Setelah beberapa tahun berlalu, Mia, Rangga, Tika, dan Ahmad tiba-tiba menerima undangan untuk menghadiri reuni sekolah mereka. Mereka sangat senang dapat bertemu lagi dan melihat teman-teman mereka dari masa lalu. Ketika mereka bertemu, mereka merasa seperti kembali ke masa lalu dan mengenang kembali kenangan-kenangan indah yang mereka bagikan bersama. Mereka membicarakan kehidupan mereka sejak terakhir bertemu dan mengecek apakah mereka semua baik-baik saja. Mereka menyadari bahwa persahabatan mereka masih sama kuatnya seperti dulu.
Mia tersenyum dan berkata, "Aku tidak sabar untuk mendengar kabar tentang kalian semua. Ada yang menikah? Punya anak?"
Rangga tertawa, "Aku sudah menikah dan punya seorang putri yang cantik. Dia sekarang berusia empat tahun."
Ahmad mengangguk, "Aku juga menikah, dan kami punya anak kembar laki-laki yang ceria. Mereka sekarang berusia dua tahun."
Tika berkata, "Aku belum menikah, tapi aku sangat senang dengan pekerjaan baruku sebagai dokter gigi. Aku membuka praktik di kota kecil dan merasa sangat bersyukur."
Mia tersenyum, "Bagus sekali mendengarnya, teman-teman. Aku juga senang dengan karirku sebagai CEO di perusahaan teknologi. Namun, aku belum menemukan pasangan hidupku."
Mereka semua mengobrol tentang kehidupan mereka dan merayakan kesuksesan satu sama lain. Mereka merasa bahagia dapat bersama-sama lagi dan berjanji untuk tetap menjaga persahabatan mereka yang tak tergantikan.
Tiba-tiba, salah satu teman lama mereka dari masa sekolah datang dan bergabung dalam percakapan mereka. "Hai, teman-teman! Betapa hebatnya bisa bertemu kalian lagi setelah sekian lama," ucapnya.
Mia tersenyum dan berkata, "Hai! Bagaimana kabar kalian semua?"
Teman mereka itu menjawab, "Baik-baik saja, Mia. Aku juga senang bisa bertemu denganmu dan teman-teman lainnya lagi. Apa kabar kalian semua?"
Mereka semua saling berbagi kabar tentang kehidupan mereka sejak terakhir bertemu dan menertawakan kisah-kisah lucu dari masa sekolah mereka.
Teman lama mereka tersebut berkata, "Kalian semua masih sama seperti dulu. Aku merindukan waktu-waktu seperti ini."
Rangga menimpali, "Kami juga merindukanmu, teman."
Mereka semua merayakan kebersamaan mereka dan mengingat kenangan indah dari masa lalu. Dan pada akhirnya, mereka merencanakan untuk bertemu lagi dalam waktu yang tidak terlalu lama untuk membuat kenangan-kenangan baru bersama-sama.
Teman lama mereka itu menambahkan, "Kita harus merencanakan liburan bersama lagi seperti dulu. Bagaimana kalau ke pantai?"
Ahmad antusias berkata, "Iya, bagus ide-nya! Aku belum pernah ke pantai dalam waktu yang lama."
Tika ikut setuju, "Aku juga belum pernah ke pantai dalam beberapa tahun terakhir. Kita bisa berenang, snorkeling, atau sekadar bersantai di pantai."
Mia mengangguk, "Aku setuju. Kita bisa merencanakan liburan akhir tahun nanti. Bagaimana kalian?"
Mereka semua mengangguk dan setuju untuk merencanakan liburan akhir tahun bersama-sama di pantai. Mereka merasa senang dan bersemangat untuk melanjutkan persahabatan mereka yang telah terjalin selama bertahun-tahun.
Teman mereka yang baru bergabung dalam percakapan itu tersenyum, "Baguslah kalau begitu. Aku pasti akan ikut jika jadwalku memungkinkan."
Rangga menimpali, "Pasti, kita akan memilih tanggal yang cocok untuk semua orang."
Mereka melanjutkan obrolan tentang liburan pantai mereka yang akan datang dan berencana untuk membuatnya menjadi liburan yang tak terlupakan. Mereka merasa bersyukur dapat bertemu lagi dan menghabiskan waktu bersama-sama. Setelah beberapa saat, mereka akhirnya harus berpisah dan pergi ke arah masing-masing. Namun, mereka merasa senang dan bersemangat untuk bertemu lagi di liburan pantai mereka yang akan datang.
Teman lama mereka itu melambaikan tangan dan berkata, "Sampai jumpa lagi, teman-teman! Jangan lupa untuk tetap menjaga hubungan kita dan membuat kenangan-kenangan yang indah."
Mia tersenyum, "Pasti. Sampai jumpa lagi!"
Mereka semua berpelukan dan berpisah dengan senyuman di wajah mereka. Setelah bertahun-tahun tidak bertemu, mereka merasa seperti tidak pernah terpisah dan tetap terikat oleh persahabatan mereka yang kuat. Dan mereka semua yakin bahwa persahabatan mereka akan terus bertahan lama dan selalu ada untuk satu sama lain.
Teman lama mereka itu juga menambahkan, "Jangan lupa untuk saling berkabar dan tetap berhubungan ya. Kita bisa mengadakan video call atau bahkan bertemu lagi secara berkala."
Ahmad mengangguk, "Iya, pasti kita akan tetap berhubungan. Kita juga bisa mengadakan reuni kecil-kecilan seperti ini lagi di lain waktu."
Teman mereka itu tersenyum, "Baiklah, sampai jumpa lagi! Ingat, persahabatan kita tak akan pernah pudar."
Mereka semua merespon dengan senyuman dan mengucapkan selamat tinggal. Setelah itu, mereka masing-masing pergi dengan hati yang penuh kebahagiaan dan rasa syukur atas pertemuan mereka yang telah berlangsung.
Mia menghampiri Rangga dan berkata, "Kamu tahu, Rangga, aku merasa sangat beruntung bisa memiliki teman-teman sebaik kalian. Kita telah melewati begitu banyak hal bersama-sama."
Rangga menjawab dengan senyum, "Sama-sama, Mia. Kita memang telah melalui banyak hal bersama-sama. Persahabatan kita takkan pernah pudar, kita selalu saling mendukung dan membantu."
Mia mengangguk, "Iya, aku berharap kita selalu bisa seperti ini."
Mereka berdua tersenyum dan kemudian berjalan menuju mobil mereka masing-masing. Saat Mia memulai mesin mobilnya, ia merasa bahagia dan terima kasih atas persahabatan mereka. Dan ia merasa bersemangat untuk melanjutkan kisah persahabatan mereka di masa depan.
Rangga mengangguk dan berkata, "Aku juga merasa sama, Mia. Kita harus selalu menjaga persahabatan ini dan membuat kenangan-kenangan yang tak terlupakan."
Mia mengangguk, "Betul. Aku yakin kita bisa melakukannya."
Mereka berdua tersenyum satu sama lain dan kemudian Mia memutar roda mobilnya dan berjalan menuju ke rumahnya. Saat mereka berjalan terpisah, mereka berdua merasa bersyukur dan bahagia atas persahabatan yang telah terjalin selama bertahun-tahun. Dan mereka yakin bahwa persahabatan mereka akan terus tumbuh dan berkembang di masa depan.
Tiba-tiba, Rangga berbalik dan berkata, "Tunggu sebentar, Mia. Ada yang ingin kusampaikan padamu."
Mia menoleh ke arah Rangga dengan rasa penasaran, "Apa itu?"
Rangga tersenyum, "Aku ingin mengucapkan terima kasih padamu atas semua dukunganmu selama ini. Kau selalu ada untukku, dan aku benar-benar menghargai persahabatan kita."
Mia tersenyum dan mengelus lengan Rangga, "Sama-sama, Rangga. Kita saling mendukung dan menginspirasi satu sama lain. Itulah yang membuat persahabatan kita begitu istimewa."
Mereka berdua merangkul satu sama lain sebelum akhirnya melepaskan diri dan berjalan menuju mobil masing-masing. Saat Mia memulai mesin mobilnya, ia merasa senang dan berterima kasih atas persahabatan yang telah terjalin selama ini. Dan ia tahu bahwa meskipun mereka berjauhan, persahabatan mereka akan selalu ada dan terus tumbuh di masa depan.
Rangga melambaikan tangan ke arah Mia yang sedang memulai mobilnya, "Sampai jumpa lagi, Mia! Jangan lupa untuk tetap menghubungi aku."
Mia tersenyum, "Pasti, Rangga. Sampai jumpa lagi!"
Mereka berdua melepaskan diri dan pergi ke arah mobil masing-masing dengan hati yang penuh dengan kebahagiaan. Dan mereka yakin bahwa persahabatan mereka akan selalu ada untuk saling mendukung dan menginspirasi satu sama lain di masa depan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Keajaiban Persahabatan di Sekolah Baru
Подростковая литератураMia, Rangga, Tika, dan Ahmad adalah empat siswa yang bersekolah di SMA baru. Meskipun mereka memiliki kepribadian yang berbeda, mereka memiliki satu kesamaan yaitu sedang mencari teman yang baru di lingkungan sekolah yang baru. Ketika mereka bertemu...