O2.

204 16 3
                                    

Halo, bertemu lagi kita.

Istirahat, siapa yang tidak menyukai nya ? Setelah pusing, mumet, sehingga hampir stres di sebabkan oleh pelajaran jam istirahat adalah jam terbaik semasa sekolah.

Reza, Rio bahkan Jayveon buru buru lari ke kantin agar bisa kebagian meja kantin. Sungguh malang nasib kantin seperti sudah di isi dengan zombie.

Setiba nya mereka di kantin ( Reza, Rio, Jayveon ) mereka terkejut melihat kantin super duper rame.

Ini sangat rame sampai - sampai satpam sekolah pun turut ikut turun tangan untuk menenangkan murid yang sangat amat ribut.

Pemandangan yang sudah sangat biasa namun mereka tetap masih saja kaget.

"Buset ini kantin apa pertunjukan zombie ? Rame bener cuy" ucap Reza

Jayveon mengedarkan pandangan nya keseluruh penjuru kantin, mencari meja kosong untuk di tempati ketiga nya. Dan dapat  walaupun agak pojok setidaknya mereka dapat.

Jayveon menoleh kearah Reza "Lo pesan makan ya ? Gua sama rio ke sana sebelum di ambil orang." Tanpa mendengarkan jawaban Reza, Jayveon langsung menarik tangan rio dan mengabaikan ocehan Reza.




Saat ini ketiga nya sedang menikmati makanan di iringi dengan candaan kecil. Sampai ada seseorang menghampiri mereka.

Orang itu Mawisa murid baru di sekolah ini sekaligus teman kelas nya.

Mawisa duduk di samping Jayveon dengan wajar datar dan dingin. Hingga siapapun yang berada di dekatnya merasa di intimidasi oleh tatapan miliknya.

Jayveon takut sekaligus gugup berbeda lagi dengan kedua sahabat nya yang sangat senang.

"Maaf kalo gua duduk disini, meja yang lain penuh dan bener bener berdesakan buat dapatin meja." ucap Mawisa

"Gapapa santai aja. Kantin emang gini kok selalu rame dan berdesakan, kita aja yang udah sekolah lama disini masih suka kaget kok." balasan dari Reza dan itu di angguki sama Rio juga.

Jayveon tetap menikmati makananya tanpa perduliin Mawisa yang di samping nya. Entah mengapa berada di dekat Mawisa membuat diri nya berdebar dan gugup ?

"Jay, pulang sekolah lo langsung mau kerja ?" tanya Rio untuk memecahkan keheningan mereka.

Jayveon tetap mengunyah sembari menganggukan kepalanya sebagai jawaban. Sungguh pemandangan yang lucu, bagi Mawisa.

Bagaimana tidak lucu ? Jayveon bener bener lucu dengan pipi yang mengembung karna mulut miliknya penuh dengan makanan serta bibir nya yang pink mengerucut.

Secara cepat Mawisa menyadarkan dirinya.
"Sial, gua beneran bayangin tu bibir" batin nya.

"Iya gua langsung kerja, kalopun gua ga kerja dari mana gua dapatin jajan kecuali dari diri gua sendiri ?" kata Jayveon

"Emangnya mama lo tuh mirip singa tau. Mukanya aja mirip kucing tapi hati nya singa jelek." cetus nya Reza

"Yaudah deh sepulang sekolah kita antar lo ya ? Udah lama gua ga ketemu kak Dirga." timpal Rio

Jayveon menggeleng mendengarkan itu "Ga usah, gua bisa sendiri kok." ucapnya

"Ga, Kita berdua tetap ngantar lo." mendengarkan perkataan kedua temannya Jayveon hanya mampu menghela nafas

Mawisa ? bener bener hanya menyimak.

Mawisa ? bener bener hanya menyimak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 05, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Overgave | MarknoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang