Hola teman2, update cerita ini dulu ya hehee..
I'll remind u again kalo cerita ini fiktif ya Xixi..
Happy reading!
MotoGP Musim 2015
Silverstone Circuit, Silverstone
Silverstone sebagai salah satu rumah GrandPix MotoGP tahun ini ramai dikunjungi karena pertandingan balap sepeda motor tingkat dunia itu kini tengah berlangsung. Orang-orang saling berteriak baik untuk mendukung para idolanya ataupun kesal karena sang idola crash.
Joe dengan amat terpaksa harus berada ditengah kerumunan ini karena dipaksa sepupunya, siapa lagi kalau bukan Harvey. Lelaki itu mengatakan jika teman-temannya tak ada yang bisa menemaninya menonton karena sedang sibuk walaupun mereka juga sebenarnya ingin sekali ikut.
Hampir setiap tahun jika ada musim tanding, Harvey, sepupunya itu akan menonton pertandingan ini setidaknya minimal satu kali per musim. Lelaki itu menyukai acara ini apalagi setelah ia tahu bahwa salah satu temannya merupakan pembalap disini.
"Gue penasaran, memang siapa teman lo yang katanya pembalap motoGP itu?" tanya Joe karena lelaki itu memang belum pernah menyebutkan nama temannya itu.
"There.. Green, number 85.." jawab Harvey sambil menunjuk ke arah seorang pembalap yang sedang melintas dihadapan mereka.
Setelah itu Joe melihat ke arah layar yang menunjukkan nama lengkap dari si nomor 85.
"Jadd Marlowe..." gumamnya.
MotoGP Musim 2017
Circuit of The Americas, Austin, Texas
"Ngeselin banget sih lo Vi, lagi-lagi bawa gue kesini. Udah tau gue orangnya kagak suka tempat yang rame.." keluh Joe sangat kesal pada tingkah sepupunya yang menyeretnya kemari.
"Bentar lagi lo ke Australia loh, kita bakal jarang ketemu.."
"Lo lupa apa gimana si? Australia kan rumah motoGP juga.. Siapa tau nanti lo tiba-tiba muncul depan apartment gue yang disana dan nyeret gue lagi kaya begini.."
"Iya juga si, tapi kayaknya si gak akan terjadi. Ngebayangin penerbangan Amerika-Australia aja udah males gue.."
Belum sempat Joe bersuara kembali, obrolan mereka diinterupsi oleh seseorang.
"Harvey!!" panggil seseorang tiba-tiba dari jarak 7 meter.
Harvey pun melihat ke arah dimana suara itu berasal. Menyadari itu adalah panggilan dari temannya, ia pun menyeret kembali Joe untuk menghampiri lokasi dimana temannya berada yang masih dikerubungi oleh teamnya. Pertandingan telah selesai dari 30 menit yang lalu dan sengaja mereka berdua masih berada disana karena akan menemui temannya terlebih dahulu.
"What's up Bro!!" sapa Jadd bertos ala lelaki lalu memeluk Harvey.
Joe lalu mendengar jawaban Harvey yang mengatakan bahwa dirinya baik-baik saja.
"Congratulationnn Bro!! You Win" ucap Harvey bangga sambil menepuk-nepuk bahu lelaki itu. Keduanya tersenyum bahagia. Orang lain mungkin bisa salah paham ketika melihat pemandangan ini.
Mereka berdua kemudian larut dan asyik mengobrol berdua saja hingga membuat kebosanan karena diabaikan.
"Ohh, Hai, you Joe right?" sapanya sambil bertanya untuk memastikan.
Suara itu membuyarkan perhatian Joe yang tengah menundukkan kepala sambil mencoba menulis sesuatu secara acak diatas aspal, like a child.
Ia lantas menganggukan kepalanya dan tersenyum.
Mereka saling berpandangan selama beberapa detik ditemani semilir angin yang menerbangkan rambut Joe.
Mereka berdua memang sempat berkenalan saat di Silverstone. Tapi hanya itu. Tidak ada interaksi berarti yang membuat mereka jadi dekat. Mereka murni saling kenal karena keberadaan Harvey diantara mereka.
Mungkin karena riasan Joe dan model rambutnya telah berbeda dari 2 tahun yang lalu jadi dia bertanya terlebih dahulu untuk menghindari kesalahan.
Mereka kemudian memutuskan makan siang bersama sebelum kembali ke Massachusetts.
27-10-2023
KAMU SEDANG MEMBACA
Kiss and Make Up
Romance[On Going] This story is purely the result of my creativity and imagination. This story is for adults. Plagiarism and imitation are prohibited! Children please stay away!🔞 Enjoy.. "We know the song 'Kiss and Make Up' as a song popularized by Du...