Hallooo kembali lagi nih!!!
Aku usahain bakal up dengan cepat di setiap bab nya soalnya lagi mikir konsep dan alur ceritanya kedepannya gimana, kok malah jadi curhat gini sih?!
Maaf yang masih pemula masih banyak salah nya, typonya dll puh ajarin dong puhhh 😔🌹
Pagi harinya
Kring kring (alarm berbunyi)
"Aduh berisik banget mana masih ngantuk" lyora membuka mata nya untuk mematikan alarm di ponselnya saat alarm mati ada notif dari leo muncul
"repot banget sih" zea mulai mematikan ponselnya dan pergi mengambil handuk lalu beranjak ke kamar mandi
Sesudah bersiap siap
Zea pun membuka pintu rumahnya nampak ada mobil di depannya ya benar saja di dalam ada leo
"Lo mau tetap di sana atau gimana?" Leo berkata dengan nada yang terbilang dingin acuh tak acuh dan dia mulai membuka kunci pintu mobilnya
"Masuk lah" pintu mobil pun terbuka
Zea pun mulai memasuki mobil tersebut nampak dia agak deg-degan, yang benar saja duduk berdua di dalam mobil bersama ketos dingin yang ngeselin itu apa kata Reska jika Reska tau
"Kan aku bisa kesekolah sendiri kak kok di jemput?" Perkataan zea memecah keheningan yang awalnya leo hanya diam dan fokus menyetir sekarang leo mulai menatap zea.
"Ikuti apa yang gw bilang, lagian gak usah kepedean gw jemput lo karna gw tau itu lo bakal lama datangnya karna harus nungguin gojek, masalahnya gw punya urusan sama lo" leo selalu berkata dingin dan acuh tak acuh dia tidak hanya dingin tapi perkataannya selalu menusuk dan membuat orang Mengengigil
"..." Seketika zea hanya bisa terdiam dia tidak tau harus berkata apa, apalagi jika itu berdebat dengan leo maka tentu saja dia akan kalah
Sesampainya di sekolah
Mereka pun sampai di sekolah leo mulai memarkirkan motornya nampak zea hanya diam dari tadi tidak satu pun berkata-kata setelah omongan leo yang barusan leo katakan
"Turun" leo pun membuka kunci mobil dengan kasar dia membukakan pintu mobil
Zea yang tidak bisa berkutik hanya bisa menuruti kemauan leo selagi itu masih normal sebenarnya zea cukup kesal dengan si baru banyak gaya ini tapi apa mau buat adu perkataan pun zea pasti kalah
Leo dan zea pun keluar dari mobil tanpa zea ketahui Reska ada dekat perkiraan mereka Reska seketika terdiam menatap pemandangan yang ada di hadapannya
"Ayo cepat ke ruang osis nanti gw nyusul gak enak di liat orang" leo pun menutup pintu mobilnya hingga bersuara cukup keras
Zea pun mulai masuk duluan seperti apa yang leo katakan dia dengan segera ke ruang osis entah apa yang ingin leo katakan
Tiba-tiba Reska men chat Zea
"Chetan sama siapa?" Leo menatap zea dengan tatapan serius
"Sekarang langsung ke inti, kamu tau besok bakal ada acara kan?" Leo mengatakan itu sembari mencek cek kertas yang baru saja di Terima nya
"Iya tau" zea mulai fokus di sana nampak dia tidak ingin membuat ulah
"Kamu yang bakal mengisi acara di sana tentang sususan acara aku yang rangkai kamu cukup mengisi acaranya saja" leo meletakan kertas kertas itu dan mulai menatap zea sehingga membuat zea merasa tidak nyaman"
"Tapi.. " zea yang kaget atas suruhan leo kenapa dia tiba tiba menyuruh zea untuk menjadi pengisi suara apalagi besok acaranya
"Lakuin" leo menatap zea dengan mata yang tajam membuat nyali zea menciut
"Baiklah" zea pun mengangguk
"Good" leo mulai mengubah raut dan suaranya menjadi tenang
"Pergilah" leo menyuruh zea dengan kasar untuk pergi tanpa rasa bersalah
Sebenarnya di balik sifat kasar dan dingin leo sebenarnya itu semua karna dia menyukai zea tapi leo menunjukannya dengan cara yang berbeda
Bahkan Reska pun begitu dia di balik sifat genit, nakal dan ugal-ugalan nya itu sebenarnya Reska pun menyukai zea tapi hanya diam karna dia tidak ingin zea pergi dan mereka asing
Sampai sini dulu ya guys seru gak?
Pendek pendek dulu ya aku bikin supaya bisa lebih sering up nya dan bab nya lumayan banyak
Pesan untuk zea?
Pesan untuk Reska?
Pesan untuk leo?
Pesan untuk author?
Yaudah papayyyyy nanti kita lanjut lagi yaa 🌷🌷
KAMU SEDANG MEMBACA
Rezea [END]
Teen Fiction"Secepat itu ya kamu ngelupain aku res..." Zea menatap langit cerah di malam hari itu nampak Zea cukup kecewa atas perilaku reska yang mulai berubah "Maaf..." Reska hanya bisa menatap Zea yang sedang menatap langit biru di malam hari tersebut "Mulut...