Assalamualaikum, salam toleransi semuanya....semoga kalian suka ya sama cerita ini. Kalau suka jangan lupa spam komen di setiap paragraf nya, Terimakasih!!
Selamat membaca!!🖤****
Pagi pukul 05.00, Seorang perempuan dengan rambut yang di gerai se pinggang sedang menuruni tangga dengan membawa tas ransel di tangan nya.
Raya perempuan itu kini sedang terlihat terburu buru, dirinya turun untuk mengarah ke dapur dulu untuk menyalimi orang tua nya.
Saat sudah berada di dapur ternyata di sana sudah ada ke dua orang tuanya yang sedang menyiapkan sarapan, juga ada seorang perempuan yang umur nya tidak jauh dari Raya sedang duduk di bangku meja makan sedang membaca sebuah kitab.
"Assalamualaikum Umi..Abi selamat pagi" Sapa nya sambil duduk di samping bangku perempuan yang sedang membaca kitab tadi.
"Waalaikum salam..lohh kamu udah rapih ternyata" Jawab Umi Zahra atau bisa dibilang Umi dari Raya.
"Iya dong Umi kan aku di sana mau ada acara gituu.." Sahut nya yang kini sudah menaruh ransel nya di kursi.
"Acara apa?" Sahut seseorang lagi yang menjawab ucapan Raya barusan, perempuan yang dari tadi diam sambil membaca kitab nya itu kini bersuara.
Perempuan itu adalah kakak angkat nya Raya yang bernama Syakira Fatimah Azizah atau bisa di panggil dengan sebutan 'kira', Kakak nya itu memang bukan kakak kandung, Ia di angkat dengan Abi nya saat dirinya berusia 8 tahun di panti asuhan, Abi nya mengangkat Kira sebagai anak nya karna dirinya waktu kecil sangat pandai dalam membaca Al Qur'an itu yang membuat Abi nya tertarik untuk mengangkat Kira sebagai anak angkatnya.
"Dih seterah gue lah mau ngapain aja nanti, urusan nya sama Lo apa?" Jawab Raya malas, Ia memang sangat tidak suka jika kakak nya ini sudah bicara.
Abi nya yang dari tadi diam kini terkejut saat mendengar putri nya itu berbicara seperti tadi.
"RAYA!"
"Ray kamu perempuan jaga lisan kamu itu..ingat Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu sekalian kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar, niscaya Allah memperbaiki amalan-amalanmu dan mengampuni dosa-dosa mu surat Al ahzab : 70"
Nasihat dari Abi nya. Ini bukan sekali dua kali yang di dengar oleh Abu Rasyid tapi ini sudah berkali kali Raya selalu begitu.
Di sisi lain Raya hanya bisa diam sambil mengaduk aduk bubur yang sudah di siapkan oleh Umi nya itu.
"Abi... istighfar tenangkan diri kamu, inget bentak anak juga gak boleh..." Kini Umi nya yang turun tangan Ia tidak mau masih pagi pagi begini sudah ada keributan.
Umi zahra mencoba mengelus elus pundak suami nya itu agar lebih tenang. Di dalam hati Abu Rasyid pun memang sudah dari tadi beristighfar.
Kira yang tidak ingin suasana menjadi hening karena dirinya kini mulai berdehem. "Maaf Abi...karena Kira Abi jadi bentak Raya, Kira juga gak bermaksud begitu kok"
"Ya" Jawab Raya tanpa menoleh ke kakak nya itu Ia lebih memilih untuk makan bubur yang sudah di beri oleh Umi nya.
Tiba - tiba terdengar suara ketukan pintu dari arah luar membuat Umi Zahra dan Abu Rasyid menoleh berbarengan.
KAMU SEDANG MEMBACA
LENTERA TAKDIR [ Hiatus sementara]
RomanceRayara azzael Azizah anak dari pendiri pesantren yaitu pesantren Al Abu Hafizh, yang di bangun oleh Abi nya Abu Rasyid. Seluruh keluarga nya sangat menaati peraturan agama tetapi tidak dengan Raya. Raya adalah perempuan nakal, suka pergi pergian dan...