Kanaya, gadis cantik yang baru saja memulai kisah baru di sekolah terbarunya, SMAN 8 MANDAU. Ia merupakan siswi pindahan dari kota asalnya, Jakarta.
KRING KRING
Kanaya berjalan terburu buru memasuki gerbang sekolah, sialnya kala itu ia terlambat bangun lebih awal karena lupa memasang alarm di hpnya.
Kanaya : "aduhh lupa bawa alat tulis lagi, sial banget" omel kanaya pada dirinya sendiri. Kanaya sibuk merogoh rogoh tasnya dengan masih berjalan sedikit berlari menuju ruangan guru karena sudah ditunggu oleh walikelasnya.
BRUK
Tanpa sadar, kanaya telah menabrak seorang laki laki tepat pada saat pembelokan koridor. Laki laki itu memegang cup kopi panas di tangannya, seketika kopi itu tumpah dan mengenai hoodie yang ia kenakan.
Kanaya : "aduhh, maaf maaf aku ga sengaja" ucap kanaya, berusaha membantu membersihkan tumpahan kopi di baju laki laki itu.
"Sebentar aku kayanya ada tisu" ucap kanaya, lalu kembali merogoh kantung tasnya. Ia berusaha membersihkan hoodie pria yang sedang terdiam berdiri di depannya dengan memasang wajah masam.Pria itu seketika memegang pergelangan tangan kanaya dengan erat, menghentikan tangan kanaya yang sibuk menyentuh hoodienya. Hal itu sontak membuat kanaya terdiam dan menatap wajah pria itu.
Dirga : "singkirin tangan kotor mu dari tubuh aku" ucap dirga dengan wajah ketusnya. Perkataan dirga membuat kanaya terkejut, ia hanya bermaksud untuk membantu mempertanggungjawabkan apa yang telah ia perbuat, tapi malah ini balasannya.
Dirga lalu melepaskan genggamannya lalu melanjutkan langkah kakinya meninggalkan kanaya seorang diri.
Kanaya : "idihh tu orang kenapa sihh, aku kan udah minta maaf, udah tanggungjawab pula, kenapa mukanya asem banget sih. Pagi-pagi udah marah-marah, lagi pms kali ya" ucap kanaya sedikit kesal.
"Aduhh udah dehh gaada waktuu untuk mikirin hal begituan, sekarang mending aku temuinn bu laras aja, pasti bu laras udah nungguin dari tadi" dengan secepat kilat kanaya berlari melanjutkan perjalanannya menuju ruang guru untuk menemui bu laras.
Pov di kelas
Dirga memasuki kelas dengan wajah masam dan hoodie yang menggantung di lengan kanannya. Ia lalu duduk di kursinya yang terletak di belakang. Melihat hal itu, ibas dan rahel yang duduk di depan dirga lalu membalikkan badannya, berusaha membangun sebuah percakapan dengan dirga.
Ibas : "lu kenapa dir? Masih pagi udah kusut aja tuh muka"
Dirga tidak merespon pertanyaan dari ibas, dirga malah menempelkan kepalanya diatas meja.
Rahel : "eh, kabarnya kelas kita kedatengan anak baru ga sih? Kalo ga salah dari Jakarta"
Ibas : "wah, seriusan hel? Cewe apa cowo?"
Rahel : "lu ga tau? Denger denger sih anak barunya cewe"
Ibas : "waduh pas bangett nih, cantik ga?"
Rahel : "idih gatel banget si" ucap rahel ketus, lalu membalikkan tubuhnya.Tak lama, bu laras datang diikuti dengan kanaya yang mengekor di belakangnya. Mereka berdua berdiri di depn kelas, tepat di hadapan seluruh murid.
Bu laras : "assalamu'alaikum selamat pagi semua"
Murid : "waalaikumsalam, pagi buuk"
Bu laras : "baiklah, anak anak pada hari ini kita kedatangan teman baru dari Jakarta. Nah kanaya, silahkan perkenalkan diri kamu ke teman teman semua" ucap bu laras, kanaya mengangguk kecil lalu melangkahnya kakinya satu kali.
Kanaya : "halo semua! Kenalin aku Kanaya Zievarina panggil aja aya biar ga ribet 😁. Aku pindah dari jakarta ke sini karena papa aku yang tiba tiba dipindah tugaskan, jadii yaa kesasar sampe sini deh. Oh iya aku suka denger musik, aku juga suka hujan tapi ga suka kalau kehujanan. Semoga aku bisa cepat beradaptasi dengan kalian yaa"
Bu laras : "kasi tepuk tangan dulu dong buat laras"
KAMU SEDANG MEMBACA
Drama bulan bahasa!
Roman pour AdolescentsNothing special here, just dialogue for "bulan bahasa" from XI.2C