Kisah ini dimulai dari pertemuan tanpa sengaja.
seorang wanita yang bertemu dengan cintanya namun nasib malang menimpah wanita itu yakni cintanya hanya berdiri sendiri.
Sadam Alfauzan Raheza entah mengapa lelaki ini tidak pernah menyukai Queen Syaqi...
Tuhan yakinkan aku kalau dia ada bukan untuk aku -Syaqila
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
(QUEEN SYAQILA INAYAKA)
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
(SADAM ALFAUZAN RAHEZA)
18 Agustus 2020
Pagi yang sangat cerah untuk mengawali hari yang baru. Queen Syaqila Inayaka, Gadis lugu nan cantik itu masih tidur.
"Qila bangun, ini udah pagi," ucap Bunda.
"Lima menit lagi Bunda," ucap Syaqila masih dengan menutup mata.
"Cepat bangun sayang, nanti kamu telat ke sekolahnya," pinta ibunda Syaqila dengan lembut.
"Anak SMA masa telat," kekeh ibundanya.
"Jam berapa bun?" tanya Syaqila santai.
"Jam enam," ucap ibunda dengan tenang.
"Bundaaa," rengek Syaqila.
"Aaaa telat," Syaqila langsung berlari menuju kamar mandi.
"Ayah udah tunggu di bawah," ucap ibunda dari luar.
Hari ini adalah hari pertama gadis cantik itu memasuki sekolah jenjang menengah atas.
"Queen Syaqila Inayaka, kamu telat dua menit," ucap ketos dingin itu. Rendra.
"Kak, baru dua menit," cicit Qila.
"Masuk," ucap Rendra dingin.
"M-makasih kak," ucap Syaqila dengan kakuh.
"Hmmm," Rendra hanya berdehem kecil, Syaqila berlalu meninggalkan Rendra sambil mengumpat di dalam hati.
"Dasar ketos batu," batin Syaqila berbicara.
"Sadam," panggil Rendra tegas, membuat Syaqila memberhentikan langkahnya.
"Ckkk, apa?" tanya Sadam dingin.
"Darimana aja lo?" tanya Rendra dingin.
"Bukan urusan lo," ketus Sadam.
"Lo telat," ucap Rendra.
"Cih, hanya telat lima menit,ga ngaruh," ucap Sadam berdecih pelan.
"Waktu adalah uang," ucap Rendra dingin.
"Banyak bacot lo," ketus Sadam.
"Masuk," ketus Rendra.
"Tanpa lo suruh pun gua bakalan masuk," ucap Sadam tak kalah dingin.
"Adam anjing," umpat Rendra kecil.
Sadam, Syaqila memasuki lingkungan sekolah dengan bersamaan,namun hanya Syaqila yang merasa.
"Adam?" Batin Syaqila berbicara lagi.
"Selamat datang untuk siswa-siswi baru tahun ajaran 2020, semoga kalian terus menorehkan prestasi di sekolah ini," ucap kepala sekolah. *****
Pembagian kelas telah terjadi. Siapa sangka Sadam dan Syaqila akan satu kelas, entah mengapa gadis lugu itu menyukai lelaki yang tidak jelas asal usulnya.
"Sadam Alfauzan Raheza, IPA 1," Ucap seorang guru yang menjadi salah satu dewan pembagian kelas.
"Queen Syaqila Inayaka, IPA 1," Lanjut guru itu.
"Ini serius? Aku satu kelas sama Sadam?" lagi-lagi batin Syaqila berbicara.
"Akhirnya kita sekelas juga," kekeh Rangga.
"Sebenarnya gua males satu kelas lagi sama lo," ketus Sadam.
"Adam emang dingin bett uyy," ucap Raja.
Sadam, lelaki yang akrab disapa Adam itu adalah seorang remaja yang berhati es ditemani dua sahabatnya, Rangga dan Raja.
"Ja, si Ratu sekolah dimana?" tanya Rangga.
"Disini," jawab Raja cepat.
"Beda kelas mah gua," lanjut Raja.
"Ratu kelas berapa?" tanya Rangga.
"Kepo banget lo, suka lo sama saudara kembarnya Raja?" tanya Adam.
"Engga salah lagi," kekeh Rangga.
"Langkahin dulu mayat gua kalau mau dekatin si Ratu," ketus Raja.
"Udah, sekarang mending kita masuk kelas," ucap Adam yang malas dengan perdebatan kedua sahabatnya tersebut.
"Kelas sepuluh IPA satu dimana yah? Kak" tanya Syaqila.
"Kamu lurus terus dari sini, kelasnya di ujung," ucap Rendra.
"Makasih kak," ucap Syaqila kaku.
"Rendra," ucap Rendra mengenalkan namanya.
"Panggil aja gua dengan nama, gua bukan kakak lo," ucap Rendra dingin.
"Iya kak Ren," ucap Syaqila.
"Lo kelas sepuluh IPA satu?" tanya Rendra.
"Iya kak," ucap Syaqila.
"Satu kelas sama Adam," ucap Rendra dingin.
"Maaf kak, di kelas kami engga ada yang namanya Adam," ucap Syaqila.
"Sadam Alfauzan Raheza," ucap Rendra dingin.
"Oh iya kak," Syaqila tersenyum tipis.
"Sekarang lo masuk ke kelas," ucap Rendra meninggalkan Syaqila dengan senyuman. •••••√√√√
