Keesokan harinya, kanaya pergi ke sekolah dengan perasaan senang, di tangan kanannya terdapat sebuah paperbag kecil lucu yang berisikan hoodie dirga di dalamnya.
Saat berjalan menuju kelas dan melewati lapangan sekolah, kanaya tak sengaja melihat dirga yang sedang duduk sendirian di bangku taman pinggir lapangan. Tanpa ragu kanaya lalu menghampiri dirga yang sepertinya sedang mendengarkan musik menggunakan earphonenya.
Kanaya : "pagi dirga!" Ucap kanaya, lalu duduk di sebelah dirga. "Ini hoodie yang kemarin, makasih yaa" kanaya memberikan paperbag yang sedaritadi di tentengnya. Dirga tak merespon upacan kanaya, akan tetapi ia tetap menerima totebag itu.
"Lagi dengerin musik apa sihh?" Tanya kanaya.Seperti biasa, dirga sangat cuek. Lagi lagi ia tak menghiraukan kanaya yang jelas jelas sedang duduk di sebelahnya. Kanaya melipat kedua tangannya, lalu memasang wajah masam.
Kanaya : "hari hari di cuekin, huhh" ambek kanaya.
Tak di sangka, dirga melepaskan earphone kanannya nan memberikan earphone itu kepada kanaya.
Kanaya : "eh, untuk aku?" Tanya kanaya, kanaya mengambil earphone itu dan memasangnya pada telinga kanannya.
Saat itu, lagu yang terputar adalah lagu milik dari artis yang bernama neck deep dan lagu yang terputar adalah "wish you were here"
Kanaya : "kamu suka lagu neckdeep juga dir?" Tanya kanaya exited. Dirga hanya mengangguk mengiyakan pertanyaan kanaya.
"KEREN BANGETT! Aku juga suka sama lagu lagu mereka! Apalagi yang judulnya... hmm... apa yaa.." kanaya berhenti berbicara karena ia sedang memikirkan judul lagu yang ia suka.
Kanaya & dirga : " 'december'!" Ucap kanaya dan dirga bersamaan.
Kanaya : "Gilaa keren banget selera musik kamu dirr, jarang jarang loh aku ketemu orang suka sama lagu lagunya neckdeep! Selera musik kamu bagus bangett. Ga disangka yaa selera musik kita sama" ucap kanaya pada dirga.Dirga berusaha menyembunyikan senyumannya karena salting. Tak disangka kanaya memuji selera musiknya.
Dirga : "udah, gua mau ke kelas dulu" ucap dirga, sembari mengacungkan tangan kanannya. Kanaya bingung, ia mengira dirga ingin membantunya bendiri, lantas kanaya memberikan tangannya pada dirga.
Dirga : "earphonenya" lanjut dirga. Kanaya sedikit merasa malu
Kanaya : "eh iya maaf" kanaya buru buru melepaskan earphone itu pada telinganya, lalu mengembalikannya pada dirga. Tanpa basa basi dirga lalu pergi meninggalkan kanaya sendiri. (Pas jalan menjauh, dirga tak kuasa menahan senyumannya)Semenjak kejadian tersebut, kedekatan kanaya dan dirga semakin erat. Ditambah mereka sering mendapatkan kelompok yang sama jika ada tugas kelompok, kedekatan itu lantas membuat dirga semakin lama merasa semakin nyaman dengan kehadiran kanaya di hidupnya. Kulkas seribu pintu yang dijuluki oleh orang orang itu lama kelamaan berhasil dicairkan oleh kehadiran kanaya dalam hidupnya.
2 minggu setelahnya
Saat itu, kanaya sedang duduk santai di rumah. Kebetulan saat itu papa libur bekerja sehingga mereka bisa bersantai menonton acara tv kesukaan mereka bersama.
Papa : "kanaya, papa boleh ngomong sesuatu ga? Tapi janji ya aya jangan marah atau kecewa?"
Kanaya : "emangnya mau ngomong apa pa?"
Papa : "maaf sebelumnya papa ngomong kaya gini, papa tau ini berat buat aya, tapi kayanya lusa kita bakalan pindah lagi. Papa tiba tiba di pindah tugaskan lagi ke australia, papa tau aya pasti kecewa mendengar berita ini karna papa liat aya udah nyaman banget sama lingkungan disini. Tapi mau bagaimana lagi kan? Papa juga ga bisa ninggalin kamu sendirian disini" mendengar pernyataan papa barusan, raut wajah kanaya seketika berubah.
"Aya ngerti kan keadaan kita saat ini?" Ucap papa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Drama bulan bahasa!
Teen FictionNothing special here, just dialogue for "bulan bahasa" from XI.2C