-𝘢𝘸𝘢𝘭 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘣𝘢𝘨𝘶𝘴-

5 1 0
                                    

upacara kali ini terasa lebih berat. lambung sudah terasa perih sedari tadi. dela merutuki diri sendiri. dia melupakan sarapan dan makan malam kemarin. dela baru ingat bahwa terakhir kali ia mengonsumsi makanan adalah Minggu pagi. ia membeli bubur ayam yang lewat didepan rumahnya. setelah itu menghabiskan sisa hari minggunya dengan berada dikamar.

peluh keringat terus mengucur deras didahinya. bercampur antara panas matahari dan menahan perihnya lambung dengan sakit maag yang kambuh parah.

dela mulai tak kuat. ia mencengkram bahu teman perempuan yang bebaris didepannya. Sasya. Sasya menengok kebelakang dan terkejut mendapati wajah pucat dela yang sedang menahan sakit.

"Del kenapa?" Sasya berbalik sepenuhnya menghadap dela.

Namun tiba tiba dari barisan perempuan kelas mereka, luana(salah satu teman sekelas dela) berjengkit histeris. Lisy. Lisy ternyata pingsan. lisy tiba tiba tak sadarkan diri dan terhuyung kebelakang tempat keberadaan luana.

Barisan kelas mereka menjadi tak kondusif. para lelaki dan perempuan mulai menyingkir demi membiarkan bima(temen sekelas dela yang badannya lumayan berisi) mengangkat lisy.

Dela merasa tubuhnya membaik dan tidak selemas tadi. walaupun lambungnya masih terasa sangat perih. ia meninggalkan Sasya dan mulai mengikuti langkah bima yang sedang menggendong lisy ke UKS.

Dela menghawatirkan lisy. lisy itu teman baiknya. teman pertamanya dikelas 10. mereka duduk sebangku dari awal. lisy yang awalnya malu malu dikelas dan kini menjadi primadona. lisy yang pintar bahasa inggris dan dela yang cukup mahir matematika memang perpaduan teman sebangku yang cocok.

kakak PMR yang berjaga dibelakang kelas mereka juga turut mengikuti pergerakan mereka sampai UKS.

Bima menurunkan lisy kesalah satu bangkar disana. dia terlihat khawatir dan kini tengah berbincang dengan guru yang berjaga UKS hari ini.

" Lo mau disini aja? atau mau balik?" bima menoleh dan memberi pertanyaan pada dela.

"gue disini sama lisy" jawab dela. Bima mengangguk singkat. lalu pergi dari UKS.

Dela berjalan pelan menuju bangkar lisy. sakit maag nya belum mereda, namun ia lebih menghawatirkan lisy. ia tau lisy sering jatuh sakit. ditambah gadis itu juga susah makan. mommy lisy sering berpesan pada dela untuk mengingatkan lisy agar tak lupa memakan bekalnya. dan dela tak keberatan melakukannya.

"dela, tadi kakak juga liat kamu sakit loh" lamunan dela buyar karna suara kak Dena.

kakak setingkat dela. mereka memasuki satu eskul yang sama juga panggilan mereka yang lumayan mirip. kadang kala ada seseorang yang memanggil Dena namun dela juga akan ikut menengok merasa terpanggil. begitupun sebaliknya. karna kejadian absurd itu mereka jadi lumayan akrab. hehhe

"ehehe sakit maag dela kumat kak, cuman itu kok" dela mengusak belakang kepalanya yang tak gatal.

"berarti kamu juga Pasien disini, duduk dulu kakak ambilin obat buat kamu"Dena begitu perhatian. dela jadi terharu dehh. dela berpostur seperti memberi hormat pada seorang jendral lalu duduk diatas bangkar.

Dena terkekeh dan segera mengambilkan obat. dia itu pengidap sakit maag, jadi dia tau bagaimana perih nya ketika sedang kumat.

"Del.." lisy tersadar dari pingsannya. dan berujar lirih memanggil dela.

"gue haus, mau minum" dela bergerak cekatan mengambil air minum dispenser UKS.

"ini nyonya" dela menyodorkan gelas isi air itu pada lisy. membuat temennya itu terkekeh. dela memang absurd namun dirinya juga begitu kok.

"lisy udah sadar? masih pusing? kenapa bisa pingsan?" kak Dena yang baru saja datang lalu melemparkan pertanyaan beruntun untuk lisy.

lisy kembali terkekeh pelan sebelum menjawab. dunia nya terasa sempurna. ia dikelilingi oleh orang orang baik yang perhatian padanya.

dela sadar perlakuan lisy pasti membuat semua orang nyaman berada disisinya. dia ramah,cantik, dan perfect lah pokoknya. dela jadi makin iri. dela menghempas kan pemikiran buruknya. dia tak boleh jadi munafik begini.

"aku ngeskip sarapan kak, lupa tadi pagi soalnya keasikan ngobrol sama dela." dela cukup terkejut, kenapa pula dirinya dibawa bawa coba.

dela diam saja, dia tidak terlalu menghiraukan obrolan kedua manusia itu. dia terfokus pada tantangan minum obat yang harus ia hadapi sekarang. dela itu anti bangett sama yang namanya obat obat. padahal dirinya sendiri seringkali jatuh sakit.

ia mulai memasukan obat maag itu kedalam mulut dan perlahan lahan mengunyahnya. rasa mint mulai menyeruak dirongga mulut dela. berusaha kuat untuk tidak memuntahkannya atau dia harus menahan sakit ini lebih lama lagi. dan berhasil, dela berhasil menelannya, yeyyy.

Dena tersenyum melihat pemandangan itu. Dena itu seperti kakak dela. dia tau bahwa dela memiliki toleransi rendah terhadap obat obatan. walaupun pada akhirnya, menjadi keharusan untuk dilakukan.

✧𝓹𝓪𝓲𝓷𝓽 𝔂𝓸𝓾𝓻 𝓹𝓪𝓲𝓷Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang