Die kraft der Magie

Hari pertama

Hari ini adalah hari pertama Ayne, Kaii, dan Rey menjalani kelas di Fleurlona.
Pagi hari menyambut mereka, matahari bersinar terik seakan akan bersiap untuk menemani hari mereka di Fleurlona.

Ayne terbangun sekitar pukul 04.30 pagi, dia sekamar dengan seorang gadis bernama Malina. Tapi Malina adalah seorang gadis yang pendiam dan tidak gampang bersosialisasi, jadinya mereka tidak terlalu akrab.

Ayne duduk di tempat tidur, dia berjalan ke arah gorden dan membuka gorden kamar. Setelah itu, Ayne pergi ke kamar mandi.

Hari ini mereka akan memilih senjata yang akan mereka pakai. Rey mengambil katana dan panah, Ayne mengambil tongkat sihir dan panah, Kaii mengambil sabit dan tongkat sihir. Meskipun ada beberapa senjata yang tidak ada hubungannya dengan sihir, mereka memiliki keunggulan masing masing yang bahkan bisa melebihi sihir dari tongkat yang dipilih.

Setelah itu, mereka mengambil kelas pertama, yaitu Sejarah sihir. Mata pelajaran yang sangat membosankan, hanya membahas sejarah sejarah sihir. Tapi sangat sulit ketika ujian.

Ketika jam istirahat, Kaii mengomel tidak jelas selama perjalanan ke kantin.

"Ugh! Membosankan! Aku sangat mengantuk selama jam pelajaran Sejarah sihir!" Kaii berjalan dengan kesal.

"Apanya yang sulit??? Kau hanya perlu memahami materi" celetuk Rey.

"Kau pintar Rey, tidak heran jika kau bisa. Lihat lah adik mu yang satu itu, tidak heran jika dia pusing. Toh dia tidak pernah belajar" ucap Ayne menohok.

"Aku belajar ya!!" Kaii membantah.

"Tidak perlu bohong Kaii, yang kau tau setiap harinya adalah makan" Ayne memutar bola matanya.

Saat mereka berjalan, Rey tiba tiba melihat sebuah kotak di pojok bawah tangga. Terlihat sangat tua, Rey rasanya penasaran. Dan menyusun rencana bahwa dia akan membukanya nanti tepat tengah malam...

-TBC-