03. Trainee

603 144 25
                                    

Semua orang yang masuk ke dalam circle entertainment, walau hanya sekali tapi pasti pernah mendengar nama Tiffany. Semua artis yang ada di tangannya pasti bisa meraih kesuksesan yang didamba. Memiliki segudang pengalaman dan koneksi yang banyak membuat ia bisa mendapatkan pekerjaan untuk artis-artisnya dengan mudah. Namanya semakin naik ketika dia menjadi agen dari Park Chanyeol dan Kim Taeyeon. Namun, ketika Park Chanyeol memutuskan untuk tidak melanjutkan kontrak di agensi mereka untuk membuat agensi baru, dan Kim Taeyeon yang memilih untuk berhenti menggunakan agen, Tiffany memutuskan untuk vakum selama beberapa tahun tanpa muncul sama sekali.

Sekarang, ketika ia ingin kembali bekerja, Presdir Pyo malah menyodorkan anak bau susu yang masuk ke agensi lewat belakang. Padahal jelas-jelas si Presdir ini tahu kalau dia hanya mau mengurus anak-anak yang dia pilih. Mereka yang punya talenta serta kegigihan yang setimpal untuk semua usahanya. Bukan anak manja tidak pernah kerja dan masuk ke dunia entertainment hanya untuk main-main.

Dia sudah diberi data anak di depannya ini tadi pagi. Tapi, data-data itu sama sekali tidak berguna. Hanya berisi satu halaman informasi yang tidak berarti. Foto wajah, nama, tinggi dan berat badan, nomor ponsel, alamat, status tidak pernah sekolah, serta surat resmi dari Dokter.

Tidak pernah belajar akting, tidak punya pengalaman berakting, tidak tahu bisa bernyanyi atau tidak, tidak tahu bisa menari atau tidak, riwayat penyakitnya bahkan lebih banyak dari pada informasi yang diperlukan.

Tiffany tidak mengerti kenapa anak ini harus datang dan membuatnya susah di hari pertama kerja setelah sekian lama. Anak penyakitan pula.

Dari segi tampang, memang si Byun ini termasuk ke kategori lumayan. Tapi, dia lebih cocok untuk menjadi idol dari pada menjadi Aktor. Wajah manis menggemaskan yang pasti disukai oleh perempuan-perempuan muda di luar sana.

"Aku tidak tahu kau anak siapa atau siapa backinganmu, tapi kalau kau tidak memenuhi ekspektasiku, jangan harap aku mau mengurus," ujar Tiffany tajam.

Belum sempat Presdir Pyo menengahi, Baekhyun sudah membalas lebih dulu.

"Okay," angguknya paham.

"Selama aku menilai value yang kau punya, kau tidak berhak membantah atau protes dengan semua pekerjaan yang aku beri," ujar Tiffany lagi yang kembali dibalas dengan anggukkan oleh Baekhyun.

"Aku mengerti," Baekhyun tersenyum. Sangat mengerti dengan perasaan Tiffany yang tidak ingin nama baiknya tercoreng hanya karena menerima orang dengan latar belakang tidak jelas. Namun, tentu saja dia tidak akan diam menerima semua ini, "Tapi, kalau aku berhasil memenuhi ekspektasimu, maka aku mau resource yang kau punya harus eksklusif hanya untukku saja. Sebelum aku keluar dari dunia ini, kau tidak boleh mengambil artis lain untuk dibesarkan. Aku juga punya hak untuk menentukan pekerjaan mana saja yang mau aku terima dan mana yang akan aku tolak. Tugasmu, hanya untuk menyediakan semua itu dan memastikan karirku baik-baik saja."

Wanita itu tersenyum miring. Perkataan Baekhyun terbilang cukup angkuh untuk orang yang tidak pernah terjun ke dunia entertainment. Sangat khas anak-anak orang kaya yang tidak tahu dunia serta tidak pernah mengalami kegagalan di hidupnya. Hanya Baekhyun yang tahu kalau dia memang pantas untuk berujar seperti itu. Sebab, dia punya kemampuan yang sebanding dan bukan hanya sebatas omong kosong.

Sebenarnya Baekhyun tahu dia tidak seharusnya meninggi dengan kemampuan yang ia miliki. Tapi, bukan berarti dia harus merendah hanya untuk memuaskan ego orang-orang yang tidak tahu dia siapa.

"Okay. Baekhyun, right? Untuk bulan pertama, aku akan susun jadwal latihanmu lebih dulu. Kau tidak berpikir kalau kau akan langsung bisa dapat pekerjaan yang pantas ketika aku bahkan belum tahu kemampuan aktingmu seperti apa, kan?" Tiffany tersenyum sarkas.

Stellify [ChanBaek]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang