03 - Satu Fakta

118 12 16
                                    

"Ugh.."

Suara rintihan itu membuat Jaehyun mendekat ke arah ranjang. Ia melihat Yangyang yang mulai membuka kedua matanya dan mengerjap perlahan. 

"Yangyang, kau bisa mendengarku?" ia bertanya khawatir, dari raut wajahnya terlihat jelas.

Adik manisnya itu menatap ke sekeliling ruangan dengan raut bingung. Ah, ia berada di Unit Kesehatan rupanya. Dan sesaat kemudian Yangyang berpikir, terakhir kali yang diingatnya adalah sosok pemuda bernama Na Jaemin.

"Yangie, kau baik-baik saja? Apa ada yang terasa sakit?" Jaehyun kembali bertanya, cemas saat Yangyang tak kunjung menjawab pertanyaannya.

Yangyang menoleh pada Jaehyun yang sudah menempati kursi di samping ranjang. Bibirnya mengulas senyum tipis. Terlalu asyik dengan pikirannya ia sampai tidak menyadari sang kakak berada di dekatnya menunggu jawaban.

"Aku baik-baik saja hyung. Tenang saja," katanya.

Jaehyun mengernyit dan mengelus surai adiknya, "Bagaimana bisa tenang jika aku mendapatkan kabar kau jatuh pingsan?"

Raut wajahnya terlihat begitu cemas. Ah! Yangyang jadi penasaran akan satu hal.

"Hyung, kau datang langsung dari kampus?" ia bertanya.

"Ya. Aku izin pada dosen untuk menjemputmu."

Yangyang mengernyit, "Siapa yang memberitahu?"

Pertanyaan itu membuat Jaehyun bungkam sesaat. Sebelum menjawab dengan kata seadanya.

"Kerabatku."

"Hyung punya kerabat yang satu kampus denganku?" 

Jaehyun menghela nafas pelan. Ia tak tahu jika ternyata Yangyang memilikki rasa ingin penasaran yang sangat tinggi. Alih-alih menjawab pertanyaan adiknya, ia justru mengulas senyuman tipis.

"Ayo hyung bantu bangun. Kita pulang," ucapnya seraya berdiri yang mana membuahkan tatapan kebingungan dari Yangyang.

"Tapi kelasku masih belum selesai."

Ransel milik Yangyang kini sudah tersampir di pundak kiri Jaehyun, "Hyung sudah meminta izin pada dosen yang bersangkutan. Ayo!"

Tanpa bertanya apapun lagi, Yangyang menerima bantuan Jaehyun. Kakak keduanya itu membantu agar ia bisa berdiri dan merangkulnya. Yangyang diam saja saat Jaehyun mulai membawanya keluar dari Unit Kesehatan. Meski dalam benaknya masih sangat ingin bertanya, tapi ia hanya mengatupkan kedua bibirnya.

Hingga mereka tiba di parkiran, Jaehyun membukakan pintu depan sebelah kanan agar Yangyang bisa masuk.  Lalu beralih membuka pintu belakang untuk menaruh ransel mereka di sana. Jaehyun berlari kecil menuju pintu bagian kemudi.

Mobil melaju meninggalkan area parkir. Tanpa mengetahui seorang pemuda yang menatap jauh melalui jendela dari dalam salah satu ruangan di gedung itu. Hingga mobil tersebut hilang dari pandangannya, barulah ia beranjak keluar dari sana dengan senyuman tipis.

_JY_

Johnny menatap lembaran dokumen yang berada di tangannya. Dokumen itu disertai dengan beberapa photo yang memperlihatkan seorang pria dan wanita berusia sekitar 40 tahun sedang berbincang di dalam salah satu restaurant. Tatapannya menajam kala melihat sang wanita memberikan sesuatu kepada pria di depannya.

Saat masih fokus pada gambar benda tersebut, seseorang mengetuk pintu ruangannya. Membuyarkan pikiran Johnny.

"Ya, masuk!" titahnya.

Seorang pria yang merupakan sekretaris pribadinya berjalan masuk beberapa langkah dan membungkuk sopan.

"Maaf mengganggu sajangnim. Tapi-"

Change (Time) : Start OverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang