Part 4

3 0 0
                                    

ah senangnya akhirnya aku bisa mendapatkan Adelia. mau terbang rasanya ini senyum ngga pernah ilang. pertama kali aku ketemu adelia sebenarnya di stasiun. tapi mungukin dia tidak akan tau hal ini. saat itu umurku sekitar 27 tahun.

Flashback

Aku melihat wanita itu berlari dengan semangatnya mengejar krl jurusan bekasi. badanya gemuk tapi dia lari dengan lincahnya. pintu krl pun terbuka, saat terbuka ada kakek tua yang ingin turun, wanita itu mengulurkan tangganya untuk membantu kakek itu turun. lalu ia masuk. sungguh orang yang baik batinku.

hari ini aku melihat wanita itu lagi. hari ini dia menggunakan baju berwarna hitam dan rambutnya diikat asal. selama ini aku jadi memperhatikan dia. karena kami memiliki waktu pulang yang sama. aku jadi sering melihatnya. hari ini seperti biasa dia akan menunggu di peron 2 yang berseberangan dengan mushalla. setiap hari dia akan menunggu ditempat yang sama, sangat setia dia dengan tempatnya. kereta pun datang aku dan dia bergegas ingin masuk. saat di dalam kereta. aku melihat ada ibu dan anak yang tidak mendapat duduk, sebelum aku sempat bertanya kepada satpam sekitar. wanita itu bertindak kembali, mengajak ibu itu untuk mencari duduk.

Hari ini wanita itu mendapat duduk dan aku berdiri sekitar 2 orang di dekat dia. ku lihat dia dengan sesakma, badanya gemuk, pipinya chubby kadang aku bisa melihat dia memerah kan pipinya. matanya besar hidungnya nongkrong. sangat lucu dalam pikirku. secara ngga langsung aku selalu melihat kearahanya. ngga tau ada magnet apa dalam dirinya.

hari ini aku tidak menemukan wanita itu. 

sudah 2 minggu aku tidak melihat wanita itu di stasiun manggarai.

aku menunggunya kembali hari ini dan aku tidak melihatnya lagi.

aku iseng menunggu di depan masuk stasiun manggarai. ku tunggu tapi dia belum datang juga. aku berniat untuk menyerah. tapi tiba-tiba ada yang menabarak punggungku.

"aw aduh mohon maaf ya mas" wanita itu datang kataku senang dalam hati

"ngga papa Mba kataku" setelah itu wanita itu meminta maaf sekali lagi dan pergi meninggalkan aku. lalu dia menunggu di peron yang sama lagi. sepertinya dia kelelahan aku bisa melihat kantung matanya. lembur kali ya. aku menekadkan tekadku aku ingin mengikutinya hari ini hanya sekedar mengikuti dari jauh.

ternyata dia turun di stasiun kranji. habis itu dia berjalan pulang. saat ia lewat dan melihat kucing ia akan berhenti sekedang memegang dan memberi makanan kepada kucing jalanan itu.

makin lama aku selalu tersenyum dengan semua perilaku dia. 

hal ini aku lakuin selama sekitar sebulan sekedar mengikuti dia. ternyata rumahnya tidak begitu jauh dengan rumahku. hari ini aku memutuskan untuk memperkenalkan diriku padanya. plan perkenalan sudah aku rancang senatural mungkin. 

Tetapi keadaan berkata lain. Keadaan keluargaku memintaku untuk pulang ke kampung halamanku di Jogja dan  membuatku memutuskan untuk kuliah kembali di Amerika dan meninggalkan wanita itu. 

aku pasti akan sangan merindukan melihat wanita itu.

sangat sangat....

Tuhan ku mohon nanti pertemukan lah aku kembali kepadanya.


end of flashback

tringggg!!!

aku mematikan alarmku yang ku setel di jam 4. aku memutuskan untuk shalat shubuh di dekat rumah Adelia. aku bergegas mandi dan menyalahkan mobil ku. jalanan sangat sepi hari mungkin karena weekend sih. aku parkir mobilku di dekat masjid dari rumah Adelia. 

subuh berjamaah pun selesai. aku ingin bangkit dan mengganti baju ku menjadi baju olahraga. 

gugup sebenernya, karena aku menghampiri wanita, yang mungkin jam segini orang tuanya masih ada di rumah.

Nareza = "Aku udah di depan Rumah kamu ya"

kutunggu 5 menit tidak ada balesa. tumben kataku Adelia adalah morning person jadi dia paling cepet kalo bales WA itu di pagi hari.

tok tok...aku mendongakkan kepala lalu kulihat wanita paruh baya sedang mengintip ke mobilku. aku memgang dadaku sambil kaget. 

"Ayok sini keluar dulu A" kata wanita tersebut.

aku tersenyum kikuk sambil membuka pintuku dan keluar. kulihat seksama, wanita itu mirip sekali sama Adelia. aku langsung berasumsi ini merupakan Ibu Adelia

"Mau jemput Litha ya?"

"Eh iya tante Adelianya sudah bangun kah?"

"lagi mandi kayaknya tadi. masuk dulu yuk"

"eh iya tante sebentar"

aku segera mengambil keranjang buah, yang ku beli di tempat kerjaku. karena aku sudah persiapan besok pasti akan bertemu dengan keluarganya.

"ini tante buat tante"

"ih repot-repot, makasih ya. namanya siapa?"

"Nareza tante"

"nah ayo A Nareza masuk"

pasti orang sunda batinku. aku masuk kerumah Adelia, kulihat ada pria paruh baya sedang merokok di depan.

"ini ayah litha " kata ibunnya adelia. 

"Nareza om" 

"oh iya, tadi ketemu di masjid ya?"

"oh iya bener om tadi sebelah saya ya om. salam kenal ya om"

"ya masuk"

aku menunggu Adelia di depan, aku di tanya-tanya sama ibunda adelia.

"kuliah di mana? s1 or s2?" sepertinya investigasi terhadapku akan di mulai

"S2 tante"

"oh ya dimana?"

"S1 saya ITB astronomi. tapi S2nya saya ambil manaajemen tante di amerika"

"ITB! woah bagus2. kerja jadi apa sekarang?jabatan apa?"kulihat papa adelia yang hanya geleng-geleng di sebelah mama Adelia duduk

"saya team product. alhamdulillah Manajer tante"

"oh ya, umur berapa?"

"31 Tahun tante"

"Kira.."

"Mom, udah di tanya mulu" kulihat adelia datang ke arahku sambil menggunakan baju hitam dan pink serta kerudung berwarna hitam. senyumku merekah. cantiknya cewek gw.

"ngga papa kan A Nareza?"

"eh iya tante ngga papa"

"yaampun Nar kamu sampe bawain parcel segala. makasih ya tapi" kata Adelia. pipnya sedikit kemerahan.

"aku jalan dulu ya mah pah" kat aadelia sambil memeluk mereka.

aku pun salim kepada orang tua Adelia. 

aku dan Adelia pun masuk ke mobil. 

"mau ke gor kah kita?" kataku pada Adelia

"hm boleh, tapi ku liat-liat kok kamu bajunya niat banget sih mau olahraga. kan niat aku mau jajan"

"kan jalan-jalannya ke gor kata kamu"

"iya sih"

ih gemes. kaum laki sih gw. sebenernya gw ngga suka dia pake baju olahraga ini. lekuk tubuhnya jadi keliatan. soalnya Adelia tuh cantik banget. bohay semok. hm sorry breastnya besar, semua lelaki pasti suka ngga usah bohong deh. terus matanya sih yg bikin aku suka. ngga sipit. sih, kecil mungil gtu, kadang berwarna hitam, tapi kalo ada matahari kulihat bola matanya berwarna coklat tua

akhirnya kita sampai di Gor.

I Want To Be LovedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang