Enam✨

73 4 0
                                    

Hallo, vote dulu yuk gak nyampe 5detik kok dan gak rumit. Sebagai bentuk dukungan kalian. Thankyou

Happy Reading


Anne menutup pintu kamarnya sedikit keras, ia segera melempar tas juga membanting dirinya di kasur, kemudian kembali bangun mendudukkan diri diujung ranjang

Mengacak-acak rambutnya dengan kaki yang menendang-nendang angin secara asal "Gue gak merasa ada scane yang menunjukkan ciri-ciri cowo tadi anjir"

Ia bangkit berjalan mondar-mandir "Apa kelewatan ya? Tapi gak mungkin gue udah baca semua arghh.."

Matanya membulat sempurna "Jangan bilang alurnya mulai berubah"

Jika memang benar alurnya sudah mulai berubah, apakah takdirnya Annera akan berubah juga. Dia bahkan tidak pernah berpikir alurnya akan berubah sejauh ini sampai-sampai akan ada pendatang baru, Annera benar-benar dibuat mengila oleh keadaannya sekarang

"Apa gue tunggu sampai besok aja buat pastiin alurnya?"

Anne mempout sambil menghentakkan kakinya berjalan masuk ke dalam kamar mandi, tujuannya dia akan berendam di dalam bath guna menenangkan pikirannya ya walaupun sedikit

30 menit kemudian

Anne keluar sambil menggosokkan handuk pada kepalanya untuk mengeringkan rambutnya yang basah, kemudian kakinya melangkah ke arah meja mengambil ponselnya yang berdering sembari melempar asal handuk ke arah sofa

Mamah♡

Hallo sayang? Kamu udah pulang?

Iya mah udah dari tadi, kenapa mah?

Mamah ikut papah keluar kota untuk pertemuan sama rekannya kamu gak apa 'kan?

Iya sih gak apa-apa, kapan berangkat?

Baru nyampe villa nih, mamah baru sempat kabarin maaf ya sayang

Lho yang bener aja mamahhh, kapan pulang?

Baru juga nyampe masa udah nanya pulang

tapi kan ak-

Udah ya sayang nanti mamah kabarin lagi, uang belanja kamu nanti papa yang transfer

tut tut..

Anne memandang layar ponselnya dengan tatapan tidak percaya, orang tuanya ini sangat bucin tidak ingat umur "Cih, pasti sekalian mau bulan madu tuh"

Kakinya perlahan berjalan keluar dari kamar menuju dapur, di sana bisa dia lihat makanan yang sudah disiapkan oleh Bi Inem, kepalanya celingak-celinguk mencari keberadaan Bi Inem namun tampak tidak telihat siapa-siapa

Menggedikan bahunya mungkin saja Bi Inem sudah pulang. Anne memegangi perutnya

"Aduh ni perut udah meronta-ronta"

Anne geleng-geleng melihat masakan bi Inem "Si bibi bucin banget sama gue"

Setelah menghabiskan makanannya Anne kembali ke kamarnya, bisa di bilang dia itu orang yang lebih senang bermalas-malasan di rumah saja dari pada harus keluar-keluar apalagi saat ini tidak ada yang mengajaknya

Transmigration Antagonis (on going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang