chapter 2

7 3 3
                                    

Dan setelah itu Annisa yang sudah siapkan semuanya dia langsung pergi ketempat Jimin berada dan ditemani bodyguard Jimin
"Silahkan nuna masuk"ucap bodyguardnya yang sedang membukakan pintu mobilnya dan diabaikan juga oleh Annisa
"Hmmm Jimin dia sudah siap belum"
"Sudah nuna dia sudah menyiapkan Semuanya yang spesial untuk anda"ucapnya sambil main hp

  Dan setelah sampai Annisa pun turun dari mobilnya dan menyusul Jimin yang berada dekat sungai dan matanya ditutupi oleh bodyguardnya
"Mau ngapain mata saya ditutup"ucap annisa
"Tenang saja nuna saya tidak mau ngapain anda"ucapnya sambil mengatarkannya ke arah Jimin dan Jimin yang melihatnya pun tersenyum dan dia pun berjalan kearahnya
"ya tolong buka mata saya"
"baik saya akan buka mata anda"ucap Jimin sambil membukakan kain yang ditutupinya
"Jimin!!!"ucapnya sambil langsung memeluk Jimin
"Udah jangan nangis aku tak mau ngapain kamu"senyum miringnya
"By aku punya sesuatu ayo ikut denganku"lanjut Jimin dan tanpa balasan Annisa dan setelah sampai ditempatnya dia pun langsung melihat tempat untuk kencan dia tempatnya sangatlah bagus dan indah
"Wah Jimin ini bagus sekali"ucapnya sambil menangis
"Kamu jangan nangis nanti jelek mukanya ayo tersenyum"ucap Jimin sambil menghapus air matanya
"Aku jelek ya"ucapnya sambil menatap Jimin dengan gemas
"Tentu jelek jika kamu nangis maka sekarang hapus air matanya"ucap Jimin sambil membungkukkan badannya kearah Annisa
"Kamu sangat tampan hari ini"ucap annisa sambil tersenyum
"Tentu pacarmu ini sangatlah tampan dan tubuhku ini semuanya hanyalah milikmu"ucapnya sambil mencium keningnya
"Oh ya aku punya sesuatu untukmu"ucapnya sambil memberikan kado untuknya
"Cantik kadonya seperti orangnya"
"Gombal terus"ucapnya dan Jimin pun memeluknya dari belakang
"Aku juga punya sesuatu untukmu"ucapnya sambil kasih kado dan juga buket
"Apa ini jimin"
"Kita buka kadonya yuk"ucap Jimin
"Tapi aku lapar"
"Yaudah ayo kita makan"ucapnya sambil membawanya kearah meja yang banyak makanan karena Jimin sengaja memesannya duluan
"Kau masih ingat makanan kesukaanku ini"ucap annisa sambil bahagia karena Annisa sudah lama tidak memakannya
"Iya by aku masih tahu apa yang kamu sukai"

Dan mereka pun setelah selesai makan Jimin memberikan sebuah cincin untuknya sebagai lamarannya dengan Jimin karena Jimin juga sudah lama menginginkan menikah dengan Annisa
"Annisa apakah kau mau menjadi istriku"ucapnya sambil berjongkok dan memberikannya untuk melihatkan cincinnya
"Ya aku mau"ucap Jimin dan dia pun memeluk annisa
"Aku janji aku akan selalu menjagamu sampai akhir tua"
"Begitu juga aku Jimin"ucapnya sambil mencium bibirnya dan Jimin juga sedang memeluknya
"Aku juga punya balon"ucapnya sambil kasih Annisa balon
"Untuk apa ini jimin"
"Kita berdoa dalam balon ini dan jika sudah berdoa kita terbangkan balonnya"ucapnya dan tanpa dibalas Annisa juga langsung menurutnya
"Terimakasih tuhan kau sudah kasih aku seseorang yang begitu baik dan juga lelaki yang bisa membahagiakanku dan jika aku bisa aku ingin selalu bersamanya dan tak ingin berpisah dengannya"batin Annisa
"Terimakasih tuhan kau sudah kasih aku wanita yang begitu aku inginkan aku janji akan selalu menjaganya selamanya seperti orangtuaku dia adalah wanita yang membuatku beruntung dalam hal apapun"batin Jimin lalu dia pun menatap annisa yang sudah selesai berdoa
"Ayo kita terbangkan balonnya"dan tanpa balasan pun mereka melepaskannya dan setelah melepaskannya tanpa disadari ada bunga yang berhamburan untuk mereka
"I love you"ucap Jimin sambil memeluk annisa dari belakang

my boyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang