Di kediaman adarma ~~
" Saya sudah mendapatkan adik dari lim tuan". Ujar Alex membungkuk sopan dan memberikan aba-aba pada Roy untuk segera membawa Lisa
Keluarga adarma menunggu momen dimana Semuanya akan berakhir, walaupun kesehatan mental Jennie perlahan membaik tapi tetap saja dendam harus terbayarkan.
Lim dan kedua orang tuanya di sekap di satu kamar di lantai atas dengan makanan yang seadanya.
Lisa masuk dengan mata yang polos Semuanya menatap Lisa diam. dia berjalan dengan tangan di ikat di belakang dan di seret pelan oleh Roy dari sampingnya. Lisa membungkuk kala Melihat keluarga besar adarma menatapnya Tanpa ekspresi.
" Hahaha, kau sangat mirip dengan sih brengsek itu ternyata!". Amuk Mino berjalan mendekati Lisa yang hanya berkedip tak faham
" Sih brengsek siapa?". Tanya nya bingung
" Keluarkan mereka bertiga dan anak ini ikat di sana". Perintah Mino yang langsung di lakukan cepat oleh Alex
" Gerak cepat". Perintah Alex pada anak buahnya
" Kemana kalian akan membawa ku! Hey tadi kau mengatakan akan memperlihatkan ibu ku! Dimana mereka". Teriak Lisa tak terima kala dia di seret terus menerus tanpa di berikan jawaban
Adarma bukanlah keluarga mafia tapi mereka keluarga bahagia pada umumnya, tapi sayangnya Lim lah yang membuat mereka berkobar seperti ini.
" Perlihatkan ibunya". Ujar mamah Jennie sedikit iba dengan Lisa yang terus memberontak
" Nyonya kau harus memaksa mereka membebaskan ibu ku! Apa salah kami sebenarnya? Kenapa Kalian mengurung keluarga ku! Kami tidak mengusik siapapun". Ujar Lisa terus menerus berteriak hingga dara berdiri dari duduknya lalu menghampiri Lisa yang perlahan melemah karena ikatan pada tangan kaki dan perutnya terlalu kuat
" Nanti kau akan tahu sendiri nak apa kesalahan yang telah di perbuat hingga semuanya seperti ini". Ujar dara tersenyum kecil dalam hatinya tak ada benci tapi kekesalan itu selalu terbit kala jennie selalu menolak untuk bersosialisasi atau makan karena trauma nya akan Slalu tumbuh itu sebabnya dara akhirnya menyetujui ssmua ini
" Aku moh--on jangan sakiti ib--bu ku". Lirih Lisa diangguki oleh dara dengan mantap
" Tuan dokter Kris sudah tiba, apa langsung saya persilahkan masuk atau bagaimana?'. Tanya mbok nina dengan menunduk sopan
" Suruh masuk, langsung antar ke ruang biasa trapi Jennie". Mbok nina mengangguk dan langsung berlalu dari sana
" Pindahkan anak itu, pisahkan dengan keluarganya". Ujar mino dan berlalu mengikuti Jiyoung dan dara yang berjalan menuju kamar Jennie
Ceklek
" J?". Panggil Jiyoung namun sang anak hanya mengangguk tanpa menjawab
" Cahe tertidur?". Tanya dara yang diangguki Jennie lagi
" Anak mamah ini gak ikutan tidur Hem?".
" Jennie gak ngantuk mah". Jawab jennie lemah tak berniat
" Dokter Kris sudah datang, j semangat ya". Jennie diam menatap dara dalam seolah berkata" j lelah mah ".
" J udah sembuh mah". Lirih nya kembali menangis tersedu-sedu
" Gak boleh nangis gitu, nanti Abang beliin eskrim yang banyak mau?". Jennie hanya menanggapi dengan anggukan walaupun matanya tetap mengeluarkan air mata semua terkekeh melihat tingkah Jennie yang lucu
" Engh berisik banget sih ". Lenguh cahe mengubah posisi tidurnya hingga tengkurap dengan selimut yang penuh menutup tubuhnya
" Ayok kita ke ruang biasa kamu terapi sayang". Ajak dara yang hanya dapat anggukan pasrah dari Jennie