adek nya di depan sekolah tadi pagi.

"Siapa dia?" Gumam Carlo, Agung menatap aneh teman di sampingnya itu. Senyum sendiri dan berbicara sendiri.

Dug!

Agung menendang kaki Carlo di bawah meja, Carlo menatap aneh Agung, "Apaa sih lo?!"

"Lo tu yang apaaan senyum senyum di tambah ngomong sendiri." Teman teman nya mengangguk membenahi ucapan Agung.

Carlo menggaruk Tengkuk, "S-soryyy bukan apa apa kok." Ujar Carlo terkekeh garing.

****

Ciel merasa bosan di ruangan itu Papa nya lamaa sekali.Akhirnya Ciel mendekati Nia untuk mengajak ny keluar Kantor.

"ante Nia!" Panggil Ciel. Nia masi pokus pada handphone nya.

Ciel memberanikan diri menggoyang kan tangan Nia, " Ante Niaa!" panggil Ciel lagi.

"Apaa Ciel? jangan ganggu! tante lagi nyari spekk yang cocok untuk Papa kamu." Ujar Nia keceplosan, seketika sadar ia buru buru berdiri dan menyimpan kembali handphone nya.

"Emm...Ciel mau apa tadi?" Tanyaa Nia. Kali ini ia berjongkok di depan Ciel.

"Ciel Au kelualll antee...Ciel penen beli etstlim." Nia mencoba mencerna ucapan terakhir Ciel Sebelum akhirnya ia mengangguk.

"Ayo..Tapi tunggu Tantee harus bawa satu bodyguard Dulu ya." Ciel mengangguk, ia menunggu nia yang sedang memanggil bodyguard dari HT yang khusus.

"Oke. Bodyguard nya nunggu di depan. Silahkan tuan muda jalan duluan." Ujar Nia dengan bahasa formal nya.

Ciel berjalan mendahului Nia ia melihat satu orang berbadan gede dan jangn lupakan pakaian serba hitam, serta kaca mata hitam yang bertengger di hidung nya.

"Anteee Ciell auu ituu." Tunjuk Ciel saat sudah berada di luar Kantor.

Nia menoleh ke arah bodyguard ituu, seperti ada ikatan batin bodyguard itu langsung menghampiri sang penjual untuk membeli kemauan Bos kecil nya itu.

"Ini tuan muda." Ujar Bodyguard yang kita panggil ajaa Joni. Ciel tersenyum ia menerima es krim itu dengan semangat.

"Tlimatatih om boldigat." Ujar Ciel, ia berlari ke arah salah satu bangku taman yang berada di Dekat kantor itu.

Nia tersenyum melihat anak Bos nya itu, Walaupun ia bisa di bilang kurang beruntung Karena kelurga nya tidak ada yang menerima dia Tapi untung Ia masi punya Ayah seperti Biel Yang mempunyai hati Malaikat.

****
TBC

Sekian dari sayaa saya ucapkan terima kasih telah membaca kalo mau lanjut bilang  next kalo engga gue un pub aja🗿🙏

dan sesuai janjii ini udh gue up tapiiiii untuk chap berikut nya guaa mungkin bakalan up tergantung moodd .

Duda cantik { B x B} END Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang