Bab 4

819 95 11
                                    

Berada diatas balkon, adalah kebiasaan Nabila semenjak Ibu nya meninggalkan nya. Rasanya itu menjadi hal yang membuat Nabila sedikit mengobati rada rindu terhadap Ibu nya.

Menatap gelapnya langit, dan terang nya bulan dan bintang. Sungguh pemandangan yang indah menurutnya.

"Buu, apa Ibu bahagia disana?"

"Hari ini, aku sudah bekerja buu. Dan Ibu tahu? Aku sekarang bekerja di perusahaan yang cukup besar".

"Buuu, aku kangen ibuu.."

Nabila menangis ketika teringat semua moment bersama Ibu-nya. Rasanya ingin sekali Ia menyusul Ibu nya. Tapi Nabila tahu, kalau perbuatan yang seperti itu sangat dosa.

Menutup pintu balkon, dan kembali ke kamar dengan mata yang sembab. Membuatnya cepat tertidur, memang kebiasaan semua orang setelah menangis menjadi mata terasa berat dan mengantuk.

-----

Berdiri di tepi jalan untuk menunggu ojol yang Ia pesan sampai. Tiba-tiba ada sebuah mobil yang berhenti tepat dihadapan nya.

Pria itu adalah Paul, bos Nabila. "Mau ke kantor?" ucap Paul membuka kaca mobil

"Eh pak paul, pagi pak". Balas Nabila

"Saya tanya kamu mau ke kantor?"

"E.. Ee iyaa pakkk"

"Yasudah masuk, berangkat bareng saya"

"Tapi saya sedang nunggu ojol pak, bapak duluan saja gapapa"

"Saya bilang masuk Nabila"

"T..tapii pakkk?" ucap Nabila bingung, karena mungkin sebentar lagi ojol itu sampai

"Sudah, saya bilang masuk" kini Nabila menuruti apa yang bos nya pinta itu. Ia tidak berani menolak karena menurutnya Ia tidak akan berani menolak perintah bos nya apalagi dia karyawan baru

Dan benar saja, saat Nabila ingin membuka mobil. Ojol itu tiba-tiba dateng

"Pak maaf, ojol saya sudah datang. Saya naik ojol aja pak, kasian juga kalau dibatalin"

Paul turun dari mobil, dan membuka dompet. Memberikan 2 lembar uang kertas berwarna merah "Pak, dia tidak jadi pesan ojolnya ya. Ini bayaran nya, bapak cari penumpang lain saja"

"Tapi mas ini terlalu besar" ucap ojol itu

"Tak apa, itu rezeki bapak"

"Kalau begitu makasih mas. Semoga mas dan mbak berjodoh ya, dan langgeng dunia akhirat"

Sontak membuat Nabila dan Paul saling bertatapan mendengar pernyataan itu

"Aamiin" ucap Paul yang membuat Nabila merasa heran dan membulatkan kedua bola matanya

"Sudah naik, gausah melotot nanti keluar itu bola mata"

------

"Oke meeting selesai kalian bisa kembali ke ruangan kalian masing-masing" ucap Paul kepada semua karyawan

Kembali ke ruangan dan menyandarkan badan nya ke kursi adalah sebagai tanda kalau hari ini pekerjaan Ia cukup melelahkan. Sesekali memijat kepalanya sambil memejamkan matanya

"Permisi pak" ucap seseorang yang masuk ke ruangan pimpinan.

"Siang pak paul, permisi" ucap kembali seseorang itu. Yaa dia adalah Nabila

"Duhh kenapa dia ga jawab sih? Beneran tidur dengan posisi begitu? Tapi kok mukanya agak pucat ya? Apa pak paul sakit?" monolog Nabila

Mendekatkan telapak tangan nya ke kening Paul "Astagfirullah, ternyata demam. Ini panas banget lagi harus dibawa ke rumah sakit"

"Pak, pak paul bangun pak" Nabila menyadarkan Paul sambil menepuk lengan nya dengan pelan

"Hmmm kenapaa?"

"Itu badan bapak panas banget, seperti nya demam"

"Saya gapapa"

"Maaf pak, menurut saya bapak harus dibawa kerumah sakit. Biar saya bantu" Nabila membantu Paul untuk berdiri, tapi rasanya dia tak mampu menahan beban badan Paul yang begitu berat

"Sudah, saya gapapa.." lirih paul dengan nada yang lemas

"Gabisa pak, pokoknya bapak harus saya bawa kerumah sakit. Saya bantu bapak berjalan sekali lagi"

"Ka..kamu gaakan kuat Nab, kamu terlalu kecil buat angkat beban badan saya"

Nabila sedikit kesal atas perkataan bos nya, tapi apapun yang Ia katakan ada benar nya juga. Bahkan tinggi dia pun hanya sedada bidang paul

"Sudah pak, kalau lagi sakit jangan sibuk membully orang lain"

Paul tertawa kecil mendengar semua perkataan Nabila yang terlalu baper itu

"Loh kenapa dia Nab?" ucap Rony yang tiba-tiba masuk ke dalam ruangan Paul dan melihat Nabila sedang membantu memapah Paul

"Sepertinya pak paul demam"

"Sini, biar saya yang bantu dia"

Nabila mengangguk mengiyakan permintaan rony itu. Dan berjalan menuju parkiran

"Nab, kamu bisa bawa mobil kan?"

"Bisa pak rony, urusan pak paul biar saya aja yang bawa dia kerumah sakit"

"Yasudah kalau begitu terima kasih ya, nanti kabarin saya perkembangan nya seperti apa"

"Pak paul, maaf saya tidak bisa mengantar anda ke rumah sakit. Kerjaan saya lagi banyak"

"Kalo begitu saya antar pak paul dulu ya, pak rony"

"Iya nab, hati-hati"

Melajukan mobil dengan kecepatan yang lumayan tinggi, karena Nabila takut jika bos nya itu semakin parah

"Tidak usah ngebut, saya cuma demam saja" lirih Paul yang sangat lemas

"Ih, demam tinggi kaya gitu gabisa dibiarin pak" balas Nabila dengan nada kesal dan sedikit marah. Bagaimana bisa Ia tidak khawatir dengan keadaan bos nya itu

"Nab.." panggil paul dengan suara yang mulai melemah

"To..longg jangan beri tahu keluarga saya ya"

"Maaf pak, tapi saya harus kasih tau keluarga bapak" monolog Nabila dalam hati sambil melirik ke arah bos nya.

Sesampainya di rumah sakit, Nabila memanggil suster dan membawa badan Paul keatas brankar untuk memasuki ruang IGD

"Maaf ibu keluarga pasien? Tolong langsung ke ruang administrasi ya untuk melengkapi data-datanya"

"Baik sus, saya titip dia ya"

Berjalan ke ruang administrasi, dan menunggu antrian. Nabila tidak lupa untuk mengabari keluarga Paul

"Duhh ini orang tua pak paul semua nya kok gaada yang angkat ya"

Nabila terus-menerus menghubungi orang tua dari Paul. Tapi tak ada satupun jawaban dari mereka. Beralih meninggalkan pesan, siapa tau nanti ketika mereka tidak sibuk bisa membacanya

Dering telpon berbunyi, tapi bukan dari ponsel Nabila. Yaaa benar itu bunyi dari ponsel Paul. Tertera nama Alina

"Ini siapa ya? Apa aku angkat aja? Tapi aku takut tidak sopan. Ahh sudahlah biarin aja, nanti aku bilang aja ke pak paul" monolog Nabila sambil memandang nama yang tertera diponsel milik bos nya itu yang kemudian menyimpan nya kembali ke dalam tas
















Gais, Masyaallah Alhamdulillah akhirnya KIP udah bisa didengerin di reels instagram, tiktok, dan juga youtube nya Nabila. Gass yukkk ramaikannn! Walaupun cuma pre-save kita bantu trendingkan ya. Semangat! Aku bakal up lagi kalau trending 1 nangkring yaa. Bismillahhhhhh
Latihan untuk single perdana paul. Siapa yang ga sabar juga? Aku aku akuuuuuu......

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 14, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Pemilik rasa nyamanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang