Chapter 25

762 38 4
                                    

Tak terasa sudah sore itu artinya Sharon bisa pulang, ketika ia menunggu Taksi di jalan tiba-tiba sebuah mobil berhenti di depan nya. Jantungnya berdebar kencang saat menebak mobil siapa itu. Apa ini mobil Thomas? Sharon melangkah mundur ingin melarikan diri tapi seseorang sudah berdiri menghadangnya.

"Apa yang kalian inginkan? Kalau kalian ingin menculik ku lagi kalian akan mendapat masalah besar." kata Sharon.

Pintu mobil terbuka memperlihatkan Thomas yang duduk bersila dengan kacamata hitam nya memperlihatkan otoriter nya.

"Masuklah." titah Thomas.

"Tidak! Aku tidak akan masuk!" Sharon berniat melarikan diri tapi di tahan.

"Masuk atau mereka akan memaksamu."

"Aku tidak mau! Kau pasti akan menculik ku lagi! Lepaskan aku kalau tidak aku akan berteriak agar semua orang tahu kau mau menculikku."

"Kau pikir aku takut? Kau bisa berteriak sesukamu, tapi ingat aku yang berkuasa." kata Thomas angkuh.

"Tolong! Tolong!" Sharon berteriak keras tapi orang-orang sekitar hanya menatap nya dengan takut. Mereka tidak berani menolong Sharon membuat Sharon menarik nafasnya panjang.

"Apa yang kau inginkan, Thomas. Kau sudah membuangku. Untuk apa lagi kau menculik ku?" lirihnya sedih. Apa lagi yang Thomas inginkan darinya? Pria itu sukses menghancurkan hatinya sampai berkeping-keping, butuh waktu lama ia memulihkan hatinya tapi Thomas datang lagi di saat Sharon mulai menata masa depan nya lagi.

Thomas tersenyum miring mendengar ucapan Sharon. "Kau percaya diri sekali aku akan menculik mu." kekeh Thomas.

Seketika Sharon kebingungan. "Lalu apa? Kau datang ke sini?"

"Kau akan tahu saat kau masuk. Tapi, yang pasti aku tidak akan memungut sampah yang sudah aku buang."

Jlebb.

Dada Sharon berdenyut sakit mendengar apa yang barusan pria yang di cintainyai itu. Sampah? Pria itu menganggap nya hanya sampah yang sudah dia buang. Sharon tersenyum miris berpikir Thomas akan menculiknya lagi padahal pria itu sudah memiliki sosok wanita sempurna yang mampu menghangatkan ranjangnya.

Dirinya berusaha menahan air matanya agar tidak menetes di depan Thomas. Pria itu pasti makin menghina nya kalau melihat nya menangis. Lalu Sharon berjalan mendekati mobil Thomas dan masuk ke dalam. Sharon juga penasaran apa yang ingin pria itu katakan kepadanya. Sepanjang jalan ia hanya diam saja menunggu apa yang pria itu ingin katakan sampai akhirnya mereka tiba di sebuah jembatan sepi.

"Apa rencana mu, Sharon?" tanya Thomas menoleh kearah Sharon yang juga menatap Thomas dengan wajah bingung nya.

Apa yang pria itu katakan? Rencana? Rencana apa yang di maksud!

"Aku tidak mengerti apa yang kau katakan." jawab Sharon mendapat kekehan dari Thomas tapi sedetik kemudian wajah pria itu berubah menjadi bengis.

"Kau pikir aku tidak tahu isi dalam otak kecilmu itu, heh?" kata Thomas datar.

Sungguh Sharon tidak mengerti maksud Thomas. Ia tidak memiliki rencana apapun! Apa yang pria itu maksud rencana melupakan Thomas? Ah, ya pasti itu yang Thomas maksud. Pria itu seperti nya jijik di cintai olehnya.

"Kau tenang saja, aku sudah berencana melupakan cintaku kepadamu." ucap Sharon sambil memalingkan wajahnya karena air mata nya dengan tidak tahu dirinya turun begitu saja padahal ia sudah menahan sejak tadi agar tidak menangis.

Thomas menengang kaku karena Sharon malah membahas soal cintanya. Apa wanita itu benar-benar tidak mengerti apa yang dirinya masksud atau pura-pura tidak mengerti?

DESIRE (Complete) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang