[💎] Chapter 18

2K 173 13
                                    

"Jika kau berani membawanya pergi, maka kau akan melihat mayat kedua temanmu detik ini juga, Jeon."

Justin yang berniat membawa Anné dari tempat tersebut menjadi terhenti.

Dia mengepalkan tangannya kuat.

Justin berbalik dan menatap V yang masih duduk di tempatnya.

"Jadi kau ingin menyatakan perang padaku?" Justin tersenyum miring.

V tersenyum membalas Justin.

"Bahkan... Walaupun kau membawa semua anak buahmu, kau tidak akan bisa menyingkirkan ku semudah itu," remeh Justin.

Dor!

AKH!

Anné terjatuh di samping Justin.

"ANNÉ!!!!!!" Justin memekik hebat saat sebuah peluru sudah tertancap di lengan kanan milik Anné.

Ini semua karena anak buah dari V.

"Kita akan lihat, sampai kapan kau akan bertahan." V berucap dengan tenang sambil berdiri dari duduknya.

"Kejar sialan itu!!" Perintah Justin dengan murka.

Semua bodyguard Justin yang akan mengejar V terhalang oleh bodyguard V yang lain, perkelahian pun tak terelakkan dan kembali terjadi. Suara peluru tembak terdengar dimana-mana, Michael dan Edward ikut turun tangan sementara Alexha dan Christopher tetap di samping Justin dan menjaganya dari beberapa anak buah V yang berusaha melukai Justin.

Di saat kericuhan semakin melanda, Michael dan Edward harus melepaskan V tanpa melukai pria itu sedikitpun karena ketika mereka keluar, V sudah naik ke atas helikopter nya dan melambai dengan seringaian.

Michael berniat mengejarnya dengan helikopter namun suara teriakan Justin dari arah dalam mengurungkan niatnya.

Michael dan Edward berlari masuk.

"ANNÉ!! ANNÉ!!! BANGUN!!!!" Justin memangku kepala Anné sambil menekan pendarahan yang tak berhenti dari lengan Anné.

"Justin, ssakiitt.." lirih Anné susah payah.

Justin menangkup pipi Anné dengan satu tangannya, raut khawatir dan takut terlihat jelas di wajah Justin bahkan Anné yang memiliki kesadaran yang hampir hilang bisa melihatnya.

"Anné! Kau harus bertahan!! Aku melarang mu untuk mati!! Kau tidak boleh mati di depanku, Anné!! Tidak boleh!!"

Bahkan di saat kematiannya, Justin masih bisa memerintahnya batin Anné.

"Jangan pejamkan matamu, Anné!!! Jangan!!" Ucap Justin lagi dengan histeris.

"Cepat panggil Veronica!!!!" Perintah Justin menggelegar di seluruh ruangan.

"Veronica akan datang sebentar lagi," seru Christopher.

"Anné!! Bertahanlah sebentar lagi, jangan pejamkan matamu!!"

Anné sudah tidak bisa mempertahankan kesadarannya.

Inikah saatnya...

Inikah akhir dari hidupnya...

Tidak...

Anné belum ingin mati...

Tolong, sekali ini saja..

Biarkan dia hidup.

💎

BRAK!

"Aku tidak mau tau!! Cari keberadaan bajingan itu dan bawa padaku hidup hidup!" Justin berteriak memerintah bodyguard di depannya saat ini.

Mendengar perintah mutlak dari tuannya, bodyguard yang ada di sana berlarian untuk melaksanakan perintah sang tuan.

[✔] MAFIA BOSSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang