#8 Terbuka

4 0 0
                                    

Saat Niko meninggalkan mereka, Moka menelusuri setiap sudut yang tidak jauh dari pintu teka-teki.

Dia melihat dari atas sampai bawah, berharap menemukan sesuatu. Sampai akhirnya dia melihat sebuah tuas kecil yang bagian bawahnya ada sebuah tulisan kuno dengan tulisan aksara jawa.

꧋ꦢꦺꦴꦚꦠꦺꦫꦸꦱ꧀ꦩꦸꦠꦺꦂ
꧋ꦕꦲꦪꦠꦺꦫꦸꦱ꧀ꦩꦺꦚꦭ
꧋ꦥꦺꦠꦺꦔꦤ꧀ꦄꦗꦺꦁꦔꦶꦕꦭ꧀
꧋꧇꧓꧐꧐꧇ꦮꦂꦱꦮꦺꦴꦤ꧀ꦠꦺꦤ꧀ꦱꦺꦁꦏꦺꦂ
꧋ꦲꦤ꧀ꦠꦸꦥꦸꦤꦶꦏꦸꦄꦗꦺꦁꦢꦶꦧꦺꦧꦱ꧀ꦏꦤ꧀
꧋ꦭꦤ꧀ꦄꦗꦺꦁꦚꦸꦏꦤꦶꦮꦁꦱꦸꦭꦤꦶꦥꦸꦤ꧀

Moka membaca tulisan aksara Jawa itu dengan teliti, dia perlahan mengartikannya.. "aku tidak mengerti.." dia bergumam sendiri..

"Uh.. kenapa harus ada aksara Jawa?, aku tidak bisa aksara Jawa.. translate aja lah.." Moka pun mengambil ponselnya lalu mentranslate tulisan itu.

Tapi karena tulisan itu sudah sedikit rapuh, tulisan aksara Jawa itu tidak bisa di translate. "Terlalu sakti.. sampai gugel pun tidak bisa mentranslate kannya.." Moka bergumam sendiri, lalu dia menghela nafas.

Beberapa saat kemudian, Niko kembali dengan raut wajah dingin. Moka, Belle, dan Lilith yang melihat itu terheran-heran dengan Niko.

"Ada apa Niko?" Lilith angkat bicara.

"... Kau sudah tau kan? Nona Lilith.. kau tidak perlu berpura-pura lagi.." Kata Niko dengan ekspresi dinginnya.

Moka melihat kejanggalan itu dan mulai angkat bicara, "Apa maksudmu Niko? Kenapa kau tiba-tiba menjadi seperti ini?" Katanya dengan nada tegas.

Moka berjalan mendekati Niko. Niko hanya menatap Lilith,dengan tatapan tajamnya. "seharusnya anda tidak perlu berbohong selama ini.. Nona Lilith.. seharusnya anda mengatakannya sejak awal"

"A-apa maksudmu Niko?" Tanya Lilith, ekspresi bingung nya cukup jelas untuk di lihat, dia jelas tidak mengetahui apa yang dimaksud Niko itu.

Niko terdiam. Moka mendekati Niko dan menepuk pundak nya dan membuat Niko menghadapnya. "Hey, ada apa? Apa maksudmu?"

".... Nona Lilith... "

"Ada apa dengan Lilith?"

"Dia adalah.. seorang Master Ghost.."

"T-tunggu.. a-apa!?"

"Kenapa kau menyembunyikan hal ini, Nona Lilith?" Niko bertanya, dia melihat Lilith dengan tatapan tajam, lalu dia menarik sebuah pisau dari saku celananya dan mengarahkannya ke arah Lilith.

Belle dengan tenang berpindah ke depan Lilith untuk melindunginya, tatapan yang dia berikan juga tak kalah tajam dari Niko.

"T-tunggu Niko! Kenapa kau mengeluarkan pisau itu!?" Tanya Moka sambil perlahan menurunkan tangan Niko yang terangkat memegang pisau.

"Niko, kita bisa bicarakan ini baik-baik... Tapi.. kenapa Lilith? Kenapa kau menyembunyikan hal ini kepada kami? Kau kan bisa mengatakannya sejak awal.." Tanya Moka dengan nada lembut, dia berusaha untuk mencerna semua yang telah terjadi saat ini.

Lilith hanya terdiam, ekspresi nya netral seperti dia tidak memiliki kesalahan sedikitpun, dia lalu menghela nafas, siap memberi tahu apa yang terjadi.

"Baiklah baik.. aku akan memberi tahu kalian.. tapi.. mari kita buka dulu pintunya.." Kata Lilith dengan nada tenang, dia lalu berjalan ke arah pintu teka-teki dan pergi ke reruntuhan terdekat dan menemukan tulisan Aksara Jawa yang tadi Moka temukan.

Dia perlahan membacanya..

Moka, Niko, dan Belle hanya melihatnya. Moka melihat Lilith yang membaca Aksara Jawa itu, dia terheran, lalu dia berbisik ke Niko.

"Niko.. itu Lilith bacanya gimana?" Tanya Moka dengan berbisik. Niko yang mendengar itu sedikit tersentak karena Tuannya tiba-tiba bertanya, lalu dia berfikir sejenak sambil memegang dagunya sendiri dan menutup mata.

Setelah beberapa detik, dia lalu menurunkan tangannya dan membuka matanya dan melihat ke arah Tuannya dan balas berbisik "... Aku juga tidak tahu, aku tidak bisa Aksara Jawa"

Ekspresi Moka menjadi melas karena jawaban Niko, dia kira Niko bisa membaca Aksara Jawa. Moka jadi teringat dengan Ulangan harian bahasa jawanya yang hanya mendapatkan nilai 42.

Setelah beberapa menit, Pintu teka-teki akhirnya terbuka, membuat Moka Terenga enga melihat hal itu. Dia sangat kagum dengan bagaimana Lilith membuka pintu teka teki itu dengan sangat mudah, tidak heran jika dia mendapatkan nilai 99 di mata pelajaran bahasa Jawa di bagian Aksara Jawa.

"Ekhm" Niko memperingati Tuannya untuk menutup mulutnya yang sedari tadi Terenga enga kagum.

Moka yang menyadari hal itu tersentak dan menutup mulutnya, dia sedikit kikuk karena terlalu lama kagum.

"Ayo.." Kata Lilith dengan nada lembut, dia memimpin jalan untuk pergi ke ujung goa. Sementara yang lainnya mengikuti dari belakang.

Bagaiman dengan penjelasan itu? Apa yang ada di ujung goa itu? Sebuah peradaban?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 13, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Can You See Me? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang