⚠️hand job, kinda dirty!
--o0o--
"I made a mistake, I swear it was unintentionally."
"What kind of mistake?"
James meremas seprai, mencoba siap menerima pengakuan yang Simon lakukan secara tiba-tiba. Pria itu kini tengah tidur dan memeluk erat James dari belakang, sebelumnya Simon diminta untuk tidur di kamar lain tapi ia menolak, ia memaksa masuk dan hampir membuat Liam terbangun.
Sejujurnya James tidak memerlukan pengakuan ini, ia sudah tahu dan tidak mau mengungkitnya, tetapi sepertinya Simon ingin segalanya tampak jelas dan transparan. Apapun itu, James akan berusaha untuk tidak perduli, ia akan tetap berdiri di tempatnya bersama Liam, jika Simon ingin pergi maka akan ia biarkan.
"Cheating when you are having a hard time, and now I realized how much I love you."
"Funny. Aku lelah, selamat malam."
"I beg your pardon? Please?" James merasakan tengkuknya dikecup cukup lama, hatinya sakit sekali, bibirnya gemetar.
"Kau yakin sedang meminta maaf? Aku bahkan masih sangat ingat wangi parfumnya di pakaianmu siang tadi, Simon. Why can't you at least be gentle with my heart?"
"I'm sorry about that-"
"Kenapa aku dibohongi berkali-kali? Apa karena aku tidak layak mendapatkan kebenaran? Aku selalu bertanya-tanya apakah aku sebodoh itu di matamu? Cintaku tidak cukup untuk membuatmu tetap berada di sisiku, bahkan setelah aku memberimu buah hati yang sangat kau inginkan, kurasa memang tidak akan pernah cukup."
Pelukan Simon mengendur perlahan mendengar James mengutarakan isi pikirannya tanpa ragu sedikitpun, tetapi bukan berarti semua hal yang laki-laki itu katakan benar adanya. Simon tidak pernah berpikir bahwa James mudah dibodohi dan tidak layak mendapatkan kebenarannya, hanya saja Simon tidak siap.
Ia tidak tahu jika James banyak mengalami sakit hati karena ulahnya, ia pikir semuanya baik-baik saja karena James tidak terlihat seperti orang yang sedang bersedih maupun kesulitan. Katakan saja Simon bodoh karena terlalu sibuk merahasiakan sesuatu agar James tidak terluka.
Meskipun demikian, ia tetap tidak punya apa-apa untuk dijelaskan.
Simon membalik tubuh yang lebih muda agar menghadap ke arahnya, meskipun harus dengan sedikit paksaan karena James menolak, Simon dengan tegas menyuruh laki-laki tersebut untuk menatapnya.
"Aku juga ingin dipeluk, aku juga lelah. Peluk aku."
Melihat James yang hanya terdiam bahkan tidak sudi menatapnya, Simon bertindak sendiri, ia menarik daksa Sang istri masuk kembali ke dalam pelukannya. Pria itu tidak bisa mengatakan apapun selain berharap ketenangan dari hangat tubuh James, Simon sadar bahwa mulutnya akan menjadi sampah saat marah.
Tak lama pelukannya dibalas dengan ragu, pelan dan semakin erat, Simon bisa merasakan bagaimana James benar-benar telah bersandar padanya dan terisak pelan.
Namun ketika Simon berusaha menenangkannya, tangis James semakin keras, sampai tersengal berkali-kali yang menandakan bahwa sakit hatinya tidak main-main. Dalam keadaan seperti ini, Simon hanya bisa meminta maaf tanpa menjelaskan apapun selain pengakuan itu.
"I love you, James. I love you..."
--o0o--
Sebelum menikah, Simon dan James telah membuat kesepakatan bersama untuk saling berbagi dan terbuka, namun pada kenyataannya James lebih suka memendam segalanya sendiri. Simon pernah ingin menegur, tapi pria itu tahu bila ujung dari persilatan lidah mereka hanya akan mengundang kerenggangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
CARDIGAN || JAEMJEN
Fanfiction[BXB] [M-preg] [M] "She talks about you like you put the stars in the sky, Simon." - Aiden Jameson Marjorie. "And I talk about you like you gave me the whole world with your hands, James." - Simon Issac.